-

Saturday, May 28, 2011

Kejahatan Jalanan Merajalela? Masjid Philadelphia Punya Solusi: Selenggarakan Kursus Tinju Gratis

Kejahatan Jalanan Merajalela? Masjid Philadelphia Punya Solusi: Selenggarakan Kursus Tinju Gratis

REPUBLIKA, PHILADELPHIA - Mendengarkan laporan FBI, Anda akan tahu bahwa kejahatan kekerasan turun di hampir seluruh negeri tahun lalu. Namun dengarkan orang-orang di beberapa bagian Philadelphia dan Anda akan tahu bahwa wilayah ini bukan bagian dari tren itu. Angkanya justru terus mendaki.

Kekerasan di jalanan umum dijumpai. "Di sini itu tidak setiap bagian aman untuk berjalan," kata seorang remaja. "Seseorang bisa datang pada Anda dan mulai menembak  Anda tanpa alasan."

Itulah sebabnya Imam Suetwidien Muhammad membuat terobosan: menawarkan kursus bela diri gratis. Ia merekrut beberapa orang untuk mengajar, di halaman masjid.

"Ketika saya datang di lingkungan ini," katanya duduk di bawah sinar matahari pagi di tangga sebuah bekas gudang pipa yang kini disulap menjadi masjid. "Rata-rata pembunuhan terjadi enam bulan sekali. Banyak kekerasan kami temukan di jalanan. Kami bersumpah untuk membawa perubahan."

Jadi ia mulai melakukan kursus gratis di Masjid Muhammad Philadelphia, sebuah masjid di gudang kumuh tua. Seiring waktu, jumlah jamaah juga kian bertambah. Kini, mereka memiliki 500 jamaah aktif.

Mereka juga bahu-membahu memperbaiki kondisi masjid. Bahkan secara berkelakar, jamaah berkata tempat itu terus-menerus berbau cat segar, karena imam selalu sibuk memperbaiki atau meningkatkan sesuatu.

Aneka kursus bela diri diajarkan. Di atas ruang ibadah, sebuah gym tinju disediakan. Kaum muda di wilayah itu, Muslim atau bukan, datang setiap hari untuk berlatih.

Soal sasana itu, masih menuai pro-kontra, bahkan dari jamaah sendiri. "Muslim tidak seharusnya terlibat dalam tinju," kata Muhammad. "Yang lain berkata, Anda tidak seharusnya memukul seseorang di wajah."

Dia menyatakan, sasana itu pernah didatangi salah satu Muslim yang juga petinju paling terkenal di dunia: Muhammad Ali. "Saya tidak melihat seperti itu (kekerasan), dan aku tahu kekerasan yang sebenarnya ada pada senjata yang kini bebas dijualbelikan."

Di sasana itu, anak-anak muda lintasagama di Philadelphia tidak hanya belajar tentang tinju. Imam Muhammad berbicara tanpa henti tentang disiplin, saling menghormati, pendidikan dan komitmen; dan mendidik anak muda agar kelak menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.

"Kami tidak punya banyak waktu untuk mencetak sampah," katanya. "Ketika Anda datang ke tempat latihan ini, di sinilah dimulai hal-hal yang serius. Komitmen mereka untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, semua dimulai di sini."

Seorang anak muda mengaku manfaat mengikuti aneka kursus di sasana. Tanpa berlatih di sini, katanya,
"Saya mungkin kehilangan tiga kali dan mungkin dirampok lima kali," katanya dengan senyum lebar.

Philadelphia sendiri memiliki warisan sejarah tinju sejak tahun 1800-an.  Juara seperti Sonny Liston dan Joe Frazier, berasal dari kota ini. Tapi klub tinju ini umumnya tertutup dan berbiaya mahal.


sumber : www.republika.co.id

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment