-

Saturday, December 24, 2011

Bandung Segera Miliki BEST 118


DIDIN. SJ./"PRLM"
DIDIN. SJ./"PRLM" ASISTEN II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Kota Bandung mewakili Walikota Bandung,, H. Ubad Bachtiar (ketiga kiri) bersama Direktur Utama Pikiran Rakyat, Joko Hendrarto (ke empat kiri) dan...

BANDUNG, (PRLM).-Kota Bandung akan segera memiliki layanan panggil kegawatdaruratan bernama Bandung Emergency Service and Treatment (BEST) 118. Layanan yang dirilis Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung itu akan menanggulangi proses pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat (pre hospital), mulai Januari mendatang.

Penanganan pertama khususnya bagi kecelakaan itu didasarkan pada kebutuhan warga dalam sistem penanganan kegawatdaruratan yang kini belum cepat, tepat, dan aman.

Selama ini, penanganan kecelakaan sebelum pertolongan medis di rumah sakit (pre hospital) belum banyak dianggap terlalu penting.
Padahal, banyak pertolongan pertama yang ditangani salah oleh pihak yang melakukan kegawatdaruratan, termasuk oleh warga.

"Yang seharusnya Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), jadinya malah K3P atau Kecelakaan Pada Pertolongan Pertama," ungkap Ketua PMI Kota Bandung Nadi Sastrakusumah, seusai sosialisasi BEST 118, di GH Universal, Bandung, Selasa (20/12).

Ia mencontohkan, banyak kasus pertolongan pertama pada kecelakaan di jalan yang menyebabkan kondisi fatal. Sebut saja retakan tulang akibat kecelakaan yang berubah menjadi patah tulang, akibat salah penanganan pada pertolongan pertama. Belum lagi kondisi lebih buruk lainnya, yang berubah menjadi kondisi fatal bagi si korban.

Dengan hadirnya BEST 118, diharapkan tingkat kesalahan pertolongan pertama pada kecelakaan dapat diantisipasi. Nantinya, warga cukup menghubungi satu nomor untuk mendapatkan tim BEST 118.

Nomor tersebut juga akan diintegrasikan dengan pihak kepolisian (laka lantas), rumah sakit rujukan, serta pemadam kebakaran.

"Ketika laporan atau ada telepon masuk, seketika itu juga akan menyiagakan rumah sakit, sehingga korban dapat langsung ditangani," ujarnya.

Dengan kekuatan enam armada ambulans, beserta satu sopir, tiga paramedic, dan satu dokter, warga Kota Bandung dapat melaporkan kejadian kegawatdaruratan selama 24 jam.

Akan tetapi, PMI Kota Bandung masih membutuhkan dana sekitar Rp 1.5 miliar untuk membangun call center terintegrasi itu. Untuk sementara, warga akan dilayani oleh nomor telepon PMI.

â€Å“Kami harap PT Telkom dapat menyediakan nomor yang dapat diingat warga ketika keadaan darurat, seperti (022) 70000118,” ujar Nadi.

Sementara itu, Direktur Utama Pikiran Rakyat Bandung Joko Hendrarto mengatakan, Pikiran Rakyat akan ikut menyosialisasikan BEST 118 dan juga ilmu pertolongan pertama di kolom Pikiran Rakyat. (A-196/A-89)***

sumber : www.pikiran-rakyat.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment