-

Thursday, May 05, 2011

Perekrut NII KW 9 Pantang Menyerah

Bandung - Pelaku cuci otak atau perekrut dari Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 dikenal pantang menyerah dan membandel. Kala aksinya terendus, mereka tiarap sejenak. Setelah itu bergerak lagi dengan beragam cara hingga berhasil menggaet calon anggotanya.

Mantan anggota NII KW 9 yang pernah bertugas sebagai perekrut yakni Ahmad (38), menilai bila perekrut hendak membaiat 11 siswa SMAN 1 Ci Kalong Wetan bakal kembali mengajak siswa itu. Meski perekrut yang diketahui sebagai alumni sekolah tersebut 'menghilang', bukan berarti gerakannya berhenti.

"Saya yakin, orang NII KW 9 yang mau merekrut dan membaiat siswa itu bakal kembali. Sekarang dia menghilang karena ramai pemberitaan soal NII di media massa," ujar Ahmad saat berbincang bersama detikbandung via telepon, Kamis (5/5/2011).

Meski gagal membaiat sebelas siswa itu, kata Ahmad, si perekrut tetap berusaha untuk mendapatkan beberapa di antaranya untuk hijrah ke NII KW 9.

"Perekrut ini pintar membaca situasi dan kondisi. Bila suasana sudah dinilai dingin, si perekrut atau pelaku cuci otak bakal datang lagi. Saya yakin, perekrut itu sudah menyimpan alamat rumat serta nomor telepon para siswa itu," jelas pria yang terakhir kali menjabat sebagai Kepala Desa di wilayah Jakarta Timur.

Ahmad hanya mengimbau kepada para siswa SMAN 1 Cikalong Wetan untuk bisa menahan emosi bila bertemu dengan si perekrut. Kalau suatu hari nanti perekrut datang dan mengajak berjumpa, maka jangan dijauhi atau diusahakan dihampiri.

"Tapi, siswa datang dengan guru agama atau ulama. Setelah itu, ajaklah si perekrut untuk dialog dan ajak kembali ke jalan yang benar. Sebab, perekrut itu juga merupakan korban. Jadi kalau nanti ketemu jangan main hakim sendiri," paparnya.

Ahmad pernah merasakan gabung di NII KW 9 sejak 1997 hingga 2011. Ia memutuskan keluar dari NII KW 9 yang dipimpin Panji Gumilang karena ada hal-hal yang menyimpang dari ajaran Islam. Selain itu, Forum Ulama Umat Indonesia (FUU) pernah mengeluarkan fatwa sesat bagi NII.

"NII itu sesat. Sesatnya yakni menilai wujud Allah itu ialah negara, salat itu tidak wajib serta harta dan jiwa dari luar kelompok itu halal," jelas Ahmad.

(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment