-

Saturday, November 26, 2011

Perhatikan Lingkungan!

Instruksi Wali Kota ke Camat dan Lurah
PAJAJARAN,(GM)-
Wali Kota Bandung, Dada Rosada menginstruksikan camat dan lurah se-Kota Bandung untuk menggerakkan warganya agar memperhatikan lingkungan. Ia pun mengimbau masyarakat untuk kembali menggerakkan kegiatan operasi bersih (opsih) di lingkungan tempat tinggalnya. Terutama terkait masalah drainase yang tersumbat, dan akhirnya menyebabkan banjir cileuncang.

"Sesuai perwal baru bahwa sebagian kewenangan sudah diberikan kepada kewilayahan seperti kecamatan dan kelurahan, terutama untuk pemeliharaan berm, drainase, kerp dan trotoar agar diurus oleh para camat dan lurah juga masyarakat," ujarnya seusai acara Perencanaan Percepatan Kelurahaan Bermartabat (P2KB) di Wyata Guna, Jln. Pajajaran, Kamis (17/11).

Dijelaskan Dada, camat dan lurah kemudian harus mengajak RT dan RW-nya melakukan pembersihan drainase di lingkungannya. Dengan upaya itu diharapkan bisa kembali memberdayakan masyarakat sekitar, setidaknya memperingan beban Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP).

"Dinas Bina Marga bisa lebih maksimal mengatasi permasalah lainnya yang lebih besar. Masalah lingkungan 'kan untuk kepentingan kita semua. Masyarakat juga harus kembali peduli terhadap lingkungannya, karena bagaimanapun kebersihan lingkungan itu kan dinikmati kembali oleh masyarakat. Kegiatan opsih, juga harus kembali digalakkan," papar Dada.

Ditemui di tempat yang sama, Kepala DBMP Kota Bandung, Iming Akhmad menuturkan, selama ini pihaknya selalu melakukan pengerukan sampah dan juga lumpur dari hasil sedimentasi di sungai-sungai atau drainase-drainase di Kota Bandung. "Saat musim hujan seperti sekarang, intensitas pengerukan menjadi lebih meningkat karena sedimentasinya pun cepat terjadi," terangnya.

Iming mengatakan, saat ini hampir sekitar 80 persen hasil pengerukan berupa sampah. Pihaknya sudah berkoordinasi, bahkan meminta izin kepada PD Kebersihan Kota Bandung untuk membuang sampah ke tempat pembuangan sementara (TPS) terdekat. Tidak hanya sampah, sedimentasi juga berupa lumpur dan brangkal. "Untuk berangkal tidak dibuang atau ditampung ke TPS, tapi ke tempat lain," ujarnya.

Selama ini, tambah Iming, titik drainase yang sering dibersihkan di antaranya Jln. Leuwipanjang, Cibaduyut dan Terusan Pasirkoja. Hanya saja begitu selesai dibersihkan, sampah kembali bertambah banyak.

"Produk sampah dari masyarakat sangat banyak. Tapi kita targetkan akhir tahun sudah selesai, meski tidak optimal secara keseluruhan. Masalahnya sampah cukup banyak dan terus bertambah. Masyarakat masih terus membuang sampah lagi di mana saja. Saya pikir memang perlu kedisiplinan dari warga," kata Iming. (B.114)**
Galamedia  Jumat, 18 November 2011

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment