-

Monday, July 18, 2011

Kembali Serang Muslim, Politisi AS: Masjid Hanyalah Trik Susupkan Syariah ke Hukum Negara

Kembali Serang Muslim, Politisi AS: Masjid Hanyalah Trik Susupkan Syariah ke Hukum Negara

MURFREESBORO, AS - Serangan terbaru dari kubu Partai Republik Gedung Putih terhadap Islamic Center di kota Murfreesboro, Tennesse, telah memercikkan perasaan sedih di kalangan komunits Muslim Los Angeles. Sejauh ini Muslim di kota itu telah disudutkan dengan kampanye kebencian kian bertambah terkait bangunan tersebut.

"Sangat-sangat menyedihkan mendengar kata-kata itu keluar dari kandidat GOP (Grand Old Party julukan lain Partai Republik, AS), yang seharusnya tidak hanya meyakini namun juga menjunjung tinggi Konstitusi AS," ujar salah satu anggota komite konstruksi Islamic Center di Murfreesboro, Saleh Sbenaty yang juga guru besar di Middle Tennessee State University (MTSU), Ahad (17/7).

Bintang GOP sekaligus anggota Konvensi Tea Party--julukan gerakan politik kaum konservatif yang menentang pajak berlebih bagi orang kaya--yang didukung menjadi kandidat presiden dari kubu Republik, menyalakan kembali kontroversi anti-Muslim pekan lalu.

Saat ditanya apakah berpikir untuk berencana mendirikan Masjid Islami di kawasan tersebut, Cain berkata, "Saya pikir itu adalah pelanggaran dan kesewenangan terhadap kebebasan beragama, dan saya tak setuju dengan yang sedang terjadi di sini (Murfreesboro) karena ini bukanlah masjid yang tanpa dosa."

"Ini hanyalah cara lain untuk menyusupkan hukum Syariah ke undang-undang kita, dan saya mutlak keberatan dengan itu."

Saleh mengatakan Cain tak seharusnya mengucapkan kalimat macam itu yang sama sekali tidak menjangkau komunitas Muslim di Murfreesboro. "Tentu itu sangat menyakitkan. Kami merasa ia tidak mendengar kedua belah pihak dengan adil," ujarnya.

"Sulit bagi kami untuk membayangkan bahwa seseorang akan mendengar radikal yang menudung dan membuat klaim yang salah." ujarnya.

Itu bukan kali pertama kontroversi anti-Muslim dilontarkan oleh Cain. Awal Maret ini, Cain mengatakan ia tak akan menunjuk Muslim dalam pemerintahannya.

Ia kemudian memodifikasi ucapannya dan menyeru Muslim yang ditunjuk untuk melakukan sumpah 'setia' di luar undang-undang.

Saleh mengingatkan komentar anti-muslim Cain hanya akan memicu serangan terbaru terhadap komunitas Muslim di Murfreesboro. "Komunitas telah menjadi korban serangan pembakaran, korban vandalisme serta gangguan fisik maupun mental," tutur Saleh.

"Anak-anak kami di-bully di sekolah, dan banyak lagi, seharusnya ia mendengarkan keprihatinan komunitas Muslim."

Ia juga menggambarkan serangan terhadap Muslim hanyalah semata-mata untuk memenangkan suara dari Tea Party. Saleh mendesak Cain untuk fokus terhadap apa yang terjadi di Washington alih-alih memunculkan 'non-isu' di Murfreesboro.

"Harusnya ia lebih peduli dengan isu utama yang bisa kita atasi dan lakukan bersama seperti pengangguran, defisit ekonomi dan anggaran," ujar Saleh.

Muslim Amerika diperkirakan berjumlah sekitar enam hingga delapan juta jiwa dan menjadi sorotan sejak tragedi WTC 11 September.

Gerakan anti-Muslim kian berkembang akhir-akhir ini setelah muncul rencana pendirian masjid dekat lokasi Ground Zero, di Manhattan, New York. Sikap anti-Muslim ditandai dengan serangkaian serangan terhadap Muslim dan properti, juga pidato bernada kebencian terhadap Islam.

Mei lalu, sebuah putusan pengadilan menyatakan bahwa konstruksi masjid baru di di Rutherford County, Murfreesboro, tidak melukai penduduk yang menggugat penghentian rencana itu. Keputusan itu mengakhiri pertikaian berbulan-bulan antara masa pendukung dan penentang rencana yang meledak setelah rencana pembangunan masjid diumumkan.

Komisi Tata Wilayah County Rutherford menyetujui rencana pada Mei untuk membangun pusat komunits sekaligus masjid di tenggara Murfreesboro. Hanya saja, rencana itu mendapat penolakan keras dari penduduk lokal.

Hak Muslim untuk membangung masjid selalu menjadi pusat kontroversi di Amerika Serkiat dalam beberapa tahun terakhir. Hanya di Tennesse saja, rencana membangun dua masjid menghadapi tentangan keras para warga.


sumber : www.republika.co.id

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment