-

Sunday, November 06, 2011

Mesti Ditangani Bersama

Oleh: DADANG SETIAWAN
DATANGNYA musim hujan bagi masyarakat di sejumlah wilayah di Kab. Bandung membuat perasaan was-was. Sebab musim seperti biasanya ketika musim hujan tiba rumah mereka bakal terendam banjir hingga mereka pun harus mengungsi, meninggalkan tempat tinggal mereka hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Sangatlah wajar apa yang dirasakan masyarakat ini, sebab beberapa daerah di wilayah Kab. Bandung merupakan daerah langganan banjir saat musim hujan datang. Beberapa daerah yang biasa menjadi langganan banjir diantaranya, Baleendah, Rancaekek, Majalaya, dan Solokanjeruk.

Sayangnya kondisi buruik seperti ini seolah dianggap sebagai hal biasa dan wajar. Masyarakat sudah siap-siap mengungsi, sementara pemerintah siap-siap menyalurkan bantuan. Setelah itu muncul pula kebiasaan lainnya yakni sejumlah pihak mulai angkat bicara. Mereka saling lempar taggungjawab terkait penanganannya. Banyak pihak pula yang saling tuding dan saling menyalahkan.

Masyarakat menganggap pemerintah tidak menangani banjir secara sungguh-sungguh, lamban, dan acuh tak acuh, hingga masyarakat harus menderita. Sementara pemerintah balik menuding bahwa bencana banjir yang melanda Kab. Bandung merupakan buah dari perilaku masyarakat yang kurang baik, mereka merusak lingkungan, membuang sampah sembarangan ke sungai, dan menebang pohon di hutan secara ilegal.

Terlepas dari saling melemparkan masalah ini, alangkah baiknya untuk menangani masalah banjir setiap musimnya, kedua belah pihak baik pemerintah maupun masyarakat bersama-sama melakukan tindakan. Dalam penanganan ini juga, tentunya bukan hanya saat banjir berlangsung melainkan sejak musim kemarau hingga ketika musim hujan datang, tidak ada bencana karena sudah ada antisipasi.

Tindakan bersama saat musim kemarau, misalnya pemerintah mengeruk sungai dan menyadarkan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, mengkampanyekan pentingnya hidup tertib, sehat, dan teratur dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon di hutan secara membabi buta. Aksi ini mesti diikuti oleh sikap positif masyarakat. Masyarakat mencoba menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya lingkungan bagi kehidupan, tidak membuang sampah sembarangan dan menahan diri agar tidak menebang pohon secara ilegal.

Sebab kalau hanya pmerintah yang bergerak, misalnya dengan melakukan pengerukan, tetap saja ini tidak efektif jtanpa dibarengi prilaku positif dari masyarakat.

Kebersamaan peran pemerintah dan masyarakat dalam penanganan banjir, sebenarnya sudah disadari Bupati Bandung, Dadang M Naser. Dia sempat mengatakan, pemerintah tidak bisa bergerak sendiri dalam penanganan banjir tanpa peran masyarakat dan pemerintah. Hal ini mencontoh dari Korea ketika dirinya tugas dari Lemhanas.

Di sana, penanganan banjir bisa berjalan baik karena selaian pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur dan lingkungan, masyarakatnya pun sudah sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hingga tidak menyebabkan banjir.

Karenanya marikah dari sekarang tumbuhkan dan kuatkan tekad untuk bergerak bersama mengatasi banjir. Sebab kalau tidak dari sekarang, apalagi hanya saling menyalahkan, permasalahan banjir ini tidak akan selesai bahkan semakin besar dan bisa menelan korban jiwa. (Wartawan Galamedia)**

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment