-

Tuesday, November 22, 2011

Museum Gua Pawon Segera Dibangun

BATUJAJAR,(GM)-
Peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Museum Arkeologi Gua Pawon di kawasan Situs Gua Pawon, Kp. Cibukur, RT 04/RW 15 Desa Gunung Masigit, Kec. Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) rencananya dilaksanakan pada 25 November mendatang. Diperkirakan anggaran untuk membangun museum pertama di KBB ini sebesar Rp 8,5 miliar.

Berdasarkan catatan "GM", lahan yang digunakan museum milik masyarakat ini luasnya sekitar 4.000 m2. Rencananya museum ini akan menyimpan berbagai artefak yang ditemukan di Situs Gua Pawon. Seperti diketahui, benda peninggalan masa lalu yang ditemukan di Gua Pawon berupa fosil manusia purba dan benda-benda pada masa lalu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) KBB, Aos Kaosar membenarkan, pembangunan museum arkeologi Gua pawon dimulai pada 25 November 2011. Fosil manusia purba yang jumlahnya mencapai ratusan akan menghiasi koleksi museum tersebut.

"Di Situs Gua Pawon tidak hanya fosil manusia purba yang berhasil ditemukan tapi juga gigi ikan, perkakas purba, dan lainnya. Temuan-temuan dari para arkeolog tersebut nantinya akan menjadi koleksi penting Museum Gua Pawon," kata Aos di Batujajar, belum lama ini.

Bentuk museum Gua Pawon tergolong unik, karena konstruksi bangunanya dibuat menyerupai bentuk asli gua. Dengan bentuk demikian, pengunjung akan merasakan suasana di dalam gua yang sesungguhnya.

"Bentuk bangunannya dibuat sealami mungkin, berbeda dengan bentuk museum yang terlihat selama ini. Pengunjung tidak hanya melihat koleksi fosil, namun diberi pengetahuan tentang seluk-beluk Gua Pawon. Data informasi yang disajikan akan dibuat selengkap mungkin, biar pengunjung mendapat pengetahuan lebih," harapnya.

Pembangunan museum merupakan bagian penataan Gua Pawon. Sebagai tahap awal penataan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada tahun 2009 memberikan bantuan pembangunan sebuah balairung ukuran 8 x 10 meter.

Pembangunan balairung menghabiskan anggaran sebesar Rp 60 juta. Bangunan berarsitektur Sunda ini terbuat dari bambu untuk tempat berkumpul warga. Setelah balairung, dibangun sarana mandi cuci kakus dan tajug (tempat salat) yang anggarannya bersumber dari APBD KBB 2009 sebesar Rp 30 juta. (B.104)**
Galamedia Senin, 21 November 2011

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment