-

Saturday, August 11, 2012

Museum Sri Baduga Teliti Mushaf Al Quran Berusia 200 Tahun

AL Quran berusia 200 Tahun dan naskah milik Hasan Mustofa diteliti oleh Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga
BANDUNG,(PRLM).- Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga meneliti Al Quran kuno berusia 200 tahun dan naskah kuno karya Hasan Mustafa. Selain itu museum juga mulai menginventarisir barang pribadi dan koleksi Gubernur Jawa Barat yang menjabat sejak tahun 1945 hingga sekarang untuk dipamerkan ke masyarakat.

Dalam keterangannya, Kepala Balai Pengelolaan Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, Dra. Ani Ismarini, mengatakan bahwa dalam rangka mengisi kegiatan ramadhan, pihaknya tengah melakukan sejumlah kegiatan. “Salah satunya tengah meneliti Al Quran sumbangan dari keluarga besar Raden Warnaen Poeraatmadja,” ujar Ani, kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya Kamis (2/8/12).

Al Quran dengan tulisan tangan yang diperkirakan berusia 200 tahun tersebut berukuran panjang 40 x 25 cm dengan ketebalan sekitar 7 cm. Kertas yang dipergunakan merupakan kertas daluang (kertas kulit kayu yang ditumbuk halus) dengan cover terbuat dari kulit berwarna coklat tua dengan tulisan Arab.

“Kondisi Al Quran tersebut masih sangat baik dan tulisan dengan tinta hitam dan merah masih sangat jelas terlihat. Namun setelah kami bandingkan dengan al quran cetakan ada dua surat yang hilang, yaitu surat Al Fatihah dan An Naas, diharapkan setelah diteliti dan diidentifikasi hasilnya dapat dipergunakan pemerhati maupun meneliti mushaf,” ujar Ani.

Sementara naskah kuno milik Hasan Mustofa dengan tahun 1823 merupakan parimbon berbahasa Sunda dengan aksara pegon. "Naskah ini ditulis dalam kertas daluang sebanyak 57 halaman, dengan ukuran lebar14 cm, panjang19 cm dan tebal 1,8 cm, hingga kini kami belum tahu apa isi dari perimbon tersebut," Ani.

Selain dua naskah kuno tersebut, Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, saat ini tengah berupaya mengumpulkan dan menginventarisir barang-barang pribadi gubernu Jawa Barat mulain dari periode 1945. “Hingga saat ini kita mendapat kesulitan untuk mengumpulkan barang-barang milik mantan gubernur Jabar, baru dua mantang gubernur yaitu Alm Aang Kunaefi dan Nuriana yang menyumbangkan beberapa benda koleksinya,” ujar Ani.

Meski sulit untuk dilakukan, menurut Ani pihaknya tetap akan melakukan berbagai upaya mengumpulkan koleksi mantan gubernur Jabar tersebut untuk dipamerkan dengan mengirim surat dan mengutus stafnya untuk menemui keluarga para mantan gubernur Jabar.. Rencananya koleksi barang pribadi gubernur tersebut akan dipamerkan untuk menyambut hari jadi Jabar ke-67, tanggal 19 Agustus 2012 mendatang bertajuk People Forget Museum Remember.

Dua mantan gubernur yang memberikan koleksinya ke museum, yakni Alm. Aang Kunaefi yang menyerahkan barang pribadi berupa kujang dan lukisan Prabu Siliwangi Ngahiang. Sementara Nuriana menyerahkan lukisan Pangeran Cornel dan William Deandles.

"Selama ini belum ada museum di Indonesia yang mencoba mengumpulkan dan memamerkan barang pribadi milik gubernurnya untuk dipamerkan dan diketahui masyarakat. Museum Sri Baduga berusaha untuk menjadi pioneer untuk hal itu, karenanya kami sangat berharap keluarga mantan gubernur mau memberikan atau meminjamkan barang-barang pribadi atau koleksi para mantan kepada museum,” ujar Ani.

pikiran-rakyat.com Jumat, 03/08/2012 - 05:35

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment