-

Thursday, December 29, 2011

Eksplorasi Tampomas Dipaksakan


SUMEDANG,(GM)-
Meski berulang kali mendapat penolakan warga, eksplorasi panas bumi Lereng Gunung Tampomas, yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Buahdua dan Conggeang, Kab. Sumedang, tetap dipaksakan untuk dilanjutkan.

Pemerintah berdalih, eksplorasi panas bumi di lokasi tersebut, dipandang sangat urgen untuk penyediaan sumber energi listrik, yang terus mengalami defisit secara nasional. "Untuk saat ini, kita cooling down dulu. Nanti pada 2012, baru kita garap lagi," kata Kepala Bidang Pertambangan pada Dinas Pertambangan Energi dan Pertanahan (DPEP) Kab. Sumedang, Ir. Apep Koharudin, M.Si. di ruang kerjanya kepada "GM", Jumat (23/12), ketika ditanya perkembangan eksplorasi panas bumi Lereng Gunung Tampomas.

Menyikapi sumber energi secara nasional yang masih defisit, maka dibutuhkan suatu inovasi untuk meningkatkan kemampuan energi listrik yang ramah lingkungan dan murah. Kebutuhan itu, salah satunya dapat dipenuhi melalui pemanfaatan potensi panas bumi.

Pada prinsipnya, kepentingan peningkatan penyediaan energi listrik, bukan saja untuk kebutuhan Kab. Sumedang, tetapi juga bagi seluruh komponen bangsa dalam menyongsong keberhasilan pembangunan ke depan. "Oleh sebab itu, kami yakin masyarakat yang berada di Kecamatan Buadua dan Conggeang khususnya, dan masyarakat Kab. Sumedang pada umumnya, dapat melihat secara bijaksana, terkait rencana pemerintah untuk memanfaatkan potensi panas bumi ini," ujarnya.

Di samping itu, lanjut Apep, PT Wika Jabar Power, selaku pemegang izin usaha pertambangan (IUP), bukan orang lain atau mereka itu adalah pengusaha pribumi.

Rencananya, untuk kegiatan tahap I, energi listrik yang dihasilkan dari eksplorasi panas bumi di wilayah tersebut sebesar 45 megawatt (MW).

Dengan tertundanya kegiatan eksplorasi panas bumi, hal itu dapat dikatakan sebuah kerugian bagi pemerintah daerah. Karena secara otomatis, kesempatan untuk memperoleh manfaat dari potensi tersebut pun ikut tertunda.

Ketersediaan energi listrik yang memadai, tidak hanya untuk menyejahterakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dalam suatu rumah tangga, tetapi juga menjadi kebutuhan untuk bisa masuknya investor ke Sumedang. "Bagaimana investor mau masuk, jika energi lsitriknya tidak ada. Oleh sebab itu, pemerintah akan terus berupaya dan tidak akan menyerah untuk mengambil manfaat dari potensi panas bumi yang tersedia," tandasnya. (B.108)**

Galamedia
Senin, 26 Desember 2011

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment