-

Saturday, June 30, 2012

Rasul Cemaskan Syirik Kecil

Oleh: Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz

, Saat beribadah di Tanah Suci, jangnkankan prbuatan, segala bentuk ungkapan atau ucapan dalam bentuk kemusyrikan harus dihindari. Seorang yang beribadah pun harus meminta orang lain untuk menjauh dari bentuk-bentuk kemusyrikan itu.

Nabi SAW bersabda, "Orang yang mengambil sumpah dengan nama seseorang dan bukan Allah adalah kufr atau musyrik." (HR.Ahmad, Abu Dawud, dan At- Tirmidzi). Dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan Umar RA, Nabi SAW bersabda, "Orang yang mengambil sumpah harus melakukannya dengan nama Allah, dan jika tidak, diamlah."

Beliau menambahkan, "Orang yang mengambil sumpah atas nama kebenaran bukanlah dari golongan kami." (HR.Abu Dawud). Kemudian Nabi SAW bersabda, Yang aku khawatirkan dari kalian adalah syirik kecil. Ketika Nabi SAW ditanya perihal syirik kecil, Nabi SAW menjawab, “Kemunafikan”.

Nabi SAW juga bersabda, "Jangan katakan apa yang diinginkan Allah dan si fulan. Tetapi kamu harus mengatakan apa yang Allah inginkan dan kemudian apa yang si fulan inginkan.

Semua hadis dengan jelas menunjukkan bahwa Nabi SAW menegakkan tauhid, dan menjauhkan umat dari syirik besar maupun kecil. Nabi SAW terikat untuk menegakkan keimanan umat, dan melindungi umat dari azab dan hu­kuman Ilahi.

Nabi SAW menyampaikan pesan Allah, menjadikan umat takut terhadap Allah, dan ia memberikan contoh kepada hamba-hamba Allah. S.

Ketentuan itu mengikat haji yang terpelajar dan berilmu untuk menyampaikan syariat kepada semua Muslim, dan menjauhkan mereka dari syirik besar dan kecil, dan segala sesuatu yang dilarang Allah. Mereka harus membuat persoalan ini mudah dipahami dengan cara yang jelas dan mudah dimengerti, sehingga dapat mem­bawa manusia dari kegelapan kepada cahaya.

Rasul menekankan harus menjalankan tugas pengajaran menyebarkan keimanan kepada yang lainnya. Allah berfirman,"Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil janji orang yang diberi Al-Kitab, “Hendaklah kamu menerangkannya kepada manusia dan jangan kamu menyembunyikannya." (QS. Ali 'Imran; 187).

Ayat suci di atas memperingatkan ulama dan umat agar mereka tidak mengikuti perbuatan melawan hukum orang-orang Ahli Kitab, dengan menyembunyikan kebenaran dengan tujuan memperoleh keuntungan duniawi ketimbang berupaya memperoleh keuntungan di Hari Kemudian.


sumber : www.republika.co.id

Hawu

Si Aki ngalangeu, ngimpleng tineung, haseup ngelun, ngawang-ngawang, meungpeukan beungeut bulan. Rus-ras. Waktu ngeumbing pasir, mandi cireumis, turun gunung, dilentab ku panon poe, ngaleut ngeungkeuy mangul suluh. Lengkah gejed, suku paketrok. Teu nolih kacape, hayang muru, bubuy sampeu.

Wanci subuh, diharudum, bari siduru, ngahaneutan tonggong bongkok, seeng nyengsreng, nyuruput cikopi dina batok. Si Aki kumetap. “Cik, Nini mirun seuneu, Aki hayang bubuy boled...” Pokna. Si Nini kerung. “Eh, jiga nu ngalindur wae.., ai teun teh..!

Ret ka Dapur, gebeg. Hawu ngungun, bangun nu ngajebian, ngarendeng jeung hawu nu anyar pinanggih. “Beu, pileuleuyan Hawu..! Anjeun, geus kumaula, katigas mangsa, natrat, saksi sajarah, warisan karuhun.(Yuharno Uyuh)***

Pikiran Rakyat
Selasa, 26/06/2012 - 16:34

Friday, June 29, 2012

Sejarah pertemuan Spanyol vs Italia

Sejarah pertemuan Spanyol vs Italia sendiri hingga saat ini masih cukup berimbang. Rekor pertemuan Spanyol vs Italia tercatat kedua negara telah bertemu sebanyak 30 kali, termasuk pertemuan pada babak penyisihan piala eropa 2012 yang lalu. Dari 30 pertemuan tersebut, Italia masih unggul dengan 1 kemenangan, Spanyol memenangi 9 pertandingan sedangkan Italia memenangi 10 pertandingan, dan 11 pertemuan Spanyol vs Italia lainnya berakhir dengan hasil imbang. Namun jika dilihat dari Head to Head Spanyol vs Italia dalam 5 pertandingan terakhir termasuk pada pertandingan di babak penyisihan euro 2012 lalu, masih sedikit diungguli oleh Spanyol.

Berikut Head to Head Spanyol vs Italia dalam 5 pertandingan terakhir:

10/06/12     EURO 2012          Spanyol     1 – 1     Italia
11/08/11      Friendly Match     Italia     2 – 1     Spanyol
23/06/08     EURO 2008          Spanyol*     0 – 0     Italia (Spanyol menang adu pinalti di perempat final euro 2008)
27/03/08     Friendly Match     Spanyol     1 – 0     Italia
28/04/04     Friendly Match     Italia     1 – 1     Spanyol

Dari statistik diatas, Spanyol pernah mengalahkan Italia pada EURO musim 2008 lalu di babak perempat final, melalui drama adu pinalti. Lalu, akankan terulang kembali drama adu pinalti Spanyol vs Italia pada final euro 2012 nanti? Bagaiman Prediksi Spanyol vs Italia menurut anda?

Misi Demokrasi Isra Mikraj

PERJALANAN Isra Mikraj, sebagaimana termaktub secara eksplisit dalam dalam Alquran (QS 17:1) adalah petualangan menangkap kekuatan kebesaran Allah swt. Dari Masjidil Haram, Muhammad saw beranjak sampai di Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis. Tafsir ayat ini menyatakan bahwa ia menangkap hikmah dan kebesaran Allah swt yang tiada tara ketika ber-Miraj di rentetan lapisan langit.

Dalam proses Mikraj itu, Muhammad saw melihat umat yang dipimpin Nabi dan rasul-rasul sebelumnya, seperti Nabi Adam, Isa as, Yahya, Yusuf, Idrus, Harun, Musa, dan Ibrahim as. Pada waktu Muhammad saw dibebani amanah untuk umatnya dalam rangka mengerjakan kewajiban salat 50 kali sehari semalam, beliau menunduk dan bergumam keberatan, yang kemudian diperintahkan untuk menemui Musa di langit keenam. Musa as keberatan atas amanah yang terlalu berat itu. Atas inisiatifnya, Muhammad saw diminta kembali lagi dihadapan-Nya memohon keringanan, agar jumlah salat wajib dikurangi 5 kali sehari semalam.

Dengan sikap kejunioritasannya di hadapan Musa, Muhammad menyampaikan inisiatif tersebut, Allah swt menerimanya tanpa disertai sikap preserve, otoritarisme dan keditaktoran. Inilah salah satu pertanda sifat ke-"demokrasian" Allah swt di hadapan Nabi dan Rasul-Nya, khususnya kepada Muhammad saw yang tercinta.

Transendensi Tuhan

Allah swt adalah transenden karena berada di luar jangkauan kasat mata pemikiran manusia. Dia tetap mengatur tata kehidupan ini, bahkan tetap berfungsi aktif dalam domain imanensi membayang-bayangi makhluk-Nya lewat asisten-asisten-Nya. Dia tidak pasif, bahkan tidak mati sebagaimana yang disinyalir Nietzche dan August Comte lewat berbagai komentator-komentatornya. Melalui firman-Nya dalam ayat-ayat suci Alquran --termasuk ayat-ayat kaun-Nya-- diharapkan manusia dapat mengaktualisasikan fungsi aktif Allah swt di alam ini.

Konsep agar manusia harus mempertajam hubungannya dengan transenden, serta merta pula memperkuat hubungan dengan sesama makhluk, termasuk alam, hanya dapat dicapai secara langgeng bila manusia mengerti tentang apa yang diinginkan oleh Allah, baik lewat pertanyaan-pertanyaan tersirat maupun tersurat-Nya.

Perjalanan Isra Mikraj, misalnya, bagi manusia tidak semata melihat secara sempit peristiwa itu, tapi harus dilihat secara utuh dan universal. Artinya, peristiwa Isra Mikraj, di samping berdimensi realistik dan transenden, juga secara tersirat berdimensi sosial-realistis jika dioperasionalisasikan di semesta kita, termasuk di dalamnya dimensi sosial-demokratis. Jadi, perjalanan Isra dan Miraj yang melahirkan perintah wajib salat di Sidratul Muntaha bukanlah gagasan pribadi Allah Swt, tapi hasil negosiasi dan partisipasi aktif dari nabi-nabi-Nya, sehingga salat 5 kali sehari semalam terwujud.

Demikian pula sikap demokratis Allah swt telah diperlihatkan-Nya ketika berdialog secara intens dengan Malaikat (QS 2:30) dan dengan Nabi Ibrahim (QS 2:60). Relevan dengan peristiwa perjalanan Isra dan Mikraj, di sini malaikat "menggugat" Allah, tatkala Allah swt menawarkan kepada malaikat-Nya bahwa Dia akan menciptakan seorang khalifah. Ketika itu, malaikat terperanjat dan berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau...." (QS 2:30). Hal tersebut juga dalam wacana (dialog) Allah swt dengan Nabi Ibrahim dalam mempertanyakan dan memperkuat keyakinannya kepada yang transenden.

Memanusiakan manusia

Dalam konsepsi humanitas, demokrasi merupakan suatu sikap untuk memanusiakan manusia, agar tidak terjebak pada sikap animals, atau sikap yang keluar dalam domain kemanusiaannya. Beranjak dari konsepsi ini, dalam hal pengelolaaan pemerintah suatu negara atau suatu daerah misalnya, sikap dan artikulasi rakyat sejatinya menjadi titik perhatian. Sebab, pemerintahan yang demokratis adalah sebuah pemerintahan yang mampu mengakomodasi getaran aspirasi rakyat.

Implikasinya, wajah demokrasi itu merupakan manifestasi dari wajah rakyat itu sendiri. Karena itu, di sinilah dituntut sikap sosial kontrol dari rakyat itu pada satu sisi, dan pada sisi lain pengendali kebijakan dari suatu pemerintahan harus pula arif dan mengerti apa yang dikendalikannya itu. Cukup banyak penguasa pemerintahan saat ini, mengempaskan rakyat yang telah berpartisipasi memilihnya pada saat prosesi Pemilu dengan biaya ratusan triliun rupiah. Alih-alih membantu rakyat, padahal menjual rakyat demi membangun politik pencitraan.

Sidney Hook dalam Democracy (2000) menulis, wajah demokrasi itu adalah wajah rakyat, hanya mampu terwujud jika memenuhi syarat-syarat: pertama, masyarakatnya mesti merupakan masyarakat terinformasi dalam artian masyarakat itu kaya akan informasi yang ada, yang memungkinkan pula taraf tingkat pendidikan suatu masyarakat itu akan meningkat; kedua, partisipasi rakyat mesti terus terwujud, agar dalam hal pengambilan keputusan, resonansi, dan artikulasi suara masyarakat turut berpengaruh; ketiga, distribusi wewenang bagi anggota masyarakat mesti terealisasi dengan melihat kapasitas masyarakat itu sendiri

Kerangka konsepsional yang dikemukakan Hook itu sangat relevan. Hanya saja, yang menjadi titik perhatian dalam perwujudan kehidupan demokrasi adalah dimensi kemanusiaan masyarakat yang dipimpin.

Untuk menciptakan hal itu, sikap-sikap otoritarisme, diktator, dan feodalisitik-elitis mesti dienyahkan. Sebab, sikap-sikap itu akan dapat mengganggu mulusnya penataan kehidupan demokrasi. Sikap-sikap yang dilakukan oleh Allah swt dalam menghadapi Nabi, Rasul, dan Malaikat-Nya, haruslah direnungkan, betapa sikap dan sifat Tuhan itu begitu indah jika segera dioperasionalkan dalam mozaik politik negeri ini.
(Penulis, dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan STAI Alazhari Cianjur)**
Galamedia
kamis, 28 juni 2012 01:12 WIB
Oleh : Acep Hermawan

Beurang Kabeh

“Mama,” ceuk si Preman, pasemonna alum. “Basa abdi ngalangkung ka pasar, jelema nyeungseurikeun, pajar teu pantes abdi solat, teu pantes abdi puasa, teu pantes abdi tobat.”

Mama gumujeng. “Na kumaha kitu? Naha anjeun hayang poe teh beurang kabeh? Naha hayang deungeun sangu amis kabeh? Naha hayang leumpang suku katuhu wungkul?!” Si Preman teu wasa cengkat. Ngeluk. Ngaheruk.

Mama neraskeun, ”Kangjeng Nabi jalmi kasep, hade akhlak, pangbageurna, malah langsung kenging wahyu ti Pangeran, tapi kumaha sadidintenna? Komo sia, jalma anu ceuk balarea goreng rupa gote akhlak, gelarna ge sia mah preman! Naha pantes dipikaresep? Pantes didama-dama? Pantes dipuji-puji?”

Sanggeus cium tangan, si Preman balik. “Omat,” saur mama. ”Leumpang sing lempeng, tong galideur ka kenca ka katuhu, sumawonna ka tukang. Jig. Bakal tereh nepi!” (Mohammad Ridwan Trijana)***

Pikiran rakyat
Jumat, 22/06/2012 - 17:41

Thursday, June 28, 2012

Seni Terbang Sejak dari Kampung Dukuh

Unik dalam Kesederhanaan
KESENIAN ini terbilang unik dan sederhana. Uniknya, karena seni ini memainkan debus yakni sebuah kesenian biasa berasal dari masyarakat Baduy. Namun oleh masyarakat adat Kampung Dukuh, Cikelet, Kab. Garut, seni tersebut bisa dimainkan berbarengan dengan seni yang mengagungkan keberadaan Allah SWT.

Sederhananya, seni ini hanya dilengkapi dengan tiga buah dogdog dan dua rebana, ditambah kendang dan gong. Seluruh waditra kesenian ini sengaja diangkut dari asalnya, Kampung Dukuh, Cikelet, Garut Selatan. Seni terbang sejak ini sengaja ditampilkan dalam Festival Budaya Masyarakat Adat Tatar Sunda (FBMATS) di bale paminton Kampung Paniisan Alam Santosa, Pasirimpun, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung, Kamis lalu.

Walaupun sederhana, penampilan seni terbang sejak mengundang perhatian dan apresiasi masyarakat. Terlebih dengan tampilnya sesepuh Kampung Dukuh, Bah Yayang yang melantunkan puji-pujian kepada Allah diiringi pukulan dogdog dan terbang atau rebana besar. Suaranya yang sesekali melengking dan parau, ternyata tidak menyurutkan masyarakat untuk lebih dekat menyaksikan pementasan seni terbang sejak.

Kidung puji-pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW mengingatkan para penonton akan dirinya sendiri maupun orang lain. Pasalnya, sekalipun bersuara agak fals, tetapi isi dari kidung puji-pujian itu begitu menyentuh hati para penonton dan masyarakat yang memenuhi bale paminton Kampung Paniisan, Alam Santosa, Pasirimpun.

"Memang kalau yang baru melihat merasa pertunjukan seperti hiburan. Tapi kalau ditelaah lebih jauh syair-syair yang dibawakan berupa pujian, kita akan merasakan ketenangan," ujar Toto Amsar, S.Sen., M.Hum., salah seorang dosen Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung yang tengah mendokumentasikan pementasan seni terbang sejak.

Baru menyaksikan

Biasanya, terbang sejak dimainkan setiap syukuran khitanan, pernikahan, dan lainnya dan selalu diakhiri dengan pertunjukan seni debus. Namun kali ini, pementasan seni terbang sejak tidak menunggu hari raya atau hajatan khitanan maupun pernikahan. Tetapi dimainkan pada FBMATS yang di-setting untuk menyampaikan nilai-nilai kebudayaan masyarakat adat kepada masyarakat di luar masyarakat adat.

Ini terbukti di mana sebagian besar penonton dan masyarakat Pasirimpun belum pernah menyaksikan pementasan seni terbang sejak. Mereka mengaku mendapat pelajaran dan pengetahuan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam seni tradisional masyarakat adat.

Terlebih ketika menyaksikan bagian akhir dari seni terbang sejak. Mereka disuguhi permainan yang mengerikan, yakni seni debus. Bah Yayan tanpa ragu dan takut, menggesek-gesekkan golok tajam ke sekujur tubuhnya. Bahkan golok itu sengaja dipasang di tanah terhunus ke atas dan Bah Yayan dengan tenang menekan-nekan perutnya ke bagian ujung golok. Namun tidak ada satu pun bagian tubuhnya yang terluka maupun tertusuk golok.

Aksi Bah Yayan ini mengundang rasa ngeri para penonton dan masyarakat. Bahkan ada sebagian penonton yang tidak mau menyaksikan aksi debus tersebut, namun tangannya tetap memegang kamera maupun HP untuk merekam seni terbang sejak.

Bagi sebagian masyarakat Pasirimpun, atraksi ini sangat menarik, karena mereka sangat jarang bahkan tidak pernah menyaksikan atraksi yang membuat kening mengernyit ini.
(kiki kurnia/"GM")**
Galamedia
minggu, 03 juni 2012 00:12 WIB

Menahan Diri dari Dosa Selama Haji (1)

Oleh Hannan Putra

, Sudah semestinya seorang hujjaj yang telah mengunjungi rumah Allah SWT selalu menjaga dirinya untuk menjauhi semua perbuatan yang dilarang Allah. Bahkan, hal-hal yang dimakruhkan sekalipun haruslah ia jauhi.

Makruh, yang berarti dibenci Allah meski dibolehkan, sudah seharusnya dijauhi seorang mukmin yang taat. Bagaimana mungkin ia melakukan sesuatu yang dibenci oleh Tuhanny, seperti duduk mengobrol sesuatu yang tidak bermanfaat. dan lain sebagainya.

Apakah layak seorang yang mengunjungi baitullah demi memenuhi panggilanNya namun dalam perjalanan tersebut ia malah bermaksiat dan melakukan perbuatan yang diharamkan di Tanah Haram Alllah SWT.

Allah berfirman, "Dan barangsiapa bermaksud melakukan kejahatan dan berbuat aniaya di dalamnya, kepadanya Kami timpakan azab yang pedih Menyakitkan. (QS. Al-Baqarah, 25).

Ketika Allah memberikan ancaman untuk menghukum mereka yang melakukan perbuatan dosa di dalam Tanah Suci, setiap orang semestinya bisa mengukur seberapa besar azab yang akan ditimpakan-Nya. Paling tidak, hujjaj tersebut tidak dapat memperoleh manfaat dan pahala untuk ibadah hajinya begitu pula ampunan untuk dosa-dosanya kecuali ia meninggalkan semua larangan-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, "Seseorang yang melaksanakan ibadah haji dan tidak melakukan perbuatan buruk dan melanggar hukum, ia akan kembali laksana se­orang bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."

 Salah satu dari dosa besar dan cukup serius adalah memohon kepada orang yang telah meninggal. Menggantungkan harapan terhadap orang meninggal bahwa mereka akan merekomendasikan kasus mereka kepada Allah, bisa mengobati orang sakit, atau dapat membuat orang hilang pulang.

Orang yang melakukan perbuatan semacam ini jelas melakukan perbuatan syirk. Perbuatan syirk adalah praktik politeis (menyembah banyak Tuhan) di zaman Jahiliyah.

Untuk menghentikan praktik-praktik kemusyrikan semacam itulah Allah mengutus Rasul-Nya dan menuainkan Kitab-Nya. Telah menjadi tugas dan kewajiban baik seorang haji dan bukan haji untuk memberantas praktik seperti ini, bertobat kepada Allah se­andainya ia pernah melakukan dosa serupa di masa lalu, dan mempersiapkan sesuatu yang baru untuk ibadah haji.

Kemusyrikan menghapus semua perbuatan baik sebagaimana difirmankan Allah, "Tetapi jika mereka mempersekutukan Dia, maka sia-sia sajalah perbuatannya." (QS. Al- An'am [6], 88).

Musyrik kecil adalah mengangkat sumpah dengan nama orang lain dan bukan dengan nama Allah, seperti dengan nama Nabi, Kabah, dan iman seseorang. Demikian juga kemunafikan dan hasrat untuk termasyhur dan ungkapan-ungkapan seperti, “Apa yang diinginkan Allah adalah keinginanmu”, atau “Seandainya Allah dan kamu tidak ada di sana”.


sumber : www.republika.co.id

Wednesday, June 27, 2012

Konflik Keraton Surakarta Berakhir

Dua Paku Buwono XIII Tedjowulan & Hangabehi Damai
Konflik panjang Keraton Surakarta berakhir. Paku Buwono XIII Tedjowulan dan Paku Buwono XIII Hangabehi yang semula berseteru, berdamai dan hari ini bertemu di kediaman BRAy Mooryati Soedibyo di Menteng, Jakarta Pusat.

Paku Buwono XIII Tedjowulan dan Paku Buwono XIII Hangabehi datang ke kediaman Mooryati di Jln. Ki Mangunsarkoro sekitar pukul 14.45 WIB, Minggu (20/5). Mereka datang menggunakan dua mobil yang berbeda.

Tedjowulan terlihat mengenakan jas hitam dengan kemeja kotak-kotak, sedangkan Hangabehi mengenakan jas hitam dengan kaus berkerah warna merah. Mereka melangkah masuk ke kediaman Mooryati secara bersamaan. Keduanya kemudian menyalami tamu undangan yang sudah berdatangan di rumah bos Mustika Ratu yang dipenuhi ornamen Jawa ini.

Mooryati menyatakan, dwitunggal kepemimpinan Keraton Surakarta ini terwujud, dengan ditandatanganinya maklumat bersama antara Paku Buwono XIII Tedjowulan dan Paku Buwono XIII Hangabehi.

"Dengan kesepakatan dwitunggal kepemimpinan keraton akan menjadi lebih kuat dan berwibawa. Maklumat bersama kesepakatan kepemimpinan telah ditandatangani 16 Mei 2012, disaksikan Wali Kota Surakarta Joko Widodo," katanya.

Konflik internal Keraton Surakarta terjadi pasca-Paku Buwono XII mangkat pada 2004 tanpa meninggalkan permaisuri dan putra mahkota. Sebagian pihak mendukung pengangkatan putra tertua, KGPH Hangabehi sebagai pengganti, sedangkan sebagian besar lainnya mendukung putra kelima, KGPH Tedjowulan sebagai pengganti. Akhirnya selama lebih dari tujuh tahun, terdapat dua raja di salah satu kerajaan penerus dinasti Mataram tersebut.

Pada 10 Mei 2012, Tedjowulan --seorang bangsawan berpangkat kolonel TNI AD-- menyatakan, bersedia melepas gelarnya dengan alasan demi kebaikan keraton dan mendukung upaya pemerintah merukunkan kedua pihak. Dia akan bergabung pada kakaknya, Paku Buwono XIII Hangabehi untuk bersama-sama mengelola keraton sebagai pusat kebudayaan.
Galamedia
senin, 21 mei 2012 00:25 WIB

Inilah Lima Tanda Amal yang Diterima Allah SWT

, Oleh: Prof KH Achmad Satori Ismail

Diriwayatkan dari budaknya Ummu Salamah, dia mendengar Ummu Salamah menyampaikan hadis bahwa Rasulullah SAW berdoa seusai shalat Subuh. “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima.” (HR al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman, juz II, hlm 284).

Hadis ini menunjukkan betapa urgennya amal yang diterima. Amal yang diterima menjadi rukun kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat. Imam Syafii berkata, “Setiap orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya akan ditolak sia-sia.” (Matan Zubad, juz I, hlm 2, Majallatul buhuts al-Islamiyah, juz 42, hlm 279).

Di antara syarat pertama diterimanya amal adalah Islam (QS Ali Imran: 85). Kekufuran merupakan sebab utama ditolaknya amal (QS Ali Imran: 90-91). “Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (QS al-Furqan: 3).

Kedua, ikhlas (QS al-Kahfi: 110). Rasulullah SAW meriwayatkan hadis Qudsi, “Aku (Allah) tidak membutuhkan kepada sekutu. Barang siapa beramal dan mempersekutukan-Ku, maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya.” (HR Muslim).

Ketiga, mengikuti sunah Nabi SAW. “Barang siapa yang beramal tidak mengikuti perintah kami, maka akan ditolak.” (HR Muslim). Keempat, bertakwa kepada Allah. “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa." (QS al-Maidah: 27).

Kelima, berbakti kepada kedua orang tua. (QS al-Ahqaf: 15-16). Keenam, memperhatikan waktu beramal. Abu Bakar berwasiat kepada Umar, “Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah memiliki amalan pada malam hari yang tidak menerima amalan siang, dan amalan siang yang tidak menerima amalan malam, dan Allah tidak menerima amalan sunah sampai menunaikan yang fardu.”

Ketujuh, berbuat amal saleh. “Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.” (QS Fathir: 10). Kedelapan, tidak merasa bangga atas amalnya.

Sedangkan, tanda-tanda amal diterima itu ada lima macam. Pertama, doanya dikabulkan Allah. Hadis tentang tiga orang yang terjebak dalam gua dan mereka masing-masing berdoa dengan berwasilah kepada amal ibadahnya yang lalu. Doa mereka terkabul karena amalan mereka diterima Allah.

Kedua, banyak manusia yang mencintai dan menghargai orang tersebut. “Sesungguhnya Allah kalau mencintai si Fulan, memerintah Jibril AS untuk menyeru penduduk langit, ‘Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah SWT mencintai si Fulan, maka cintailah dia.’ Penduduk langit pun mencintai Fulan dan di bumi semua orang menerimanya.”

Ketiga, mendapat taufik Ilahi untuk melakukan amal saleh berikutnya. Keempat, kontinu dalam beramal. Segala sesuatu yang dilakukan karena Allah, akan langgeng dan terus, sedangkan kalau karena manusia, amal akan terputus.

“Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS asy-Syura: 2).

Kelima, rela akan hukum Allah dan menerima qadha dan takdir-Nya. (QS al-Bayyinah: 8).


sumber : www.republika.co.id

Tuesday, June 26, 2012

Kepariwisataan Selamatkan Indonesia

SEANDAINYA pada tahun 2030 tersedia dua planet bumi, itu pun tidak akan cukup untuk mendukung kebutuhan manusia. Pernyataan yang membuat miris masyarakat perduli lingkungan ini, disampaikan Direktur Konservasi WWF Indonesia, Nazir Foead, dalam pernyataan persnya di Jakarta, pertengahan Mei lalu. WWF merilis laporan bahwa saat ini manusia menggunakan sumber daya bumi 50% lebih banyak daripada yang mampu disediakan bumi secara berkelanjutan. Apabila penduduk dunia tidak mengubah tabiat ini, laju permintaan akan terus tumbuh secara cepat.

Dalam laporannya tentang kondisi kesehatan planet bumi (The Living Planet Report) 2012, menunjukkan peningkatan populasi dunia mengakibatkan meningkatnya permintaan sumber daya alam. Keadaan ini menyebabkan tekanan luar biasa pada keanekaragaman hayati, juga berdampak pada kesehatan, kesejahteraan, dan keaman-an masa depan penduduk bumi.

The Living Planet Report 2012 menggunakan Global Living Planet Index untuk mengukur perubahan pada kesehatan ekosistem planet dengan memantau 9.000 populasi dari sekitar 2.600 spesies. Indeks global ini menunjukkan, hampir 30% mengalami penurunan sejak 1970. Dengan penurunan paling besar pada wilayah tropis, sebanyak 60% dalam waktu kurang dari 40 tahun. Selain tren penurunan keanekaragaman hayati, ecological footprints atau jejak ekologis --sebagai indikator kunci laporan ini-- menunjukkan konsumsi sumber daya alam ini tidak lestari.

Laporan WWF ini layaknya sebuah chek-up kesehatan bagi planet. Hasilnya mengindikasikan, planet kita sedang sangat sakit. Menurut Global Living Planet Index, penurunan keragaman hayati sejak 1970 lebih cepat terjadi di negara berpendapatan rendah. Kondisi ini menunjukkan, bagaimana negara miskin menyangga gaya hidup negara-negara kaya.

Masih pada bulan Mei, tersiar kabar sumber daya manusia (SDM) pariwisata Indonesia mampu bersaing di tingkat dunia. Hal itu terkait dengan diraihnya tenaga perhotelan dan para koki Indonesia terbaik ke dua di Asia Tenggara setelah Singapura. Dengan kabar baik ini, kita layak optimistis SDM Indonesia bisa bersaing di dunia. Kita yakin SDM lulusan sekolah tinggi pariwisata (STP) di Indonesia bisa mengangkat potensi wisata Indonesia di kancah internasional.

Pada kenyataannya, saat ini index kapabilitas SDM kepariwisataan kita nomor 35 dari 125 negara di dunia. Di Asia Tenggara kita nomor 2, setelah Singapura. Beberapa sekolah tinggi yang bergerak dalam bidang pariwisata di Indonesia yang saat ini sudah mulai mengembangkan sayapnya di tingkat internasional. Namun, ada dua STP yang berhasil mendapat sertifikasi tingkat internasional. Di Asia Pasifik, hanya 16 yang dapat sertifikasi, termasuk STP Bandung dan STP Bali.

Untuk level SDM sendiri, Indonesia memiliki tingkat yang cukup membanggakan. Lulusan dari STP di Indonesia sudah unggul di kawasan negara-negara ASEAN. Untuk tingkat dunia akan segara menyusul, bila kita responsif menjalin kerjasama dengan pihak luar, seperti universitas di luar negeri. Hal tersebut, diyakini mampu meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.

Prestasi yang diraih generasi muda kita di bidang pariwisata pada tingkat dunia, adalah salah satu kunci jawaban. Kunci jawaban agar kita tidak "keukeuh" setia menyangga gaya hidup negara-negara kaya dengan terus mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya alam dan mineral yang negara kita miliki. Alasan selama ini yang dikukuhi sebagai pembenaran bahwa pemanfaatan "eksplorasi dan eksploitasi" sumber daya alam dan mineral adalah sebagai sumber pendapatan utama negara, serta-merta bisa ditepiskan dengan memaksimalkan potensi kepariwisataan Tanah Air.

Indonesia kaya berbagai potensi wisata, tetapi tidak pernah secara serius digarap oleh pemerintah kita, setidaknya oleh mereka yang berkecimpung di bidang wisata. Kebijakan pemerintah lebih banyak berkutat pada bagaimana mendatangkan devisa di bidang tertentu, menekan atau menghilangkan utang luar negeri yang menumpuk, tetapi nyaris tidak pernah menyinggung sektor kepariwisataan.

Padahal, pariwisata adalah salah satu sektor untuk merealisasikan visi Indonesia 2030. Core bisnis yang harus dikembangkan adalah kepariwisataan, karena bisnis ini ready to use. Selain itu, pasarnya jelas karena telah sejak lama pariwisata adalah sumber devisa.

Berdasarkan data Organisasi Pariwisata Dunia, ada 1,3 miliar manusia yang lalu lalang di dunia ini setiap tahun, tetapi hanya empat juta orang lebih yang mampir ke Indonesia, kalau data kepariwisataan Indonesia mengklaim 7 juta wisatawan mancanegara mampir ke Indonesia. Turis asing yang datang ke Malaysia dalam rentang waktu yang sama berjumlah 14,7 juta orang, yang datang ke Thailand lebih banyak lagi, lebih dari 15 juta orang. Dengan datangnya secara massif turis asing ke Malaysia dan Thailand, keluarlah kedua negara ini dari krisis ekonomi.

Dengan mengembangkan sektor kepariwisataan, Indonesia tidak lagi mengandalkan sumber daya alam dan mineral yang semuanya akan habis. Pariwisata harus menjadi prioritas utama, harus menjadi sumber devisa yang menyerap tenaga kerja dan kesempatan berusaha. Pariwisata jangan hanya digarap ketika ingat.

Salah satu masalah dalam mengembangkan usaha jasa pariwisata adalah belum cukup tersedianya tenaga-tenaga yang cakap, terampil, memiliki skill yang tinggi, dan pengabdian kepada bidangnya (profesional), padahal kebutuhan tersebut sangat mutlak dalam bersaing di pasar global, di samping tidak tersedianya fasilitas yang cukup untuk menunjang pendidikan pariwisata.

Memang SDM di bidang pariwisata kita belum lama mampu bersaing di tingkat dunia. Namun itu masih sporadis, masih individual, hanya dihasilkan STP Bandung dan Bali. Oleh karena itu, mendesak dilakukan peningkatan kualitas pelayanan sektor kepariwisataan yang bertumpu pada SDM kepariwisataan, dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat perlu terus digalang dan dibina. Kita sadar, peran masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan lokal maupun nasional sangat penting artinya, ...agar tercapai kesamaan pikir, keseragaman gerak langkah dan tindak kita dalam mengembangkan kepariwisataan.

Intinya, paradigma perubahan bagi Indonesia yang lebih baik, mendesak dilakukan. Saatnya rakyat kita berperan lebih banyak dalam perubahan itu. Rakyat mutlak menjadi agen perubahan ke arah yang lebih baik. Bila tidak --dari kasus eksplorasi-ekploitasi sumber daya alam dan mineral--, kita bisa selamanya menjadi "negara miskin" penyangga gaya hidup negara-negara kaya. Dunia pun pesimis bisa diselamatkan.
(Penulis adalah Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Jawa Barat, President of SSEAYP International Indonesia Inc.)**
Galamedia
jumat, 01 juni 2012 03:28 WIB
Oleh : Dr. Ir. Rino Wicaksono

Monday, June 25, 2012

Menahan Laju Kemungkaran

, Oleh: Prof KH Didin Hafidhuddin     

Akhir-akhir ini umat Islam tengah diuji oleh beragam peristiwa yang pada hakikatnya bisa merusak moral dan perilaku. Mulai dari kedatangan Irshad Manji yang membawa misi untuk “melegalkan” pernikahan sejenis hingga pro-kontra konser Lady Gaga.

Lady Gaga, seorang penyanyi asal Amerika Serikat, selama ini dikenal sebagai sosok yang kontroversial dalam segala hal. Mulai dari gaya berpakaiannya yang sering “aneh-aneh”, hingga cara berpikir dan gaya hidupnya yang, antara lain, dituangkan dalam lirik-lirik lagunya yang terkadang menghina keyakinan agama pihak lain.

Gerakan penolakan yang kemudian muncul di mana-mana sesungguhnya merupakan ekspresi kegelisahan masyarakat yang sangat mendalam, akibat adanya pergeseran nilai-nilai moral yang terjadi pada bangsa ini. Pergeseran akibat serangan arus pemikiran dan pornografi yang secara diametral bertentangan dengan nilai-nilai agama dan budaya.

Ditambah dengan era kebebasan yang sering kali tanpa batas dan dengan dalih hak asasi manusia, seseorang dapat dengan mudahnya mengekspresikan segala sesuatu yang nyelenehserta mengobrakabrik keyakinan dan agama orang lain. Karena itu, sangatlah wajar apabila kemudian kegelisahan ini terkristalisasi menjadi gerakan demonstrasi menentang kehadiran Lady Gaga di Tanah Air.

Karakter kemungkaran
Jika menilik Alquran, akan ditemukan sejumlah ayat yang berbicara secara khusus mengenai kelompok orang yang secara konsisten dan istiqamah selalu memperjuangkan kemungkaran dan mengajak orang lain untuk berada dalam barisan pendukung kemungkaran.

Basis perjuangan kelompok seperti ini hanyalah pragmatisme material semata, sebagaimana yang Allah nyatakan dalam QS [9]:67. Yang mereka harapkan adalah mendapatkan material gain semata, di mana mereka bersedia untuk memperdagangkan keyakinannya dan mempertukarkan kebenaran dengan kesesatan demi mendapat imbalan materi yang sesungguhnya tidak seberapa (QS [2]:15).

Dalam memperjuangkan ide-ide kemungkarannya, kelompok seperti ini akan berusaha membungkus gagasan-gagasan tersebut dengan cover yang menarik dan seolah-olah terlihat sebagai sebuah “kebaikan” yang layak untuk diperjuangkan.

Sebagai contoh, membungkus dengan bahasa akademik dan ilmiah untuk mengkaji buku-buku yang membolehkan pernikahan sejenis sehingga ancaman terhadap kajian tersebut dianggap sebagai upaya membelenggu kebebasan akademik.

Namun, lucunya, proses pembahasannya sering kali tidak ilmiah. Yang ada, justru forum-forum kajian seperti itu malah dijadikan sebagai media untuk memojokkan umat dengan melabelkan stigma-stigma negatif terhadap umat yang menolak pernikahan sejenis. Sementara, telaah kritis terha dap bukunya tidak muncul sama sekali. Yang ada adalah “pemujaan” berlebihan terhadap penulisnya.

Harus disadari bahwa upaya-upaya seperti ini tidak akan pernah berhenti. Para pendukung kemungkaran akan selalu berusaha untuk menyesatkan umat. Beragam cara dan media akan digunakan. Apa pun yang bisa dijadikan sebagai “amunisi” untuk melawan dakwah akan dioptimalkan semaksimal mungkin.

Kesalahan dai dan pendukung dakwah sekecil apa pun akan dimanfaatkan untuk menambah “bahan bakar” dalam mensyiarkan kemunkaran serta sebagai alat untuk memecah belah umat. Hal ini sesungguhnya telah terjadi sejak zaman Nabi Muham mad SAW.

Sebagai contoh adalah kisah tentang fitnah terhadap Siti Aisyah yang tertinggal dari rombongan Nabi SAW dan terpaksa harus pulang ke Madinah naik tunggangan unta. Untanya dituntun sahabat Nabi yang bertugas sebagai tim “sapu bersih”. Keadaan tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh kaum munafik yang tidak senang terhadap dakwah Rasul SAW.

Fitnah dan berita bohong tentang Siti Aisyah itu kemudian mengakibatkan kegemparan di tengah umat. Allah SWT lalu menjawab kabar tersebut dengan menurunkan QS [24]:11- 12. Pada ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa kabar-kabar yang beredar tersebut sebagai berita bohong ( Hadis al-Ifki). Ayat ini turun sebagai peringatan bagi umat tentang bahaya berita bohong sekaligus membersihkan nama Siti Aisyah dari fitnah.


sumber : www.republika.co.id

Jika Pemimpin Berperilaku Buruk

DALAM ajaran Islam menjadi dan memilih pemimpin adalah wajib. Sehingga, setiap pemimpin harus mampu memikul kewajiban itu. Yang terpenting di antaranya, menjauhi perilaku buruk. Menyimpang dari amanah kepemimpinan. Pemimpin yang hanya menuntut hak, namun lupa sama sekali akan kewajiban berbakti kepada rakyat dan pemerintahan yang baik dan benar.

Nabi Muhammad SAW mengingatkan, tiap penguasa yang membohongi rakyat, tak akan diizinkan oleh Allah SWT masuk surga (ayyuma waalin bataghatsan li ra'iyyatihi haramallahu alaihil jannah).

Kebohongan memang sudah menjadi kebiasaan para pemimpin masa kini. Dimulai dari masa kampanye dengan mengumbar janji-janji, hingga masa akhir jabatan yang seolah-olah tak peduli kepada pembuktian janji-janji itu. Berbicara bohong merupakan kebalikan dari berbicara benar. Dalam Alquran Surat Al-Ahzab : 70, Allah SWT memerintahkan orang-orang beriman untuk berbicara benar.

Kepada orang yang berbicara benar, Allah SWT berjanji meningkatkan kinerjanya, dan mengampuni segala kesalahannya. Sehingga berhasil meraih keunggulan luar biasa di segala bidang kehidupan (Q.S. Al-Ahzab: 71).

Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan, tiap penguasa pengurus kepentingan umat (Islam), besar maupun kecil, pada hari kiamat kelak akan diberdirikan di atas sebuah jembatan Neraka Jahannam. Malaikat yang bertugas di situ, menggojlok tubuh orang itu, hingga seluruh persendiannya terlepas. Lalu dikembalikan ke tempatnya masing-masing, untuk diproses verbal.

Jika ternyata baik dan jujur, selamatlah ia. Jika ternyata tidak baik, tidak jujur, menyeleweng, korup, langsung tersungkur jatuh ke dalam neraka selama tujuh puluh tahun (Riwayat Salman al Farisi dan Abu Dzar al Ghifari).

Mendengar hadis ini, Khaifah Umar bin Khattab tampak cemas. Beliau menyatakan, kalau begitu, mustahil ada yang mau menjadi pemimpin. Para sahabatnya serempak menjawab, "Pasti tidak ada, kecuali jika dipaksa".

Dan dalam hadis riwayat Iman Turmudzi, ditegaskan, pemimpin yang tidak baik menyangkut kinerja dan moralitas, maka perut bumi lebih baik daripada permukaannya. Fa batnul ardli khairulakum min dlahriha.

Sedangkan pemimpin yang cuma punya predikat, namun gagal menunjukkan prestasi dan reputasi sebagai pemimpin yang baik, termasuk salah satu dari enam orang yang dilaknat Allah SWT dan Rasul-Nya. (hadis riwayat Thabarani, Ibnu Hibban, dan Hakim).

Laknat serupa juga akan menimpa pemimpin yang mendapat amanat mengurus rakyat, namun melakukan praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN). Mengangkat sanak saudara, kroni, sejawat satu kelompok atau satu golongan dengan alasan untuk memperlancar dan memperkuat kinerja. Padahal sesungguhnya jelas-jelas KKN (hadis riwayat Hakim).

Memilih pemimpin berdasarkan fanatisme golongan, partai, mazhab, dan sebagainya, akan mengundang azab Allah SWT (Q.S. Al-An'am: 65). Menurut para ahli tafsir, azab itu disebut a-immatus su-i min umaraikum. Para pemimpin yang jahat, yang hanya menghendaki fasilitas, namun miskin aktivitas yang bermanfaat bagi khalayak luas.
**
Galamedia
jumat, 22 juni 2012 00:23 WIB
Oleh : H. Usep Romli H.M.

Mursi Resmi Jadi Presiden Terpilih Pertama Mesir

PENDUKUNG kandidat Ikhwanul Muslimin, Muhammad Mursi, merayakan keberhasilan jago mereka menjadi presiden Mesir pertama yang dipilih langsung, di Lapangan Tahrir, Kairo, Minggu (24/6/2012).
MESIR (GM) - Kandidat Ikhwanul Muslimin Muhammad Mursi resmi menjadi presiden terpilih pertama sepanjang sejarah Mesir. Dia mendapat 13,2 juta suara (51,73 persen), unggul dari rivalnya Ahmad Safiq yang memperoleh 12,2 juta dukungan (48 persen).

Ketua Komisi Tinggi Pemilihan Presiden Mesir, Faruk Sultan, kemarin sore waktu setempat di Ibu Kota Kairo mengumumkan hasil pemilihan presiden tahap kedua atau terakhir yang digelar akhir pekan lalu. "Mursi memperoleh suara terbanyak dari Capres Ahmed Shafik," kata Sultan, seperti dilansir kantor berita Reuters, Minggu (24/6/2012).

Selama Mesir modern terbentuk, belum pernah ada seorang presiden yang dipilih langsung oleh rakyat. Selain memenangkan Mursi, komisi pemilihan umum menolak sebagian besar pengaduan dari kedua Capres menyangkut kecurangan pemilu. Sepekan terakhir kubu Mursi dan Safiq saling mengklaim berhasil menang dengan hitung cepat masing-masing.

Pendukung Ikhwanul Muslimin didukung kelompok-kelompok pro-reformasi sepekan terakhir memenuhi Bundaran Tahrir untuk mendesak pihak berwenang tidak mempermainkan hasil pemilihan presiden. Junta militer dicurigai akan mempengaruhi pemungutan suara karena mereka baru saja membubarkan parlemen dan memutuskan secara sepihak menggantikan fungsi legislatif.

Setelah mendengar kemenangan Mursi, massa menjadi gempita dan meneriakkan yel-yel. beberapa juga menyalakan kembang api.

Mursi kepada wartawan menyampaikan terima kasih kepada rakyat Mesir atas kepercayaan yang diberikan. "Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ini adalah amanat rakyat yang harus saya emban dengan sebaik-baiknya," ujar Mursi dalam jumpa pers usai pengumuman.

Saat hitung cepat sepekan lalu, Mursi berjanji menjalankan semua janji kampanye, terutama memberikan keadilan kepada korban pemberontakan dan kekerasan menggulingkan pemerintahan Husni Mubarak. "Saya berjanji menegakkan hukum," kata dia di markas Partai Kebebasan dan Keadilan di Ibu Kota Kairo.

Mursi menambahkan ia bakal membangun Mesir modern dan demokratis bagi kaum muslim dan Kristen. Dengan kemenangan kandidat Muslim, Mesir menyusul Maroko, Tunisia, dan Libya yang dikuasai kelompok Islam setelah Revolusi Arab merebak tahun lalu.
Galamedia
senin, 25 juni 2012 06:29 WIB
Ahmed Jadallah/Reuters

Sunday, June 24, 2012

Keluarga Seiman

Oleh: M Fuad Nasar     

Keluarga adalah institusi suci yang keberadaannya bersamaan dengan penciptaan manusia sejak Nabi Adam (QS An-Nisaa: 1).

Islam menata kehidupan keluarga dengan tuntunan syariat dan akhlak mulia sehingga tidak setiap laki-laki boleh menikah dengan setiap wanita. Islam menganjurkan perkawinan sebagai sunah para nabi dan melarang segala bentuk hubungan seksual di luar nikah, baik sebelum maupun hubungan di luar perkawinan yang sah.

Paradigma hak asasi manusia (HAM) yang dideklarasikan Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa laki-laki dan wanita yang sudah dewasa tanpa sesuatu pembatasan karena suku, kebangsaan, dan agama, mempunyai hak untuk kawin dan membentuk satu keluarga, mendapat koreksi dalam Islam.

Dalam syariat Islam, tidak ada pembatasan karena suku dan kebangsaan, tetapi ada pembatasan karena perbedaan agama. Di samping itu, Islam juga melarang perkawinan pasangan sejenis, seperti perkawinan gay yang kini dilegalkan di beberapa negara Barat dengan dalih hak asasi manusia.

Dr Khursid Ahmad dalam Family Life in Islam (1974) menyatakan, “Landasan berpijak bangunan keluarga menurut Islam adalah keimanan. Seorang Muslim tak diperkenankan untuk mengawini seorang nonMuslim. Perkawinan hendaklah dijalani antara pasangan yang mempunyai kebersamaan di dalam memandang hidup serta moralitas. Mereka yang menjalani hidupnya guna menggenapkan kehendak Allah. Keimanan memainkan peran penentu dalam keseluruhan sistem hu bungan keluarga.”

Alquran Surah Ar-Ruum ayat 21 dan At-Tahrim ayat 6 menjelaskan tujuan perkawinan dan tanggung jawab keluarga. Hal itu tak mungkin diwujudkan dalam keluarga yang tidak seiman antara suami, istri, dan anak-anak. Oleh karena itu, perkawinan beda agama tidak direstui dalam Islam (QS Al-Baqarah: 221).

Hukum perkawinan di Indonesia berdasar pada Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 menekankan perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum agama masing-masing dan kepercayaannya itu. Mengapa Islam mengharamkan seorang wanita Muslimah dinikahi oleh pria lain agama, pasti mengandung hikmah yang besar.

Dari sisi psikologi perkawinan, tokoh pendiri Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4), HSM Nasaruddin Latif, mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di luar negeri, perkawinan campuran berbeda agama memiliki chance (kesempatan) kegagalan lebih besar dibandingkan perkawinan pasangan dalam satu kepercayaan (agama).

Mungkinkah kebahagiaan dunia akhirat bisa diperoleh seutuhnya andaikata dalam satu keluarga, ibu atau ayah beragama Islam, suami atau istri beragama lain, sementara anak-anak diberi kebebasan untuk memilih agama? Prinsip Alquran, yaitu lakum diinukum waliya diin, penerapannya bukan untuk kehidupan keluarga. Prinsip ‘bagimu agamamu dan bagiku agama ku’ itu dasar untuk mewujudkan toleransi beragama yang penuh kedamaian di tengah masyarakat. Wallahu a’lam.


sumber : www.republika.co.id

Saturday, June 23, 2012

5 pertemuan terakhir Inggris vs Italia

Prediksi Inggris vs Italia dalam Piala Euro 2012
Senin dinihari (25/6) WIB nanti pertandingan antara Inggris vs Italia dalam Piala Euro 2012. Euro 2012 kali ini memang sangat menarik sekali, banyak sekali pertandingan-pertandingan yang mempertemukan tim-tim raksasa sepakbola, meski turnamen benua biru tersebut kini baru memasuki babak perempat final. Dan kali ini akan kita bahas peluang di perempat final, yaitu prediksi Inggris vs Italia.

Inggris dan Italia adalah dua tim raksasa eropa, bahkan kedua negara ini kini bisa dianggap sebagai kiblatnya sepakbola selain tentunya Spanyol, Prancis dan tentu saja Jerman. Sudah barang tentu kedua negara ini selain memiliki pendukung dari warga negaranya masing-masing, banyak para penggemar bola di seluruh dunia yang mengidolakan kedua negara ini. Dan keduanya kini akan melakoni pertandingan hidup mati yang penuh gengsi, guna meraih tiket lolos ke babak semifinal euro 2012.

Sejarah pertemuan Inggris vs Italia tentu sudah seringkali mereka bertemu. Rekor pertemuan Inggris vs Italia tercatat sudah 22 kali kedua negara ini bertemu, dan 9 pertandingan diantaranya dimenangkan oleh Italia, sedang 7 pertemuan Inggris vs Italia lainnya berhasil di menangkan oleh Inggris, dan 6 pertemuan Inggris vs Italia sisanya berakhir dengan hasil imbang. Tidak terlalu jauh memang dominasi Italia jika dilihat dari statistik diatas.

Dan berikut adalah hasil 5 pertemuan terakhir Inggris vs Italia:

27/03/02     Persahabatan                      Inggris     1 - 2     Italia
15/11/00     Persahabatan                      Italia         1 - 0     Inggris
12/10/97     Kualifikasi Piala Dunia         Italia         0 - 0     Inggris
04/06/97     Persahabatan                      Italia         0 - 2     Inggris
13/02/97     Kualifikasi Piala Dunia         Inggris      0 - 1     Italia

Demikian prediksi Inggris vs Italia kali ini,

Rekor Pertemuan SPANYOL VS PRANCIS

Spanyol mengemban misi membuat sejarah kecil dan pembalasan jelang pertemuan melawan Perancis di babak perempat final Piala Eropa 2012 yang berlangsung di Stadion Donbass Arena, Donetsk, Sabtu atau Minggu (24/6/2012) dini hari WIB, karena mereka tidak pernah sekali pun mengalahkan Perancis di sebuah turnamen.

Sepanjang masa, kedua tim telah bertemu sebanyak 30 kali (24 di antaranya bertajuk persahabatan). Namun, enam laga di sebuah ajang kompetitif, tim "Ayam Jantan" menunjukkan kedigdayaannya dengan memenangi lima pertandingan dan hanya sekali seri kontra Spanyol.

"Sepak bola selalu menawarkan sesuatu yang baik. Anda bisa mendapat kesempatan untuk balas dendam. Kami mendapatkan kesempatan itu pada Sabtu ini," ujar bek Spanyol, Sergio Ramos.

"Ada fakta yang tidak bisa kami bantah. Namun, kami berusaha mengubah fakta tersebut. Kami favorit karena merupakan juara Eropa dan dunia. Perancis unggul rekor pertemuan dengan kami. Mari lihat apakah kami mampu mengubah hal tersebut dan memperpanjang kesuksesan yang telah kami raih dalam beberapa tahun terakhir," sahut gelandang jangkar Sergio Busquets.

Kondisi saat ini berpihak kepada kubu "La Furia Roja". Konsistensi permainan Spanyol di ajang resmi jauh lebih baik ketimbang Perancis yang baru dikalahkan Swedia di laga pamungkas grup. Pelatih Laurent Blanc mengakui jika Spanyol merupakan tim terkuat di dunia.

"Saya suka menonton Spanyol atau Barcelona. Kami mencoba meniru gaya bermain mereka, tetapi hal itu tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Untuk sekarang, kami berusaha beradaptasi dengan gaya bermain mereka. Biasanya kami fokus pada permainan kami sendiri," papar mantan Pelatih Girondins Bordeaux itu.

"Jika bisa bertahan dengan baik dan kompak selama 20-30 menit awal laga, kami memiliki kesempatan (menang). Secara pribadi, saya tidak mengkritik permainan mereka. Jujur saja, saya suka menonton Spanyol bertanding," sambungnya.

Blanc sadar bila pasukannya tidak diunggulkan menghadapi Spanyol. Tetapi, tentu "Les Blues" enggan menyerah begitu saja. Spanyol mungkin akan keluar menyerang dan menguasai jalannya pertandingan. Kala terlena, Perancis bakal melancarkan serangan balik untuk mencuri kesempatan meneruskan rekor apik melawan tim "Matador".

Rekor pertemuan kedua tim:
1. Maret 2010, Perancis 0-2 Spanyol (Persahabatan)
2. Februari 2008, Spanyol 1-0 Perancis (Persahabatan)
3. Juni 2006, Spanyol 1-3 Perancis (Piala Dunia 2006)
4. Maret 2001, Spanyol 2-1 Perancis (Persahabatan)
5. Juni 2000, Perancis 2-1 Spanyol (Piala Eropa 2000)

Lima pertandingan terakhir Spanyol:
1. 18 Juni 2012, vs Kroasia: 1-0
2. 14 Juni 2012, vs Irlandia: 4-0
3. 10 Juni 2012, vs Italia: 1-1
4. 4 Juni 2012, vs China: 1-0
5. 31 Mei 2012, vs Korea Selatan: 4-1

Lima pertandingan terakhir Perancis:
1. 19 Juni 2012, vs Swedia: 0-2
2. 15 Juni 2012, vs Ukraina: 2-0
3. 11 Juni 2012, vs Inggris: 1-1
4. 6 Juni 2012, vs Estonia: 4-0
5. 1 Juni 2012, vs Serbia: 1-0

Prediksi susunan pemain:
Spanyol (4-2-3-1): Iker Casillas; Alvaro Arbeloa, Gerard Pique, Sergio Ramos, Jordi Alba; Sergio Busquets, Xabi Alonso; David Silva, Xavi, Andres Iniesta; Fernando Torres
Perancis (4-3-2-1): Hugo Lloris; Mathieu Debuchy, Laurent Koscielny, Adil Rami, Patrice Evra; Yann M'Vila, Alou Diarra, Yohan Cabaye; Samir Nasri, Franck Ribery; Karim Benzema
Absen: Philippe Mexes - Perancis (skorsing)
Prediksi: Spanyol 55-45 Perancis
sumber kompas

Senja di Palabuhanratu



LIBUR telah tiba! Tentunya liburan panjang ini akan menjadi sesuatu hal yang sia-sia. Jadi akan kemanakah mengisi liburan panjang kali ini? Apakah berlibur ke pantai atau pegunungan?

Mungkin berlibur ke pantai akan menjadi pilihan, salah satunya pantai Palabuhanratu atau dikenal pantai Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi. Pantai yang masuk gugusan pantai selatan ini banyak menjanjikan keindahan dan ketenangan bagi para pengunjung. Sedangkan urusan kenyamanan, pandai-pandainua Anda (pengunjung) memilih lokasi pantai dan penginapan.

Pantai yang berjarak 60 km arah selatan Kota Sukabumi ini termasuk pantai di pesisir Samudera Hindia. Sehingga sejauh mata memandang ke laut hanyalah garis pantai yang membentang tak berujung. Birunya lautan Samudera Hindia menjamin kesejukan dan ketenangan.

Namun sayang, pantai ini dikenal memiliki ombak yang sangat kuat dan karena itu berbahaya bagi perenang pantai. Topografinya berupa perpaduan antara pantai yang curam dan landai, tebing karang terjal, hempasan ombak, dan hutan cagar alam.

Tapi pengunjung tak usai galau atau risau, pantai ini tetap memberikan kesejukan, ketenangan, kemegahan, kemewahan, serta kerendahan bagi yang menikmatinya. Terutama menjelang sore, dimana sunset akan bersiap-siap sembunyi dibalik angkernya perbukitan yang mengelilingi pantai Pelabuhan Ratu. Sinarnya yang kuning keemasan terpapar di air laut yang tak henti-hentinya saling kejar ke bibir pantai. Suatu pemandangan yang indah yang tidak akan pernah ditemui di perkotaan.

Keindahan sunset ini bisa dinikmati disepanjang pantai Palabuhanratu sejuah kurang lebih 60 km. Namun bagi yang senang melihat atraksi unik, pantai ini banyak memberikan keunikan. Salah satunya kejuaraan West Java International Championship (WJISC) 2012 di pantai Cimaja. Kejuaraan yang masuk grade 6 ini merupakan kejuaraan internasional yang diikuti para surfer dunia, salah satunya Dede Suryana asal Cimaja. Kejuaraan ini berlangsung mulai 14 - 17 Juni 2012, sehingga tidak ada salahnya jika Anda sekeluarga datang ke pantai Cimaja untuk menyaksikan para surfer kelas dunia. Untul masalah akomodasi, disana banyak penginapan.

Lain halnya di Pantai Cikakak atau sekitar 2 km dari pantai Cimaja. Anda akan menyaksikan ribuan warha turun ke pantai untuk nyirib impun (anak ikan). Masing-masing orang membawa sirib untuk bisa mengeruk impun sebanyak-banyaknya, namun tidak saling berebut. Ini dilakukan, karena kemunculan ikan kecil ini sangat jarang, bisa sebulan sekali bahkan jarang. Namun ada yang mengatakan, ikan kecil itu akan muncul setiap tanggal 25 bulan Islam. Waktu kemunculannya pun sangat singkat, yakni satu hingga empat hari.

Karena kemunculannya yang jarang, maka harga ikan kecil pun selangit. Bayangkan harga satu kilogramnya bisa mencapai Rp 50 ribu dalam keadaan segar. Tak heran banyak warga turun ke laut hanya untuk menyirib ikan kecil demi mendapatkan puluhan ribu rupiah. Jelas kegiatan menjadi atraksi wisata yang langka dan mengasyikan. Apalagi akhir pekan ini adalah hari terakhir dari kegiatan menyirib impun. Anda pun jangan lupa untuk ikut serta dan membeli apa yang mereka dapatkan.

Lain halnya dengan yang terjadi di Pantai Citepus. Pantai ini terbilang landai, sehingga banyak orang yang mandi di bubir pantai. Seperti dilakukan sejumlah anak-anak setempat, mereka mandi dengan bertelanjang tanpa memperdulikan sekitarnya. Mereka terlihat senang dan bergembira menikmati masa liburan sekolah yang panjang. Untuk menghilangkan kejenuhan main air, mereka pun bermain pasir membuat benteng-bentengan maupun kolam atau tempat duduk dari pasir. Semuanya itu dilakukan saat senja tiba, sehingga cuaca panas tidak begitu dirasakan oleh mereka.

Pantai Palabuhanratu memang mempunyai daya tarik sendiri, Presiden Soekarno mendirikan tempat peristirahatannya pada tahun 1960 di Tenjo Resmi. Selain itu, atas inisiatif Soekarno pula didirikanlah Samudera Beach Hotel, salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia pada kurun waktu yang sama dengan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, dan Toko Serba Ada "Sarinah", yang kesemuanya menggunakan dana pampasan perang dari Jepang. Hingga kini hotel itu masih berdiri dan bertahan dari gempuran hotel lainnya. Berbeda dengan yang lainnya, hilang dan ambruk seiring dengan kemajuan jaman dan menjamurnya penginapan dan hotel. So! Akan kemanakah Anda sekeluarga mengisi liburan? Semuanya terserah Anda.
kiki kurnia/GM
Galamedia
jumat, 15 juni 2012 17:00 WIB

Menjamu Para Tetamu

, Oleh Prof  Yunahar Ilyas

Pagi itu cuaca sangat panas. Tenggorokan terasa terbakar kehausan. Apalagi naik bus kota yang tidak ada alat pengatur udaranya. Sambil menutup kepala dengan kain serban, saya bergegas menuju kantor. Begitu melangkah masuk, saya sudah merasakan kesejukan alat pendingin udara. Rasanya lega. Walaupun belum minum, rasa haus langsung berkurang.

Saya datang ke kantor itu untuk bertemu dengan Syekh bin Baz, ulama besar Arab Saudi yang sangat berpengaruh. Orangnya sangat sederhana, sering memakai gamis dari bahan katun, pakai sandal kulit khas Arab, kepalanya ditutupi serban merah kotak-kotak halus atau serban putih yang disebut khudrah. Buta sejak masa kecil karena cacar. Pernah menjadi Rektor Universitas Islam Madinah. Pada waktu berkunjung itu, Bin Baz menjabat kepala sebuah lembaga riset dan fatwa yang sangat berpengaruh di Arab Saudi.

Dari Riyadh, saya dapat informasi bahwa selama musim panas, beliau berkantor di Thaif, daerah dataran tinggi yang lebih sejuk udaranya. Tetapi, sampai di Thaif, ternyata Bin Baz sudah pindah kantor ke Makkah hingga musim haji selesai. Begitulah, pagi itu saya datang ke kantor beliau di kawasan ‘Aziziyah.

Ternyata banyak sekali tamu, hampir semua kursi di ruang tamu yang luas itu terisi penuh. Ada sekitar 30-an orang. Petugas memberi tahu, Bin Baz baru akan menerima tamu setelah shalat Zhuhur selesai. Saya harus menunggu lebih lama lagi, kalau setiap tamu dilayani lima menit saja, berarti kira-kira pukul 14.30, saya baru dapat giliran. Padahal, Zhuhur masih satu jam lagi. Saya menyempatkan membaca koran.

Setelah azan Zhuhur, ruang tunggu itu sudah berubah menjadi mushala, sajadah dibentangkan. Tamu-tamu dengan sigap mengambil air wudhu. Lebih kurang 15 menit setelah azan, Bin Baz keluar, langsung memerintahkan muazin untuk iqamah, lalu beliau memimpin shalat berjamaah.

Setelah shalat sunah ba’diyah, saya kaget tatkala melihat para petugas bergegas menghidangkan jamuan makan siang. Beberapa buah pinggan besar berisi nasi biryani dengan daging kambing diletakkan di ruangan tempat shalat didirikan tadi. Seluruh tamu dipersilakan menikmati makan siang yang menggoda itu. Alhamdulillah, rezeki tidak boleh ditolak.

Setelah jamuan makan selesai, saya kaget karena sebagian besar tamu-tamu tadi langsung pergi. Yang tinggal hanya beberapa orang,  yakni mereka yang benar-benar ingin bertemu dengan Bin Baz. Dari tamu yang masih ada, saya jadi tahu bahwa selama berkantor di Makkah pada musim haji ini —lebih kurang dua bulan— setiap hari Bin Baz menyediakan makan siang untuk para tamu. Semua dibiayai dengan uang pribadinya. Rupanya tradisi baik itu sudah lama dilakukan Bin Baz, sehingga setiap hari ada saja yang datang untuk menikmati makan siang di kantor Bin Baz, sekalipun tidak ada urusan dengan beliau seperti tamu-tamu hari itu.

Menjamu para tetamu adalah tradisi Arab yang kemudian dilestarikan oleh Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tamu.” Jamuan adalah salah satu cara memuliakan tamu.


sumber : www.republika.co.id

Friday, June 22, 2012

Kaulinan Barudak Baheula (PERMAINAN ANAK)

Permainan anak-anak tempo doeloe, yang disebut kaulinan barudak urang lembur, boleh dikata tidak dikenal lagi oleh anak-anak Bandung zaman sekarang. Anak-anak sekarang hamper semuanya sudah terbius oleh permainan elektronik, yang pada umumnya dimainkan di dalam rumah. Kemajuan teknologi permainan anak-anak dan komputer serta berkurangnya lahan terbuka telah mengubah pola bermain anak-anak di Kota Bandung.
Permainan anak-anak tempo doeloe yang kaya akan unsur imajinasi, kerjasama, dan pertemanan berpotensi untuk membentuk kepedulian sosial, kepekaan sosial, dan kecerdasan bagi sang anak menjelang usia dewasa

Jajangkungan
Permainan Jajangkungan dimainkan dengan sepasang tongkat atau galah, yang terbuat dari kayu atau bamboo. Tumpuan untuk pijakan kaki dibuat pada ketinggian 30 – 60 cm dari ujung bawah tongkat. Beberapa pemain dapat serentak memainkannya bersama-sama.Permainan ini biasa digabungkan dengan jenis permainan lain, seperti adu lari atau sepak bola.
Ada kalanya, penilaian hanya pada adu ketahanan berjalan di atas jajangkungan sambil saling menendang kaki jajangkungan lawan bermain. Pemain yang tejatuh dinyatakan kalah.







Paciwit - ciwit Lutung


Permainan ini dilakukan oleh 3 – 4 orang anak, baik anak perempuan maupun lelaki. Setiap pemain berusaha saling mendahului mencubit (nyiwit) punggung tangan diurutan teratas sambil melantunkan kawih : Paciwit-ciwit lutung…,
Si Lutung pindah ka tungtung, Paciwit-ciwit Lutung…,
Si Lutung pindah ka tungtung.
Pada umumnya, tidak ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah. Jadi, jenis permainan ini semata-mata dilakukan hanya untuk bersenang-senang dan mengisi waktu pada malam terang bulan.


Gatrik
Permainan dimainkan oleh dua orang atau dua regu yang beranggotakan beberapa orang. Alat yang dimainkan adalah tongkat pemukul terbuat dari kayu dan potongan kayu sepanjang seperempat tongkat pemukul, yang biasa disebut "anak gatrik”. Anak gatrik diletakan dilubang miring dan sempit dengan setengah panjangnya menyembul di permukaan tanah. Ujung anak gatrik dipukul dengan tongkat pemukul. Anak gatrik kembali dipukul sejauh-jauhnya ketika terlontar ke udara. Bila anak gatrik tertangkap lawan, permainan dinyatakan kalah. Bila tidak tertangkap, jarang antara lubang dan tempat jatuhnya dihitung untuk menentukan pemenangnya.

Perepet Jengkol
Permainan ini dilakukan oleh 3 – 4 anak perempuan atau lelaki. Pemain berdiri saling membelakangi, berpegangan tangan, dan salah satu kaki saling berkaitan di arah belakang. Dengan berdiri dengan sebelah kaki, pemain harus menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh, sambil bergerak berputar kea rah kiri atau kanan menurut aba-aba si dalang , yang bertepuk tangan sambil melantunkan kawih : Perepet jengkol jajahean.., Kadempet Kohkol jejereten..
Tidak ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah dalam permainan ini. Jadi, jenis permainan ini hanya dimainkan untuk bersenang-senang pada saat terang bulan.
  
Oray-orayan
Permainan ini dimainkan beberapa anak perempuan maupun lelaki di lapangan terbuka. Para pemain saling memegang ujung baju bagian belakang teman di depannya untuk membentuk barisan panjang. Pemain terdepan berusaha menangkap pemain yang paling belakang yang akan menghindar, sehingga barisan bergerak meliuk-liuk seperti ular, tetapi barisan itu tidak boleh terputus. Sambil bermain, pemain melantunkan kawih :

Orany-orayan luar leor ka sawah..,
Tong ka sawah parena keur sedeng beukah
Orang-orayan luar leor ka kebon …,
Tong ka kebon aya barudak keur ngangon.

Sondah
Permainan ini pada umumnya dimainkan oleh anak perempuan. Pola gambar berbentuk kotak-kotak berpalang dibuat di tanah. Setiap pemain memegang sepotong pecahan genteng atau batu pipih, yang kemudian dilemparkan ke dalam kotak permainan. Pemain melompat-lompat dari kotak ke kotak berikutnya.
Kotak yang berisi pecahan genting tidak boleh diinjak. Pemain dinyatakan kalah jika menginjak garis kotak atau bagian luar kotak. Pemain pertama disebut mi-hiji, kedua mi-dua, ketiga mi-tilu, dan seterusnya.

Thursday, June 21, 2012

Mi'raj Kebudayaan (Sunda)

SALAH satu makna Rajab adalah kehormatan. Peristiwa surealis yang senantiasa diperingati: Isra Mikraj. Minimal dengan ritus peringatan ini, memori kolektif masyarakat diinsyafkan pada pentingnya mengelola hidup. Tidak sekadar berhenti sebatas pemenuhan hajat kebendaan namun ada hal penting yang harus diperhatikan: haluan kebutuhan batin.

Isra Mikraj pesan utamanya adalah menanamkan ingatan-ingatan ini. Mengapa diperingati? Jawabannya sangat sederhana karena manusia adalah pelupa. Manusia hanya selalu ingat kepada hasrat yang bersifat bendawi dan alpa terhadap visi batini. Menjadi relevan dalam konteks ini apa yang ditulis sastrawan Milan Kendera bahwa perjuangan yang paling besar adalah upaya terus menerus melawan lupa.

Secara semantik isra artinya adalah perjalanan geografis dari Masjidil Haram ke Masjidil Aksa di Palestina yang sekarang menjadi simpul dari pusaran konflik karena hasrat kuasa Yahudi yang kelewat batas. Perjalanan fisik-ragawi. Mikraj lebih bermuatan arti non fisik: naik ke Langit untuk kemudian mencapai puncak pencerahan yang disimbolisasikan dalam ungkapan sidratul muntaha. Sidrah artinya pohon lotus (simpul dari pencerahan) dan muntaha adalah puncak. Puncak pencerahan yang diwujudkan dalam bentuk kesediaan hidup berjangkar pada etika.

Perjalanan miraj hakikatnya bukanlah sesuatu yang gampang. Ada banyak hambatan sepanjang perjalanan yang harus dihadapi sang Nabi sebelum meraih kemenangan. Selepas hambatan itu ditaklukan, maka tentu apa yang dicita-citakan tinggal menunggu waktu.

Konteks budaya

Dalam konteks kebudayaan ternyata untuk menghadirkan ruang hidup yang berkeadaban, mensyaratkan miraj diposisikan sebagai kerja budaya aktif, bukan sebagai sesuatu yang pasif.

Mikraj sebagai kata kerja, bukan kata benda. Mikraj bukan pilihan tapi suatu keniscayaan. atmosfer kebudayaan yang santun musti diupayakan, negara kesejahteraan wajib diikhtiarkan, ruang publik yang toleran harus diusahakan, tidak menunggu dengan berdiam diri tak ubahnya manusia yang digambarkan sastrawan Kafka dalam The Trial-nya:

"Seseorang mendatangi pintu yang menuju surga dan minta izin untuk masuk kepada penjaga pintu. Penjaga pintu mengatakan bahwa dia tidak mengizinkan seseorang untuk masuk selama beberapa saat. Sementara pintu itu terbuka, lelaki itu memutuskan untuk menunggu sampai penjaga pintu mengizinkannya masuk. Dia duduk menunggu selama berhari-hari dan bertahun-tahun. Berkali-kali ia menanyakan apakah sudah diizinkan masuk, tetapi selalu dijawab bahwa dia belum bisa mengizinkannya. Selama bertahun laki-laki itu tak henti-hentinya memperhatikan penjaga pintu itu sambil melepaskan kutu-kutu yang menempel di kerah bajunya yang menjamur. Sampai-sampai dia tahu dan hampir mati. Untuk pertama kalinya ia menanyakan: "Bagaimana sampai terjadi bahwa sepanjang tahun ini tak ada seorang pun yang meminta izin untuk masuk kecuali saya?" Penjaga pintu menjawab, "Tak seorang pun kecuali anda yang bersikeras meminta izin memasuki pintu ini, sepertinya pintu ini dimaksudkan untukmu. Sekarang saya mau menutupnya!"

Mikraj kebudayaan adalah sesuatu yang mengandaikan kerja kreatif: merancang pendidikan yang berkualitas, ekonomi terencana, kepemimpinan yang visioner dan terbebas dari segala bentuk kepentingan dangkal, keberagamaan inklusif yang selalu terbuka untuk didialogan dengan zaman, penghargaan manusia kepada pikiran bukan terhadap tubuh dan pencitraan yang acapkali menyesatkan.

Haji Hasan Mustapa, seorang sufi dan filsuf terbesar sepanjang sejarah Sunda menggambarkannya dalam guguritan memukau: Mun teu macul moal nyatu /Teu ku cai moal mandi /Mun euweuh kejo teu mangan /Mun teu ngarah moal ngarih /Mun sangsara paeh bangka /Mun teu ngulik moal mukti (kalau tidak mencangkul tidak akan makan/ tidak ke air tidak akan mandi/tidak ada nasi/tak kan makan/tak berusaha tidak memetik hasil/kalau tidak kreatif mustahil kaya)

Setelah miraj kebudayaan seperti ini kita sahih "menunggu", menuai hasil dari apa yang kita usahakan, atau dalam renungan Haji Hasan Mustapa: Teu macul teu burung nyatu/Paeh titeuleum keur mandi /Teu mangan kamjrjkaan /Teu ngarah teu burung ngarih /Babatang menak Jatnika /Mucigcrig bawaning ngulik/Loba nu hirup teu nyatu /Nu ngali lain nu tani/Nu barakal katalayah/Anu caricing dipaling/Loba ubar nu kanceuhan/Loba wali lain santri (Tidak mencangkul, tidak bakal tidak makan/mati tenggelam sedang mandi/tidak makan sampai kenyang/tidak kerja tentu dapat/babatang menak jatnika/disebabkan ikhtiar/banyak yang hidup tidak makan/ yang menggali bukan bertani/yang berakal di mana-mana/yang diam diambil orang/banyak obat tidak pernah sembuh/banyak wali bukan santri).

Melampaui metafora

Ada banyak keburukan dan kebaikan yang digambarkan secara metaforis dalam peristiwa mikraj. Bahkan surga dan neraka ditampakan, cerita eskatologis tertib disusun, dan keindahan metafisis secara koheren dihamparkan: lagi-lagi agar tidak lupa terhadap kesadaran eskatologis. Kesadaran yang semestinya membuat bangsa dapat merayakan hidup dengan penuh tanggungjawab.

Metafora yang sebenarnya bersifat universal. Atau mungkin tradisi dan literasi estetis di kemudian hari banyak mendulang ilham dari Isra Mikraj. Literasi estetis memunculkan karya raksasa semacam Divine Commedia-nya Dante menggambarkan irisan gagasan yang mempertemukannya dengan Mikrajnya Nabi saw. Dalam kebudayaan Sunda, pantun Mundinglaya Dikusumah dibangun dengan alur yang tidak jauh berbeda dengan Mikraj itu.

Dalam Mundinglaya ada pertentangan antara yang memperalat kebudayaan untuk kepentingan kuasa dan kebendaan yang disimpulkan Sunten Jaya dengan Mundinglaya sendiri yang justru memposisikan kebudayaan sebagai pintu masuk untuk meraih keadaban hidup, untuk melakukan ekspektasi nalar dan kejernihan akal budi.

Di tangan Mundinglaya kebudayaan dirumuskan tidak sekadar sisi ragawi saja namun juga aspek spiritualitasnya dalam bentuk kesigapannya untuk menaklukan hasrat primitif yang disimbolisasikan Jonggrang Kalapetong.

Selepas hasrat primitif tertaklukan, diri (dan masyarakat) dapat terbang ke Buana Nyungcung dan Padjajarpun (bangsa) dapat menyambut terangnya peradaban, kebudayaan yang adi luhung. Sehabis perayaan itu, kita dapatkan kembali kehangatan keberagamaan dalam maknanya yang hakiki. Kita temukan lagi roh kehidupan dan kaaingan. Hirup panggih jeung huripna, kata Prabu Siliwangi. Hidup menemukan kesejatiannya.
(Penulis, pengamat kebudayaan Sunda, wakil rektor IAILM Suryalaya Tasikmalaya)**
Galamedia
kamis, 21 juni 2012 00:41 WIB
Oleh : Asep Salahudin

Wednesday, June 20, 2012

Merajut Kebersamaan

Oleh: DR A Ilyas Ismail  

Dalam suatu perjalanan, Nabi SAW meminta para sahabat agar memotong kambing. Mereka antusias merespons perintah Nabi. Sebagian mereka berkata, “Aku yang menyembelihnya.”

Sebagian lagi berkata, “Aku yang mengupas (membuka) kulitnya.” Yang lain berkata, “Aku yang memasaknya.” Nabi SAW juga ikut andil. “Aku yang mencari kayu bakarnya.”

Mereka tak ingin Rasul yang amat dicintai ikut bekerja dalam urusan masak-memasak ini. Namun, Nabi menolak, dan tak mau hanya menonton dan duduk manis. “Aku tahu kalian bisa mengerjakan semua ini. Tapi, aku tak ingin menjadi ‘istimewa’ (berbeda) dari kalian. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang menempatkan dirinya ‘berbeda’ daripada saudara-saudaranya yang lain.” (Ithaf Al-Sadat Al-Muttaqin: 7/102).

Kisah ini sungguh menarik dan menggambarkan indahnya suatu kebersamaan. Melalui kisah ini, Rasul ingin mengajarkan kepada kita beberapa hal penting tentang kebersamaan dalam hidup. Pertama, soal pembagian peran dan tanggung jawab (tauzi` al-adwar). Dalam suatu komunitas, setiap orang harus jelas kedudukan dan tanggung jawabnya sehingga ia dapat mengambil peran dan memberikan sumbangan bagi kemajuan bangsa.

Hal yang perlu dihindari ialah jangan sampai ada di antara anggota masyarakat yang tinggal diam, tanpa dukungan dan partisipasi bagi perjuangan umat. Dukungan itu, seperti diterangkan Nabi SAW dalam hadis lain, bisa berupa harta dan kekayaan (material), pemikiran dan gagasan (intelektual), tenaga (fisikal), dan juga doa (spiritual).

Dalam urusan ini, kalau Rasul mau, beliau tak perlu bersusah payah. Tapi, beliau justru mengambil peran dan tanggung jawab paling berat, yaitu mengumpulkan kayu bakar. Ini adalah teladan yang baik bagi para pemimpin. Seorang pemimpin tentu harus berani mengambil tanggung jawab dan pantang baginya membiarkan berbagai persoalan tanpa penyelesaian.

Kedua, soal kesantunan dalam pergaulan (husnul mu`asyarah). Nabi mengajarkan bagaimana cara bergaul yang baik. Salah satu caranya ialah dengan mencintai saudara kita seperti kita mencintai diri kita sendiri. (HR. Bukhari dari Anas Ibn Malik).

Dalam bahasa modern, ajaran Nabi ini dinamakan “Golden Rule” (Hukum Emas) yang menjadi pangkal keadaban. Hukum Emas ini disebutkan, “Berbuat baiklah kamu kepada orang lain, seperti kamu mengharapkan orang lain berbuat baik kepadamu.”

Ketiga, soal semangat kebersamaan (ruh al-jama`ah). Kerjasama dalam satu tim (team work) memerlukan setidak-tidaknya tiga hal. Pertama, niat (commitment) yang tulus untuk bekerjasama dan sama-sama bekerja. Kedua, komunikasi dan ketersambungan (communication). Niat saja, tentu tak cukup. Dalam satu kelompok, setiap orang perlu berkomunikasi satu dengan yang lain. Ketiga, kolaborasi dalam merajut kebersamaan dalam perbedaan sehingga melahirkan keindahan.

Semangat kebersamaan ini dikemukakan Nabi dalam sejumlah hadis, di antaranya, “Orang mukmin terhadap mukmin lain seperti bangunan, saling menguatkan satu sama lain.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Musa). “Allah memperkuat kebersamaan.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas).



sumber : www.republika.co.id

Tuesday, June 19, 2012

Menangkap Peluang Bisnis dari Cokelat

SAAT ini menjamur kafe-kafe dan toko-toko kue yang menyediakan cokelat dengan beragam olahan sebagai menu pilihan. Cokelat tidak lagi sekadar camilan untuk anak kecil, tetapi cokelat juga banyak dinikmati oleh orang dewasa.

Coklat atau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut cokelat, merupakan makanan yang banyak disukai oleh masyarakat dunia terutama Indonesia. Tak heran jika cokelat menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat moderen, termasuk di Indonesia. Beragam olahannya hadir dalam berbagai momen, baik santai maupun formal. Bahkan cokelat pun telah menjadi bagian dari ritual kecantikan.

Cokelat baik dalam bentuk makanan, minuman, dan bahan kecantikan diolah dari biji kakao yang berasal dari Theobroma cacao. Tumbuhan yang termasuk ke dalam famili malvaceae (sternuliaceae) ini merupakan sejenis pohon kecil (berukuran 4-8 m) berdaun hijau yang berasal dari wilayah tropis Amerika Selatan. Tumbuhan ini mempunyai batang yang berkayu, akar tunggang, daun dan bunga tunggal, buah sejati serta biji bulat telur berwarna coklat yang berdaging dan berair, terbalut oleh selaput putih yang tebal.

Selain bijinya yang diolah menjadi coklat, Theobroma cacao merupakan salah satu dari 22 genus theobroma yang terkenal dengan berbagai khasiatnya. Manfaat cokelat telah diketahui sejak lama, yaitu sejak zaman suku Aztec dan Maya di Mexico yang mempercayai cokelat merupakan makanan para dewa. Pada masa itu cokelat kebanyakan diolah menjadi minuman dengan rasa yang pahit.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, biji cokelat mengandung protein 9%, karbohidrat 14%, dan lemak 31%. Protein yang terkandung dalam biji cokelat itu memiliki kandungan fenilalanin, tyrosin, dan asam amino triptofan dalam jumlah besar.

Cokelat banyak disebut-sebut sebagai makanan yang dapat mendatangkan kebahagian atau perasaan senang bagi orang yang memakannya. Tetapi tidak jarang juga orang yang menyebut cokelat sebagai sumber penyakit, karena bila berlebihan dapat menyebabkan sakit gigi, alergi, bahkan hiperaktivitas pada anak. Pada orang dewasa dapat menyebabkan munculnya jerawat, timbulnya migrain, kegemukan, bahkan kolesterol tinggi.

Namun, dibalik bahaya yang dikandung cokelat, ternyata lebih banyak orang yang menyukainya daripada yang menghindarinya. Secara psikologis, mengonsumsi cokelat dapat menimbulkan rasa nyaman. Penelitian yang dilakukan oleh Bryan Raudenbush dari Universitas Wheeling Jesuit di West Virginia, menemukan bahwa senyawa alkaloid dalam cokelat antara lain theobromine, phenethylamine, dan kafein. Senyawa ini bersifat stimulan ringan yang dapat menstimulasi sel saraf sehingga menimbulkan perasaan bersemangat dan segar. Selain itu, theobromine juga dipercaya memiliki mood elevating effects yang dapat menimbulkan perasaan nyaman pada penikmatnya sehingga dapat secara ringan mengurangi stres.

Penemuan mutakhir telah menunjukkan bahwa cokelat memiliki zat bio-aktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu kandungan cokelat yang mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan adalah flavonoid. Zat ini berperan sebagai antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas. Bahkan flavonoid diduga dapat menjaga kesehatan jantung karena menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat). Karenanya, mengonsumsi cokelat dalam jangka panjang tidak akan meningkatkan kadar total kolesterol atau LDL.

Sebaiknya, konsumsi cokelat dengan kandungan kakao yang tinggi agar didapatkan manfaat cokelat yang maksimal.

Selain memiliki efek antioksidan, cokelat juga bermanfaat dalam merangsang sistem kekebalan tubuh, dengan memproduksi lebih banyak sitokin (protein yang diproduksi sebagai bagian dari sistem imun tubuh). Selain bermanfaat bagi kesehatan, cokelat juga sangat bermanfaat bagi kecantikan. Kandungan antioksidan dan katekin yang terdapat dalam cokelat memiliki banyak manfaat bagi kulit, misalnya berfungsi untuk menjaga kelembutan, melembapkan, mengencangkan, dan memperhalus kulit. Cokelat juga dapat memperlambat penuaan pada kulit, termasuk mencegah kerutan pada wajah. Oleh sebab itu, tidak heran saat ini banyak sekali salon yang menyediakan pelayanan masker maupun lulur cokelat.

Terbesar ketiga

Banyak bisnis yang bisa dikembangkan dari cokelat, mulai dari makanan, minuman, hingga kecantikan. Jangan khawatir akan kekurangan bahan baku cokelat, yaitu kakao karena Indonesia (13%) merupakan negara ketiga penghasil kakao di dunia, setelah Pantai Gading (38%) dan Ghana (19%).

Hingga penghujung tahun 2011, produksi kakao Indonesia mencapai 712.231 ton. Data Ditjen Perkebunan mencatat, tahun 2008 produksi kakao nasional sebanyak 803.593 ton, tahun 2009 naik menjadi 809.583 ton, tahun 2010 menjadi 837.916 ton, dan tahun 2011 sebesar 712.231 ton.

Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi memproyeksikan angka produksi kakao Indonesia akan terus meningkat. Tahun 2020 ditargetkan akan mencapai 2 juta ton. Bisnis kakao dalam negeri memang semakin prospektif dengan masuknya biji kakao sebagai komoditas yang diperdagangan di Bursa Berjangka Jakarta. Tidak hanya itu, hilirisasi industri kakao pun tengah berkembang pesat setelah pemerintah menerapkan bea keluar untuk biji kakao.

Diperkirakan kapasitas terpasang industri kakao dan cokelat nasional pada empat tahun ke depan akan melonjak mencapai 950.000 ton, dibandingkan saat ini yang baru berkisar 580.000 ton.

Diantara upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi kakao nasional adalah, melaksanakan Gerakan Nasional (Gernas) Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao. Tahun ini merupakan tahun keempat gerakan yang dilaksanakan sejak tahun 2009. Program ini diperkirakan akan dilanjutkan hingga tahun 2012. Bahkan, mungkin sampai tahun 2014.

Gernas diharapkan bisa mendongkrak produksi dan kualitas kakao nasional. Gerakan yang digagas mantan Dirjen Perkebunan Achmad Mangga Barani ini, diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai produsen biji kakao terbesar di dunia. Apalagi sebagian wilayah Indonesia cocok untuk budi daya kakao. Semakin terbuka peluang bisnis dari olahan cokelat.
(Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran)**
Galamedia
jumat, 15 juni 2012 02:50 WIB
Oleh : ANIS KHOIRUNISA

Monday, June 18, 2012

Kisah Sang Penjaga Rahasia

,Oleh: Prof Yunahar Ilyas

Namanya Hudzaifah bin al-Yaman, terkenal dengan julukan Shahibu Sirri Rasulillah (penjaga rahasia yang dipercaya oleh Rasulullah). Orangnya sangat disiplin dan teguh memegang rahasia. Siapa pun tidak akan bisa membujuk atau memaksanya untuk membuka rahasia.

Salah satu problem besar yang dihadapi oleh umat Islam di Madinah adalah keberadaan kaum munafiqin, yang secara sengaja menyebarkan isu-isu yang tidak benar terhadap Nabi dan kaum Muslimin. Mereka suka membuat intrik-intrik dan tipu muslihat yang menyulitkan kaum Muslimin.

Rasulullah SAW tahu siapa saja mereka dan siapa tokoh-tokohnya, tetapi beliau tidak bisa mengumumkannya karena sehari-hari mereka menampilkan diri sebaimana orang-orang beriman lainnya, bahkan juga datang shalat berjamaah di masjid bersama Nabi-kecuali shalat Subuh dan Isya yang berat bagi mereka melakukannya.
 
Nabi memberikan daftar nama-nama kaum munafiqin kepada Hudzaifah dan memintanya untuk merahasiakannya kepada siapa pun. Hudzaifah juga ditugasi mengawasi gerak-gerik dan kegiatan mereka untuk mencegah bahaya yang mungkin akan mereka timpakan kepada kaum Muslimin. Rahasia itu dipegang sangat erat oleh Hudzaifah sampai Rasulullah SAW wafat.

Tatkala menjabat khalifah, Umar bin Khathab pernah bertanya kepada Hudzaifah apakah ada pegawainya yang munafik. Hudzaifah menjawab, ada satu orang, tapi dia tidak mau menyebutkan namanya. "Maaf wahai Amirul Mukminin, saya dilarang Rasulullah mengatakannya."

Hudzaifah bukanlah berasal dari Yaman walaupun bapaknya bernama al-Yaman. Bapaknya orang Makkah, dari Bani 'Abbas. Oleh karena suatu utang darah dari kaumnya, al-Yaman terpaksa menyingkir ke Yatsrib-yang kemudian bernama Madinah. Di Yatsrib, al-Yaman berlindung dan bersumpah setia pada Bani 'Abd Asyhal, sampai kemudian menikah dengan perempuan dari suku tersebut. Dari perkawinan itulah lahir Hudzaifah. Walaupun sering bolak-balik ke Makkah, al-Yaman lebih banyak menetap di Madinah.

Dengan latar belakang orang tua seperti itu, tatkala pertama kali bertemu dengan Nabi di Makkah-sebelum beliau hijrah-Hudzaifah menanyakan apakah dia termasuk Muhajirin atau Anshar. Nabi menjawab: "Jika engkau ingin digolongkan kepada Muhajirin, engkau memang Muhajir. Dan, jika ingin digologkan kepada Anshar, engkau memang seorang Anshar. Pilihlah mana yang engkau sukai." Sekalipun kedua-duanya disayangi oleh Rasulullah, ternyata Hudzaifah memilih digolongkan kepada Anshar.

Kedua orang tua Hudzaifah sudah masuk Islam sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Dan, Hudzaifah pun sudah masuk Islam sebelum bertemu dengan Nabi. Setelah Nabi hijrah ke Madinah, Hudzaifah selalu mendampingi beliau, turut bersama Nabi dalam seluruh peperangan kecuali Perang Badar. Dalam Perang Khandaq, Hudzaifah mendapatkan tugas yang sangat berat dari Nabi. Tugas yang hanya dapat dilaksanakan oleh orang yang cerdas, tangggap, dan berdisiplin tinggi.

Pada malam gelap gulita, Hudzaifah ditugaskan oleh Nabi masuk ke jantung pertahanan musuh, mengintai gerak-gerik mereka. "Hai Hudzaifah," kata Nabi. "Sekali-kali jangan melakukan tindakan yang mencurigakan mereka sampai tugasmu selesai, dan kembali melapor kepadaku."

Hudzaifah sukses menjalankan tugas itu. Dia bahkan bisa berada sangat dekan dengan Abu Sufyan, panglima perang musuh. Kata Hudzaifah: "Seandainya Rasulullah tidak melarangku melakukan suatu tindakan di luar perintah sebelum datang melapor kepada beliau, sungguh telah kubunuh Abu Sufyan dengan pedangku." Demikianlah sekelumit tentang Hudzaifah bin al-Yaman RA, sang penjaga rahasia.


sumber : www.republika.co.id

Sunday, June 17, 2012

Mari Beristiqamah

, Oleh Imam Nawawi

Zaman boleh berganti, waktu boleh berlalu. Tetapi, keimanan harus tetap dalam hati hingga tiba waktunya pulang menghadap Ilahi. Tekanan boleh muncul dari kiri kanan, paksaan boleh datang menantang, tapi keimanan harus tetap dikedepankan.

Iman tidak boleh bengkok, rapuh, apalagi lenyap ditelan zaman. Iman harus tetap kuat, kokoh, dan eksis dalam menghadapi ujian, cobaan, tantangan, bahkan ancaman dan serangan. Dalam Islam, iman adalah perkara asasi. Ia lebih penting dari segala urusan penting manusia. Iman menjadi penentu diterima tidaknya segala kebaikan setiap insan. Tanpa iman segala amal baik tidak bernilai di sisi Allah. Dengan iman, sesederhana apa pun, segala amal baik akan mendapat balasan yang lebih baik (QS [16]: 97).

Dengan demikian tidak ada urusan yang paling mendasar, penting, dan utama bagi setiap Muslim selain menjaga kualitas iman dan senantiasa meningkatkannya.

Dari Abu Amr atau Abu Amrah Sufyan bin Abdullah, ia berkata, “Saya berkata kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, tolong ajari saya suatu ucapan yang mengandung ajaran Islam dan saya tidak perlu lagi bertanya kepada siapa pun selain Anda’.” Rasulullah menjawab, “Katakanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian bersikap istiqamah.” (HR Muslim).

Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi menjabarkan bahwa istiqamah adalah sikap konsisten dalam taat kepada Allah. Allah berfirman, “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu .…” (QS [11]: 112).

Hal inilah yang mendorong seorang Umar bin Khathab tetap dalam kesederhanaan sekalipun telah mengemban amanah sebagai seorang khalifah. Begitu pula halnya dengan Ali bin Abi Thalib yang tetap bahagia meskipun bekerja sebagai pengangkut air pada seorang majikan yang beragama Yahudi. Termasuk Sayyidah Fathimah, putri kesayangan Rasulullah SAW. Sebagai putri nabi, Fathimah tetap memilih hidup dengan usaha sendiri. Setiap hari Fathimah bekerja menggiling gandum hingga melepuh telapak tangannya.

Demikian pula halnya dengan Ashabul Kahfi, sekelompok pemuda yang teguh memegang iman dalam situasi zaman yang penuh kejahiliyahan. Dalam situasi seperti itu, pemuda Ashabul Kahfi itu memohon keselamatan dan keteguhan iman (QS [18]: 10, 13, 14).

Semua itu dilakukan bukan karena mereka antidunia, tetapi lebih karena ingin kedekatan hatinya kepada Allah SWT tidak terganggu (istiqamah). Dunia cukuplah bisa menegakkan tulang rusuk guna beribadah kepada-Nya, demikian salah satu  pesan nabi.

Harta, tahta, dan wanita kadang membuat manusia tidak istiqamah dalam iman, seperti Qarun dan Tsa’labah. Demi dunia, keduanya rela melepas imannya. Padahal, balasan bagi Muslim yang istiqamah adalah surga.

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS [46]: 13, 14).


sumber : www.republika.co.id

Saturday, June 16, 2012

Memaknai Isra Mi'raj

, Oleh Mohammad Sofwan

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS al-Isra’ [17]: 1).

Mahasuci Allah adalah sebuah kalimat tauhid. Allah Mahasuci dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya. Suci dari meninggalkan hamba yang dikasihi-Nya berada dalam kesedihan dan kesendirian ketika ditinggal oleh orang-orang yang dicintai dan menopang dakwahnya. Suci dari tidak kuasa mengadakan kejadian luar biasa, yang orang-orang berakal pun tidak bisa menerimanya.

Peristiwa Isra dan Mi’raj yang berlangsung lailan (pada sepotong, bukan sepanjang malam) adalah salah satu hal yang luar biasa. Luar biasa, sehingga kita pun perlu mengucapkan subhanallah seperti ayat di atas agar tidak terlena dengan keluar-biasaannya (kemahabesaran) dan kekuasaan Allah SWT.

Mengalami peristiwa ini adalah suatu kemuliaan yang besar. Dan, kemuliaan hanya diberikan kepada orang yang mulia. Beliaulah Rasulullah SAW. Karena itu, saat yang paling mulia bagi Rasulullah SAW adalah ketika sedang menjalani Isra dan Mi’raj.

Bukan ketika beliau berhijrah ke Madinah atau saat beliau menaklukkan Kota Mekkah. Karena, saat Isra dan Mi’raj, sekali-kalinya Allah SWT berfirman kepada beliau tanpa perantara Malaikat Jibril RA.

Namun, yang membuat kita bertanya-tanya, mengapa ketika berada dalam kondisi yang paling mulia ini, beliau disebut dengan hamba-Nya? Seperti  tertulis nyata dalam surah al-Isra [17]: 1. Mengapa beliau tidak disebut dengan rasul-Nya, nabi-Nya, kekasih-Nya, atau Muhammad saja?

Kesimpulan para ulama, ayat ini menunjukkan bahwa kondisi paling mulia yang dicapai manusia adalah ketika dia bisa merealisasikan dirinya sebagai hamba Allah SWT. Saat itulah Allah SWT rida kepadanya.

Lalu, bagaimana seseorang bisa menjadi hamba Allah SWT yang sebenarnya? Menjadi hamba Allah SWT adalah meyakini bahwa Allah adalah penciptanya yang berkuasa atas segala sesuatu. Sedangkan dia adalah hamba yang lemah, tiada daya dan upaya, menerima segala keputusan Allah SWT dengan penuh kerelaan.

Ketika memperjalankan hamba-Nya dengan peristiwa Isra, Allah SWT membuka kesempatan yang sama kepada seluruh manusia untuk bisa mencapai derajat kemuliaan. Karena, seluruh manusia sama-sama bisa menjadi hamba Allah SWT.

Berbeda seandainya yang diperjalankan adalah seorang nabi, tidak semua orang bisa menjadi nabi; atau seorang kaya, tidak semua orang bisa menjadi orang kaya; atau ulama, tidak semua orang bisa menjadi ulama; atau keturunan nabi, tidak semua orang lahir sebagai keturunan nabi.

Demikianlah karakteristik Islam, yang tidak menjadikan kemuliaan monopoli bagi golongan tertentu. Tidak ada alasan bagi seseorang untuk membanggakan nasabnya, karena Allah SWT tidak menilainya berdasar nasab.

Tidak ada alasan bagi seseorang untuk membanggakan ilmu dan hartanya, karena ilmu dan harta adalah tanggung jawab yang harus ditunaikan. Hendaknya bersyukur ketika semua itu membuatnya menjadi hamba Allah SWT yang sebenarnya.


sumber : www.republika.co.id

Friday, June 15, 2012

Keutamaan Shalat Tahajud

, Oleh: Dr HM Harry Mulya Zein
          
Hiruk pikuk kejuaraan sepakbola Euro 2012 sudah dimulai. Sepekan terakhir, hampir setiap malam jutaan rakyat Indonesia menghabiskan waktu malamnya untuk menonton pertandingan bergengsi dari tim 16 negara-negara Eropa.

Maklum, pada perhelatan bergengsi ini, akan dipertontonkan pertandingan dengan bintang-bintang dunia, gaya permainan dunia dan yang utama sistem pertandingan fairplay. Permainan cantik dan kesolidan tim akan menjadi tontotan menarik bagi penggemar sepakbola.

Terlepas dari kenikmatan menonton pertandingan sepakbola, akan sangat disayangkan jika waktu malam hanya kita habiskan dengan menonton pertandingan sepakbola.

Sebagai umat Islam, sepertinya kita menyadari bahwa orang-orang yang menghabiskan waktu tanpa diiringi dengan ibadah, maka bukan termasuk golongan Rasulullah saw, dikarenakan telah melalaikan kenikmatan yang telah diberikan Allah swt. Sebagimana hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan Imam Bukhari, yang berbunyi:
“Dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh sebagian besar manusia yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang”. (HR. Bukhari)

Hadis itu menyiratkan, sebagai umat Rasulullah, sebaiknya kita tidak melalaikan kenikmatan waktu luang. Di tengah malam, di sela-sela pertandingan sepakbola Euro 2012, ada baiknya kita turut mengisi dengan salat malam.

Membiasakan shalat malam itu berarti mengajak diri kita masuk ke dalam golongan orang-orang shaleh, yang hatinya selalu berdampingan denganAllah swt. Sebagaimana Allah swt berfirman di dalam Alquran :

“Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS : Al-Isro’ : 79).
           
Sebelum diturunkannya kewajiban shalat lima waktu, shalat malam seperti shalat Tahajud merupakan shalat yang diwajibkan kepada Nabi Muhammad saw. Karena itu, saat ini umat Islam selalu dianjurkan untuk mendirikan shalat malam seperti shalat Tahajud.

Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: ”Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.” (HR Tirmidzi).

Dalam hadis yang diriwayat Imam Muslim, shalat di waktu malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardu.

“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” (HR. Muslim).

Bagi umat Islam, waktu malam bukan sekadar waktu tanpa penerangan matahari. Malam bagi Islam adalah waktu yang sangat berarti dan waktu yang diutamakan oleh Allah SWT.

Sebagaimana Nabi Muhammad saw bersabda: “Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” (HR Bukhari dan Muslim).

Pada sebuah hadis lain juga disebutkan, saat saat ijabah (dikabulkannya doa) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. ”Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu Dzar : “Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?”

Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :?“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya,” (HR Ahmad).

Mengakhiri tulisan ini, sungguh menyayangkan ketika waktu malam hanya kita habiskan untuk melihat kenikmatan dunia.

Ada baiknya turut kita isi dengan shalat malam sebagai bekal di dunia dan akhirat nanti, serta sebagai persiapan menghadapi bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi akan tiba.


sumber : www.republika.co.id