-

Friday, July 15, 2011

Putri Tebelian Sandung Hidup di Teater Terbuka Dago


RETNO HERIYANTO/"PRLM"
RETNO HERIYANTO/"PRLM" CERITA akan dipentaskan di “Putri Tebelian Sandung Hidup” di Teater Terbuka Dago.*
BANDUNG, (PRLM).- Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (16/7) menampilkan sendratari “Putri Tebelian Sandung Hidup”. Ide cerita diambil dari legenda cerita masyarakat kawasan hutan Sandung Hidup, Sintang, akan dibawakan Sanggar Binua Garantuk’ng, Sintang dalam rangka perjalanan hibah seni budaya Pemda Sintang, Kalimatan Barat ke Kota Bandung.

Dikatakan Rudi Hermawan, selaku koreografer dan sutradara pegelaran “Putri Tebelian Sandung Hidup”, ide cerita diambil dari legenda masyarakat Sandung Hidup. Dimana diceritakandi perhuluan Sungai Melawi, hidup seorang gadis remaja yang cantik jelita, dia yang sering di panggil Putri Bintang. Karena ia mendapatkan berkah dari sang jubata puyanggana sebuah batu bintang sehingga ia memiliki kekuatan gaib yang tidak semua orang memilikinya.Putri Bintang sudah di tentukan para dewa garis hidupnya, suatu saat akan hidup sendirian di hutan belantara tanpa sanak saudara, itu yang di takdirkan oleh para dewa untuk Putri Bintang.

Konon takdir Putri Bintang di mulai karena Putri Bintang kerja sendiri baik di ladang atau di hutan karena ia memiliki kekuatan yang tidak memerlukan bantuan orang lain. “Walau sesungguhnya yang ia lakukan demi keluarga dan masyarakat
kampungnya,” terang Rudi.

Akan tetapi tanpa di sadari sang Putri , kedua abang kandungnya menaruh kebencian karena merasa di lecehkan dan di spelekan oleh sang adik sehingga kedua abangnya merencanakan akan membuang adiknya ke hutan dengan cara di pasung
dalam kayu belian yang masih hidup.

Ketika putri Bintang sadar bahwa kedua abang yang di cintainya akan membuang dan mengasingkan dirinya ke hutan, betapa sedihnya Putri Bintang dan menahan amarah atas keputusan para dewa, hingga pada akhirnya Putri Bintang memutuskan bersedia ia di buang ke hutan asal dengan satu syarat ia di temani dengan telali (seruling) Cerita itu sampai sekarang apabila kita melintas hutan sandung hidup akan terdengar samar-samar suara seruling.

Kepala Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, Dra. Hj. Rosdiana Rachmawaty, M.Si., mengatakan pergelaran hibah seni budaya Pemerintah Daerah Kab. Sintang Kalimantan Barat tersebut merupakan bentuk kerjasama yang diselenggarakan dalam rangka pelestarian dan pengembangan seni budaya tanah air. “Pegelaran ini merupakan kesempatan yang sangat langka untuk diapresiasikan. Karena peristiwa pegelaran seni (tradisional) dari daerah lain tidak terjadi setiap saat,” ujar
Rosdiana.

Adapun sendratari “Putri Tebelian Sandung Hidup” yang didukung oleh lebih dari enampuluh penari pendukung akan dipegelarkan di Teater Terbuka, Jalan Bukit Dago Selatan, mulai pukul 19.00 WIB.  Untuk memberikan kebebasan masyarakat mengapresiasikan pegelaran, pihak penyelenggara tidak memungut tiket masuk. (A-87/A-147)***

sumber : www.pikiran-rakyat.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment