-

Sunday, January 22, 2012

Potensi Wisata Selatan KBB Butuh Sentuhan

Bisa Mendongkrak PAD dan Perekonomian Warga
Potensi wisata di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) sangat menjanjikan. Namun sayangnya potensi itu belum digali secara profesional. Salah satu potensi wisata yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan tersebut, yaitu banyaknya curug yang masih alami. Bila dikembangkan dengan baik, tentu saja sangat menguntungkan sehingga bisa menambah penghasilan masyarakat dan PAD.

"Di wilayah selatan KBB tidak hanya Curug Malela, masih banyak lagi potensi wisata lainnya yang belum digali. Kalau sudah dikembangkan, tentu akan sangat bagus," ungkap istri Wakil Bupati Bandung Barat, Erni Rusyani Ernawan di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kamis (19/1).

Menurutnya, kalau dikembangkan, potensi wisata yang berada di selatan KBB ini akan sama bagusnya dengan wilayah utara. Hanya sayangnya, hingga saat ini belum ada yang mau mengembangkannya. "Pengembangan objek wisata semestinya jangan hanya dilakukan di wilayah utara, karena di wilayah selatan KBB juga banyak potensi wisata alam yang tak kalah menariknya," jelas Erni.

Dikatakan, pengembangan potensi wisata selatan KBB tersebut tentu saja harus ditunjang sarana dan prasarana. Misalnya akses jalan yang harus segera diperbaiki agar para wisatawan bisa dengan mudah menuju lokasi.

"Penataan awal yang dilakukan tentunya masalah fasilitas jalan. Bila sudah ditata dengan baik, tentu potensi wisata pun akan menjadi lebih baik," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KBB, Aos Kaosar mengatakan, saat ini Kab. Bandung Barat akan dijadikan wisata ramah lingkungan, sekaligus menjaga konservasi alam.

Situs gua pawon

Potensi alam yang ditawarkan sebagai tempat wisata, di antaranya kawasan yang rentan dirusak. Seperti kawasan wisata situs Gua Pawon di Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, yang sempat tertutup oleh aktivitas pertambangan batu alam karst Citatah.

Aos menambahkan, diperlukan penanganan dari banyak pihak sehingga daerah tersebut terbebas dari eksploitasi industri tambang yang berkontribusi mengubah bentang alam sebagai ciri khas karst Citatah.

"Memang dibutuhkan waktu cukup lama untuk memulihkan kondisi alam yang telah rusak. Bahkan setelah dijadikan kawasan lindung pun, masih ada saja tangan jahil yang mencorat-coret, merusak hingga mencuri objek sakral di kawasan tersebut, seperti patung dan temuan benda berharga lainnya di Gua Pawon," katanya.

Karena itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KBB merasa harus ikut berperan dalam konservasi alam, sekaligus mengenalkan identitas daerah di sejumlah kawasan wisata yang ada di KBB. (B.84)**
Galamedia Jumat, 20 Januari 2012

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment