-

Sunday, July 24, 2011

Helaran Seni Raja Dogar di Monumen Perjuangan Rakyat Jabar

Aksi kesenian Raja Dogar meriahkan acara seni helaran bertempat di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Sabtu (23/7).
Kesenian hasil karya Entis Sutisna, asal Cikarag, Malangbong, Kab. Garut itu menggambarkan suasana perhelatan seni ketangkasan domba Garut, sebagai idiom khas Kab. Garut.
Hal menarik dan cukup mengundang tawa penonton pada siang yang terik, adalah penambahan unsur komikal yang sangat kuat dengan adanya peran para bobotoh dan wasit layaknya dalam sebuah pertandingan seni ketangkasan domba Garut.
Raja Domba Garut (Raja Dogar)diwujudkan dengan bentuk barongan besar yang berkostum domba besar dimainkan dua orang untuk setiap domba.
Seorang pemain di bagian depan memposisikan diri sebagai kepala dan satunya lagi di bagian belakang (ekor domba).
Pegelaran sendiri diawali dengan kemuncul para bobotoh berpakaian kampret menarikan ibing pencak silat.
Layaknya membuka suatu liga seni ketangkasan domba Garut, para bobotoh melakukan beberapa gerakan adu ilmu dan seterusnya pertandingan dombapun dilakukan.
Bukan hanya aksi kedua domba saat beradu saja yang mengundang tawa, tapi juga aksi domba saat menanduk bobotoh dan bahkan penonton. Akibatnya, penonton yang berada di bagian depan berhamburan seraya tertawa terpingkal-pingkal.
Seni helaran yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB, dibuka dengan kesenian seni Badawang dari Kab. Bandung, seni Raja Dogar (Kab. Garut), seni Barongsai (Kota Bandung), seni Langir Badong (Kota Bogor), seni Topeng Barong (Kota Cirebon) dan seni Gotong Singa (Kab. Subang).
“Seni helaran yang ditampilkan merupakan salah satu kekayaan khasanah kesenian yang dimiliki setiap daerah di Jawa Barat, selama ini hanya ditampilkan pada waktu-waktu tertentu dan kurang begitu diketahui masyarakat,” ujar Kepala Seksi Seni Kontemporer dan Perfilman, di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Adja Sondari, S.Sn

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment