-

Wednesday, January 04, 2012

Penipuan Terhadap Calon PNS Masih Terjadi


BANDUNG, (PRLM).- Hingga akhir tahun 2011, masih ada 3.000 lebih tenaga honorer yang berada di lingkup Pemprov Jabar. Mereka terdiri 400 lebih tenaga honorer kategori 1 (surat pengangkatan lengkap tapi tercecer) dan 2.600 lebih tenaga honorer kategori 2 (surat pengangkatan tidak lengkap). Meski sudah ada moratorium tidak akan ada pengangkatan PNS hingga 2012, tapi tetap saja masih ada yang berharap.
Harapan-harapan kosong itulah yang dimanfaatkan sejumlah oknum PNS, untuk meraup uang. Mereka menjanjikan para tenaga honorer bisa diangkat sebagai PNS, dengan syarat memberi sejumlah uang pelicin hingga puluhan juta rupiah. "Penipuan itu memang terjadi. Yang saya ketahui baru ada dua orang tenaga honorer yang jadi korbannya. Namun saya yakin, korbannya banyak," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Prov. Jabar M. Solihin, kepada wartawan, di kantornya, Jln. Ternate, Kota Bandung, Kamis (29/12) siang.
Kasus penipuan tersebut, kata Solihin, terungkap berkat kejelian seorang pejabat di sebuah organisasi perangkat daerah Pemprov Jabar. Pejabat tersebut menemukan SK pengangkatan PNS dua orang bawahannya yang selama ini berstatus tenaga honorer.
"Pejabat itu curiga dengan tanda tangan saya yang ada di SK tersebut. Soalnya dia hafal dengan tanda tangan saya. Lalu dikonfirmasi ke sini, dan ternyata itu memang bukan tanda tangan saya. Lalu tata naskah kepegawaiannya pun berbeda. Artinya, surat pengangkatan itu palsu," kata Solihin.
Solihin mengungkapkan, berdasar keterangan yang diperoleh dari korban-korban penipuan, tiap orang dimintai uang pelicin antara Rp 40 juta hingga Rp 50 juta. "Janjinya, dengan uang tersebut, bisa mengangkat tenaga honorer menjadi PNS. Namun itu penipuan. Dan ironisnya, yang jadi korban ternyata anak mantan pejabat di BKD juga. Anehnya, para korban itu tidak mau membeberkan oknum PNS yang menjanjikan mengangkat mereka jadi PNS. Akibatnya, kami pun tidak bisa memproses lebih lanjut hingga ke kepolisian karena para korban pun tidak mau terbuka. Kami inginnya praktik penipuan ini terungkap. Kasihan para tenaga honorer itu harus kehilangan uang sebesar itu," ujarnya.
Dari keterangan para korban itu, diketahui juga modus penipuan yang dilakukan pelaku. Para pelaku selalu membawa korbannya ke Kantor BKD Jabar. "Itu untuk menunjukkan jika pelaku benar-benar tahu seluk-beluk BKD. Biasanya korban disuruh menunggu di parkiran sementara si pelaku masuk ke Kantor BKD. Padahal pelaku hanya masuk saja tanpa mengurus surat apapun. Pelaku memang sudah mempersiapkan surat pengangkatan itu sebelumnya. Karena itu, kami akan memperketat akses masuk ke ruangan BKD. Beberapa pintu masuk akan ditutup. Pintu masuk hanya satu, itupun dijaga satpam. Setiap yang masuk, akan diminta identitasnya dan ditanya keperluannya," kata Solihin. (A-128/A-147)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment