-

Friday, May 04, 2012

Linggarjati Kuningan Historical Tourism

BERADA di atas ketinggian 400 meter di atas permukaan laut atau di kaki Gunung Ciremai, Cilimus, Kab. Kuningan, Linggarjati bukan hanya dikenal karena keindahan panorama alamnya. Namun, objek wisata yang satu ini dikenal pula karena sejarahnya.

Sebab di tempat inilah dilakukan Perundingan Linggarjati antara pemerintah Republik Indonesia dengan kolonial Belanda pada 15 November 1946. Sebuah diorama yang menggambarkan posisi duduk para peserta Perundingan Linggarjati, baik yang mewakili pemerintah kolonial Belanda maupun mewakili pemerintah Republik Indonesia, masih tersaji apik di objek wisata ini.

Delegasi Indonesia ketika itu diwakili Sutan Sjahrir, Mr. Soesanto Tirtoprodjo, Dr. A.K. Gani, dan Mr. Muhammad Roem. Sedangkan wakil pemerintah kolonial Belanda yaitu Prof. Ir. Schermerhorn, Mr. Van Poll, Dr. F. DeBoer, dan Dr. Van Mook. Gedung Perundingan Linggarjati ini luasnya sekitar 800 m2, yang dibangun di atas lahan seluas 2,4 ha.

Diorama itu hingga sekarang masih tetap terjaga, atau sesuai dengan kondisi yang terjadi sebenarnya. Tentu saja ini sangat menarik, terutama jika dikaitkan dengan bukti sejarah, kalau dulu Linggarjati ikut memberikan warna bagi proses perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Gedung Perundingan Linggarjati pada awalnya adalah sebuah gubuk milik Ibu Jasitem, seorang janda cantik. Ia diperistri Tersana, seorang keturunan Belanda pada tahun 1921, dan rumah itu lalu dipugar menjadi rumah semipermanen oleh Tersana.

Pada 1930 bangunan ini dibeli oleh keluarga Johanes Van Ost Dome, yang merombaknya sehingga bangunannya berbentuk seperti sekarang ini. Pada tahun 1935-1946, bangunan ini dikontrak Heiker dan dijadikan hotel yang bernama Rus "Toord", yang berganti nama menjadi Hotel Hokay Ryokan semasa pendudukan Jepang, dan berganti menjadi Hotel Merdeka setelah Proklamasi Kemerdekaan RI.

Di halaman bawah Gedung Perundingan Linggarjati, terdapat mural yang menggambarkan ketua delegasi kedua belah pihak saling berjabat tangan, disaksikan oleh Lord Killearn (utusan khusus Kerajaan Inggris untuk wilayah Asia Tenggara, berkedudukan di Singapura) sebagai mediator.

Uniknya dari kawasan ini, para pengunjung dapat melihat areal kawasan wisata Sangkahurip, yang merupakan salah satu tempat pemandian air panas cukup terkenal di Kab. Kuningan. Karena berada di kaki Gunung Ciremai, praktis Linggarjati berudara agak sejuk dibandingkan Sangkahurip.

Dari kawasan Linggarjati, para pengunjung juga dapat menikmati keindahan Gunung Ciremai. Tampak dari kejauhan gunung tertinggi di Jawa Barat ini terlihat sangat anggun dan indah dipandang mata, terutama bila melihatnya saat cuaca sedang cerah. Di Linggarjati terdapat kolam renang, sepeda air, mainan anak-anak, vila/cottage, aula gedung pertemuan, restoran, perkemahan dan outbound.

Linggarjati dapat dikatakan sebagai tempat rekreasi yang sangat lengkap dengan lingkungan yang sangat sejuk, rindang dan asri. Konfigurasi umum lahan taman rekreasi ini berbukit-bukit, dengan kemiringan lahan agak curam, stabilitas tanah sedang, dan daya serap tanah baik, serta kualitas lingkungan cukup. Di daerah ini terdapat tumbuh-tumbuhan tropis berhawa sejuk cocok untuk perkemahan.

Aktivitas yang dapat dilakukan di taman rekreasi di Linggarjati adalah berenang, menikmati pemandangan dan berjalan-jalan di sekitar taman dan lainnya, serta kebersihan yang selalu dijaga.

Untuk menuju ke taman rekreasi Linggarjati, dapat menggunakan kendaraan pribadi dengan menempuh jarak 2 km dari Kec. Cilimus. Selain itu juga dapat menggunakan angkutan kota dengan jurusan Cipanas-Tarogong atau ojek. Adapun kondisi jalan menuju kawasan Linggarjati melalui Cibeureum, juga sangat mengesankan pemandangannya. So, kalau ke Kuningan atau Cirebon, jangan lupa mampir ya ke Linggarjati.
sabtu, 21 april 2012 01:14 WIB
(efrie ch./"GM")**

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment