-

Saturday, November 12, 2011

Mahadharma The Festival, Ajang Silaturahmi Komunitas Bandung


Bandung - Tak bisa dipungkiri Bandung sebagai kota kreatif banyak melahirkan komunitas-komunitas dan industri bisnis yang cukup unik-unik. Hal itulah yang mendasari Hima Manajemen FE Bisnis Unpad untuk menggelar Mahadharma The Festival yang digelar di Monumen Perjuangan, Sabtu (12/11/2011).

Ada sekitar 20 komunitas kreatif dan 7 komunitas seni sunda serta puluhan produk-produk dari industri kreatif Kota Bandung meramaikan gelaran yang dimulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Menurut Ketua Panitia Mahadharma The Festival, Aldy Primanda, komunitas yang ikut serta dalam festival ini terdiri dari komunitas kreatif olahraga, hobby, komunitas sunda seperti pencak silat, tongeret, dan komunitas kesenian sunda.

"Selain itu kita juga ada band-band yang akan tampil. Tapi mereka hanya sebagai pemanis, kita fokusnya ke festivalnya itu sendiri," tutur Aldy kepada detikbandung disela-sela acara.

Sebagian dari komunitas-komunitas selain memberikan informasi kepada masyarakat juga akan unjuk kabisa di atas panggung.

"Tujuan kita ingin mengumpulkan komunitas untuk silaturahmi. Karena acara ini gratis, masyarakan bisa lebih mengetahui komunitas apa saja yang ada di Bandung," terangnya.

Panitia Mahadharma The Festival juga menggelar aneka permainan tradisional untuk warga sekitar, seperti aakodan dan sonlah.

Panitia bukan tanpa arti memakai nama Mahadharma untuk tajuk acara ini, menurut Aldy, Mahadharma The Festival terdiri dari dua suku kata. Yakni Maha dan Dharma, maha artinya besar, dharma artinya perbuatan baik.

"Jadi kita intinya ingin berbuat baik dengan membuat acara yang besar yakni mengumpulkan komunitas ini," jelas Aldy.

Acara ini mengambil tema Bandung dari Masa ke Masa yang dibagi menjadi beberapa area. Area Bandung Lautan Api menceritakan Bandung dengan lukisan yang dibuat oleh mahasiswa FSRD ITB. Ares Sunda Pisan Yeuh isinya adalah komunitas-komunitas sunda. Area Bandung tempo dulu bentuknya semacam foodcourt yang situasinya menggambarkan bandung tempo dulu.

"Inti acara ini, kita pengen ningkatin kegunaan ruang publik. Karena kan makin kesini pengunjung monumen ini semakin sedikit. Kita mencoba angkat fungsi monumen untuk menggelar festival ini," ujar Aldy.

Beberapa komunitas yang hadir di gelaran ini adalah Indie Yo, Bandung Cycle Chic, Fun Magug, Sloopy Skateboarder, Komikara, Klastic dan yang lainnya. Sedangkan industri kreatif Bandung di ataranya diisi okeh CeyTety Chips, Ayam Bu Tejo, Nanutz Mania, Lemonade Stand, Sushi Shisha, dan lainnya.

(avi/tya)

sumber : bandung.detik.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment