-

Thursday, January 12, 2012

Implikasi Seni Kabaret dalam Pendidikan Karakter

PADA hakikatnya pendidikan adalah kegiatan memanusiakan manusia. Tanpa pendidikan, tidak bisa menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan harus dilakukan terus-menerus sepanjang hayat, selama manusia hidup proses pendidikan itu akan tetap dibutuhkan. Pendidikan merupakan peletak dasar karakter agar menjadi manusia yang tangguh dalam menghadapi tantangan hidup yang berbekal pendidikan moral, etika, dan norma kehidupan.

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab."

Dari penjelasan di atas terlihat bahwa memang pendidikan sangat berperan penting dalam pembentukan jati diri peserta didik. Pendidikan yang berkarakter dinilai sebagai pendidikan yang sebenarnya dan pendidikan yang harus diterapkan saat ini. Muncul pertanyaan apa sebenarnya pendidikan karakter itu? Lalu bagaimana menerapkan pendidikan karakter dalam sekolah-sekolah di Indonesia?

Urgensi pendidikan karakter

Bila dipisahkan pendidikan karakter terdiri dari dua suku kata yaitu pendidikan dan karakter. Seperti yang sudah dipaparkan di atas pendidikan adalah kegiatan memanusiakan manusia. Pendidikan seyogiyanya dijadikan suatu habitat sehingga akan menjadi suatu proses mengubah tabiat menjadi lebih baik. Kosasih Djahiri (1980:3) mengatakan, Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana, dan berlangsung kontinyu (terus menerus sepanjang hayat) ke arah membina manusia/anak didik menjadi insan paripurna, dewasa dan berbudaya (civilized). Pendidikan dan karakter tentunya menjadi dua hal yang berkaitan karena pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dapat memperbaiki/ membina karakter peserta didik.

Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang dia buat. Dengan terbinanya karakter yang baik tentunya akan melahirkan individu yang baik, di inilah yang menjadi alasan mengapa pendidikan karakter perlu di implementasikan dalam pendidikan kita.

Di engah ingar-bingar perbincangan penerapan pendidikan karakter di Indonesia ternyata ada hal menggembirakan karena sebenarnya pendidikan karakter sudah mulai bahkan sudah cukup lama diterapkan yaitu dengan kegiatan seni kabaret di Jawa Barat, khususnya kota Bandung. Esistensi seni kabaret dalam dunia pendidikan, alaupun berupa ekstrakurkuler, dapat dijadikan alat penyaluran bakat serta gejolak muda bagi peserta didik. Pun kegiatan peserta didik dapat teralihkan menjadi kegiatan yang positif sehingga seni kabaret dapat menjadi fasilitator pengubah karakter bangsa menjadi lebih baik.

Seni kabaret dan pendidikan karakter

Seni kabaret adalah seni peran yang diciptakan anak-anak kota Bandung, walaupun memiliki nama sama dengan seni humor/lawakan di luar negeri (cabaret), kabaret kota Bandung sangat berbeda. Seni kabaret versi Bandung adalah seni peran yang memadukan dialog, lagu, sound fx, potongan iklan, potongan dialog film, potongan dialog pertunjukan seni dan ilustrasi musik (backsound) untuk menghasilkan sebuah audio yang menarik. Audio hasil mixing tadi akan dipentaskan melalui pertunjukan drama, jadi audio mixing sebagai naskah dari pertunjukan dramanya dan di sinilah letak kemenarikan sebuah pementasan kabaret.

Dewasa ini seni kabaret mulai digandrungi para pemuda jawa barat khusunya kota Bandung. Seni kabaret pun mulai berkembang terlihat dari banyaknya sekolah yang memiliki ekstrakulikuler kabaret dan tidak sedikit perlombaan antar pelajar (SMP, SMA) yang diadakan, terakhir diadakan oleh SMA 19 Bandung di Gedung Teater Tertutup Dago Tea House. Hal yang begitu membanggakan dan menggembirakan karena dengan berkembangnya seni kabaret anak muda mulai dari smp, sma, bahkan mahasiswa dapat melakukan hal positif dan kreatif bukan hal negatif seperti geng motor, seks bebas dan aksi kriminal lainnya.

Pendidikan karakter yang terlihat nyata dalam kabaret salah satunya adalah tema yang diusung pertunjukan dan perlombaan kabaret seringkali mengusung tema pendidikan, perjuangan, kebudaayan dan kritikan terhadap pemerintah. Para pemuda penggiat kabaret (pemain belakang layar dan aktor) pun begitu antusias mempertunjukan kabaret bertemakan seperti itu. Tumbuhnya pengertian mengenai pendidikan, perjuangan para pahlawan, dan kebudayaan begitu kental terasa dalam setiap pertunjukan baik bagi para penggiat (pemain belakang panggung dan aktor) maupun bagi para penonton yang menyaksikan pertunjukan kabaret bertemakan seperti itu. Dalam aspek inilah ternyata seni kabaret memiliki implikasi terhadap pendidikan karakter yang mengakibatkan para peserta didik (penggiat kabaret) dan audience menjadi terbina karakter kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya. Semoga di era merebaknya degradasi moral, seni kabaret dapat berkembang dan terus eksis dalam membangun karakter bangsa. (Penulis, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI Bandung, Penggiat Symphonesia Kabaret)**
Galamedia Sabtu, 07 Januari 2012
Oleh: IMAM AKHMAD

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment