-

Monday, June 20, 2011

2014, Indonesia Ditargetkan Punya 100 Kota Layak Anak

Bandung - Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP PA) saat ini tengah mempersiapkan sejumlah daerah untuk menjadi Kota Layak Anak (KLA). Tahun 2014 ditergetkan di Indonesia akan memiliki 100 KLA.

Hal itu diungkapkan Menteri PP PA saat memberikan sambutan dalam acara yang tadi. "Konsep Kota Layak Anak adalah sistem yang mengintegrasikan komitmen dan sumberdaya pembangunan untuk mewujudkan dan memenuhi hak anak," ujar Linda.

Ia menyebut, saat ini sudah ada 20 kabupaten dan kota yang sedang persiapan menuju KLA, di antaranya yaitu Surakarta dan Yogyakarta. "Tahun 2014, diharapkan bisa sampai 100 kab kota Layak Anak," katanya saat Diskusi Kementrian PPPA dalam roadshow Menneg PPPA tentang Percepatan Pengarus Utamaan Gender (PUG) di Ruang Sangga Buana Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (20/6/2011).

Di hadapan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, ia pun mengajak jika ada daerah di Jabar yang juga ingin menjadi KLA. "Kami siap kalau Jabar mau mencoba menerapkan Kota layak anak," tuturnya.

Dengan adanya sistem KLA, Linda mengatakan, hak-hak anak dengan sendirinya akan terlindungi sehingga anak bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik.

Ia mengungkapkan, dalam waktu dekat, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Konferensi Kota layak anak tingkat Asia Pasifik.

"Konferensi itu akan dihadiri oleh sekitar 500 peserta dan 30 pembicara. Nanti perwakilan dari seluruh provinsi akan diajak bertukar pikiran, berbagi motivasi melihat negara lain yang sama dengan kita untuk membangun kota layak anak," tutupnya.

Berdasarkan data BPS 2010, jumlah perempuan di Indonesia mencapai 49,9 persen dari total penduduk yang mencapai 237,5 juta. Sementara jumlah anak (0-18 tahun) ada sekitar 20-30 persen. Itu berarti lebih dari 70 persen populasi penduduk Indonesia adalah perempuan dan anak.

"Penduduk perempuan dan anak yang jumlahnya besar ini harus jadi aset pembangunan bangsa. Merugilah suatu kota, kabupaten, provinsi dan negara kalau perempuan dan anak tidak diberdayakan," ujar Linda.

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment