-

Saturday, May 05, 2012

Bahagia dan Nestapa

SALAH satu sunnatullah adalah Allah SWT menciptakan segala sesuatu berpasangan. Di antara pasangan tersebut adalah bahagia (sandun) yang berpasangan dengan nestapa (syaqiyyun).

Pasangan ini secara eksplisit disebutkan dalam Q.S. Hud ayat 105. Kelompok yang masuk dalam sandun disebut ahl al-sabdah, sedangkan mereka yang berada dalam syaqiyyun dikenal dengan ahl al-syaqawah.

Banyak rujukan terkait ahl al-sabdah dan ahl al-syaqawah. Pada umumnya deskripsi tersebut membagi secara periodik, yakni bahagia di dunia (al-sabdah fi al-dunya) dan bahagia kelak di akhirat (al-sabdah fi al-bkhitat). Demikian juga ada nestapa di dunia (al-syaqawah fi al-dunya) dan nestapa akhirat (al-syaqawah fi al-bkhitat).

Dalam salah satu hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari AbuHurairah yang dikutip Ali Ashobuniy dalam bukunya Min Kunz al-Sunnah, para pemenang kebahagiaan akhirat dibagi ke dalam 7 kelompok.

Pertama, pemimpin yang adil. Baik pemimpin formal maupun informal dalam skala global maupun lokal.

Kedua, anak muda yang tumbuh dan berkembang besar dengan kualitas ibadah yang baik. Secara jelas, dalam hadis ini, Rasulullah menyebut kata pemuda. Karena masa muda, pada umumnya, penuh dengan gejolak dan tendensi untuk berafiliasi pada hal yang menyimpang. Meskipun tidak bearti kalau usia tua akan selalu cenderung pada kebaikan.

Ketiga, pribadi yang hatinya memiliki perhatian dan kepedulian terhadap masjid. Peduli terhadap kemakmurannya, peduli terhadap pengembangan jamaahnya, dan yang paling utama semua aktivitasnya bernapaskan semangat kemasjidan.

Keempat, dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka meletakkan pertemuan dan perpisahan di atas dasar karena Allah. Hal ini tentunya dapat dimaknai dalam konteks bangunan cinta antara dua pihak. Antara orangtua dengan anak, suami dengan istri, pemimpin dengan rakyatnya, dan seterusnya.

Kelima, seorang pria yang menolak diajak berbuat asusila oleh wanita, karena takut kepada Allah, walaupun wanita tersebut rupawan dan memiliki satus sosial yang mulia. Dalam beberapa hadis yang lain dijelaskan bahwa wanita adalah fitnah terbesar yang akan menimpa kaum laki-laki sepeninggal Rasulullah.

Keenam, seseorang yang bersedekah secara tersembunyi, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Cara sembunyi-sembunyi ini dilakukan demi menghindari sikap pamer (riya) dan gila sanjungan (sumah). Namun, hal ini bukan berarti sedekah secara terbuka menjadi terlarang, karena jika niat dan motivasinya dakwah atau mengajak orang lain melakukan hal yang serupa adalah hal yang diperbolehkan dalam agama.

Terakhir, seseorang yang senantiasa berzikir kepada Allah dalam keadaan hening sepi hingga berlinang air matanya. Menangis karena takut akan siksa Allah akibat dosa dan khilafnya, meratap karena memohon ampunan dan kasih saying Allah dengan penuh harap. Kelompok ini senantiasa bangun pada saat orang lain dimanjakan tidur, terjaga saat orang lain terlelap.
(Penulis, Dewan Guru Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ihsan Cibiru Hilir, Kab. Bandung)**
Galamedia
jumat, 27 april 2012 00:48 WIB
Oleh : U. Pathudin Almaarif

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment