-

Thursday, September 25, 2014

Wisatawan Keluhkan Mengeringnya Situ Bagendit

GARUT, (PRLM).- Sejumlah wisatawan pengunjung Situ Bagendit mengeluhkan permukaan air danau yang surut selama musim kemarau ini. Dampaknya, banyak dari wisatawan yang hanya menikmati pemandangan dari pinggir danau dan tidak menyewa perahu atau rakit untuk megelilingi objek wisata yang terletak di Desa Banyuresmi, Kecamatan Banyuresmi, Garut itu.
Berdasarkan pantauan “PRLM” pada Minggu (21/9/2014), permukaan air danau turun sekitar satu meter dibanding dua bulan lalu. Di beberapa titik, tanah dan bebatuan menyembul di antara air. Semak belukar, ranting kering, dan sampah plastik yang terbawa arus juga menumpuk di beberapa titik.
Namun demikian, luas area danau yang dapat dikelilingi dengan rakit dan perahu kayuh bertambah luas. Hal itu terjadi karena eceng gondok yang sebelumnya menutupi 2/3 luas danau kini sudah mulai berkurang. Saat ini eceng gondok hanya menutupi sebagian luas danau.
Salah seorang wisatawan, Andri Wijaya(25) menyatakan, keindahan Situ Bagendit berkurang karena riak air danau tidak banyak terlihat lagi. Ranting kering dan sampah plastik juga mencemari pemandangan.
“Tapi di sisi lain, ada perubahan mencolok yaitu berkurangnya eceng gondok. . Limbah eceng gontok yang menumpuk di tepi danau juga sduah diangkut dan tidak mengganggu aktivitas pengunjung,” katanya.
Mahasiswa asal Bandung tersebut tidak menyangka jika permukaan danau surut sebanyak itu. Pasalnya, di sepanjang jalan menuju danau, saluran irigasi masih penuh. Sawah sawah juga masih hijau dan terairi dengan baik.
Pengunjung lainnya, Citra Utami (31) menyatakan kecewa karena tidak puas berkeliling menggunakan perahu kayuh. Meski permukaan danau yang tidak tertutup eceng gondok meluas, perahu yang disewanya kerap terantuk dasar danau di beberpa titik yang dangkal.
“Kami pun hanya berkeliling di tengah danau saja dan tidak bisa jauh jauh. Kalau musim kemaraunya masih lama. Bisa jadi nanti sarana perahu tidak bisa dinikmati karena danau mengering,” ucapnya.
Kondisi tersebut dibenarkan petugas penjaga karcis perahu kayuh, Ajat (39). Menurutnya, ketinggian air sejak beberapa pekan lalu hanya sekitar setengah meter dan terus menurun. Hal itu menyulitkan para pengusaha perahu dan rakit dalam menggaet pengunjung.
Sekali putaran, pengunjung dipungut biaya Rp 20.000 untuk menyewa perahu kayuh berkapasitas maksimal 4 penumpang. Objek wisata Situ Bagendit hanya ramai dikunjungi pada hari Minggu baik oleh wisatawan lokal maupun dari luar Garut.
“Memang banyak pengunjung yang mengurungkan niatnya menyewa perahu. Kami juga harus menggali dasar danau di sekitar dermaga agar perahu dan rakit bisa bergerak,”
Ajat menyatakan, hanya terjadi sedikit penurunan jumlah penyewa perahu dibanding bulan lalu. Namun dia khawatir mengeringnya danau akan mem buat penyewa jauh berkurang pekan depan.
Beberapa pemancing juga mengeluhkan semakin sulitnya mendapat ikan. Mereka harus pergi jauh ke bagian barat danau untuk mendapat lokasi memancing yang cocok.
“Saya sudah sekitar 6 jam memancing tapi belum mendapat satu pun ikan. Padahal beberapa bulan lalu bsia bawa 4-5 ikan,” tutur seorang pemancing, Hilman (30). (Yusuf Wijanarko/A-89)***

Wednesday, September 24, 2014

Busa Terbang Bakal Hiasi Kota Bandung

Saat Hari Jadi Ke-204 Kota Kembang
PIJARAN kembang api dan flugos (busa terbang) yang membentuk huruf akan menghiasi Kota Bandung pada malam puncak peringatan HUT ke-204 Kota Kembang, Sabtu (27/9). Di sudut kota lainnya pesta rakyat dan parade artis siap menghibur warga.
"Puncak acara hari jadi ke-204 Kota Bandung akan dimeriahkan kembang api. Dananya sekitar Rp 1,2 miliar dari seorang pencinta Kota Bandung, bukan dari APBD," tegas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Herlan J.S. di Jln. Sumatra, Selasa (23/9).
Atraksi kembang api akan digelar Sabtu (27/9) pukul 22.00 WIB atau 23.00 WIB di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Dipastikan aksi kembang api ini akan berlangsung spektakuler dan lebih meriah dari perayaan hari jadi Jawa Barat.
"Sekitar 20 menit kembang api akan menyala di langit Kota Bandung. Dengan anggaran sebesar itu, tentu saja kembang apinya tidak main-main dan bukan kembang api biasa. Ini akan spketakuler, lebih waktu hari jadi Jawa Barat," jelas Herlan.
Ketinggian kembang api sendiri diperkirakan menyamai tinggi Monumen Nasional (Monas).
Busa terbang
Sebelum atraksi kembang api, digelar pesta rakyat di Jln. Dago mulai Jln. Hasanudin hingga Dago Cikapayang. Acara digelar pada Sabtu (27/9) mulai pukul 12.00 - 24.00 WIB.
"Pesta rakyat ini akan dimeriahkan busa terbang. Busa dengan berbagai huruf dan logo Bandung ini akan beterbangan selama tiga jam. Ini juga dananya dari sponsor," tandasnya.
Busa terbang bisa mengapung selama lima menit dengan ketinggian 1 km. Anggarannya sekitar Rp 25 juta dari sejumlah komunitas.
"Sudah lima menit habis dan menghilang. Ini pengganti lampion terbang," katanya.
Ada juga hiburan yang rencananya diisi artis-artis ternama Indonesia. Namun nama-nama artis ini belum ditentukan, meski sejumlah band seperti Gigi, Kahitna, Mocha, dan solois Tulus menjadi pilihan pengisi acara. Warga pun bisa menikmati Kuliner Night yang diisi 100 stan. Selain itu, Creative Awards yang akan diberikan pada dua orang dan dua organisasi kreatif.
"Creative Awards mah salah satu program Disbudpar. Anggarannya Rp 200 juta dari APBD. Tapi kalau acara band, kuliner, dan kembang api dari sponsor," terang Herlan.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Mashudi menegaskan, pihaknya akan mendukung penuh seluruh program dan kegiatan Pemkot Bandung berkaitan dengan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-204 yang puncaknya jatuh pada 25 September mendatang. Seluruh perizinan, kata Mashudi, sudah tidak ada masalah.
"Izin HJKB sudah tidak ada masalah. Semua sudah beres," ujarnya saat ditemui di lokasi penggerebekan pabrik mi berformalin di Jln. Kopo, Gg. H. Mukti Dalam 4, RT 09/RW 06, Kel. Situsaeur, Kec. Bojongloa Kidul, kemarin.
Sejauh ini, kata Mashudi, koordinasi antara Pemkot Bandung dan polrestabes sudah berjalan baik. Bahkan untuk mematangkan seluruh rangkaian acara HJKB, hari ini, Rabu (24/9) akan kembali digelar rapat bersama.
"Rapat akan digelar besok malam (hari ini, red) terkait rangkaian acara yang akan digelar. Hanya untuk mematangkan saja. Tapi intinya kami dukung 100 persen seluruh acara," paparnya.
Ditambahkan Mashudi, dalam rangkaian acara yang akan digelar pemkot tersebut, pihaknya menyiapkan sedikitnya 2.000 pasukan. Baik dari Polrestabes Bandung maupun seluruh jajaran polsekta yang ada. "Semua sudah kita siapkan. Kita siap amankan acara ulang tahun ini," ujarnya.
Cara mubazir
Seperti halnya pesta De'Syukron pada hari jadi Provinsi Jabar, rencana HUT Kota Bandung dengan pesta kembang api akbar, menuai pro dan kontra di masyarakat. Meskipun kegiatan tersebut digelar guna mengundang wisatawan sekaligus mengembalikan kejayaan Kota Bandung.
Pesta kembang api akbar dengan mendatangkan kreografer dari Singapura sah-sah saja. Tapi selaku umat beragama sebaiknya tidak semua dilakukan tanpa berlebihan.
Demikian disampaikan pemerhati kebijakan publik UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Sahya Anggara, M.Si. saat dikonfirmasi "GM" di kampus UIN SGD, Jln. A.H. Nasution Bandung.
Menurut Sahya, perbuatan mubazir tentunya dilarang agama. Sedangkan perbuatan yang berlebih-lebihan banyak mudaratnya ketimbang maslahatnya.
Selain itu, perbuatan yang berlebihan juga merupakan pemborosan. Meskipun tidak mempergunakan APBD, seharusnya lebih bermanfaat dengan cara-cara simpatik dan dapat dirasakan langsung oleh warga.
"Pesta kembang api itu cara mubazir, karena hanya dapat dilihat. Ada baiknya menggelar sesuatu yang dirasakan masyarakat Kota Bandung," kata Dekan FISIP UIN SGD Bandung ini.
Sahya juga menyatakan, pesta kembang api tidak serta merta mendatangkan simpati. Sebaliknya bisa merugikan karena merupakan pemborosan dan kurang bermanfaat.
HUT Kota Bandung bisa tetap digelar dengan lebih sederhana dan meriah tanpa kehilangan maknanya sebagai momentum untuk introspeksi bagi seluruh elemen warga Kota Bandung.
Sumber klik-galamedia.com

Tuesday, September 23, 2014

Musyawarah dan Tawakal

Dalam sejarah Islam dikenal Perang Uhud yaitu peperangan yang terjadi antara kaum Muslimin dan Musyrikin.
Sebelum berperang, Rasulullah SAW dengan para sahabatnya dan pasukan perangnya menggelar musyawarah untuk mengatur taktik dan strategi Perang. 

Kemudian peserta musyawarah pun menyepakati strategi perang untuk menghadapi kaum musyrik. Namun, dalam Perang Uhud, pasukan kaum Muslim mengalami kekalahan.

Hal itu disebabkan pasukan perang yang ditugaskan untuk tetap di pos, ia indisipliner meninggalkan pos yang ditugaskan Nabi Muhammad SAW.

Ia ingin mengejar keuntungan material yaitu gonimah perang yang akhirnya pada Perang Uhud pasukan kaum muslimin mengalami kekalahan, tidak seperti pada perang Badar yang meraih kemenangan yang gemilang.

Allah SWT berfirman ”Bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah.” (Q.S Ali Imron 159).

Mukmin yang bertawakal akan menyerahkan seluruh urusannya kepada Allah SWT dan meyakini hanya Allah-lah yang mampu memberi atau tidak memberi sesuatu dan mendatangkan manfaat atau marabahaya.

Bangsa Indonesia telah menyelenggarakan Pemilu Pilpres 9 Juli 2014 dengan sukses, tidak ada gangguan yang berarti bahkan Obama memuji dan mengucapkan selamat kepada penyelenggaraan Pemilu Pilpres di Indonesia berjalan sukses. 

Tanggal 22 Juli 2014 hasil Pilpres diumumkan KPU dan ditetapkan pemenangnya, karena itu kita sebaiknya menyikapi hasil Pilpres dengan sikap: Pertama, bersyukur. Kita bersyukur kepada Allah SWT, Pilpres telah berjalan sukses.

Sebagai bangsa Indonesia, kita harus bangga sebagai Negara Demokrasi terbesar nomor tiga di dunia setelah Amerika dan India, sesuai dengan Firman Allah SWT  ”Kalau kita bersyukur maka Allah akan menambah, tetapi jika kufur maka Allah menyiksa dengan siksa yang pedih.”

Kedua: Legowo. Capres Cawapres dan pendukungnya legowo, siapapun yang menang harus kita dukung. Yang menang adalah rakyat Indonesia. Mari kita kembali ke asal hidup bangsa kita rukun dan damai, yang menang tidak arogan dan yang kalah tidak putus asa.

Silahkan bersaing kembali lima tahun yang akan datang. Kita harus membangun jiwa kesatria, siap kalah dan siap menang sehingga kita dapat mewariskan tradisi yang positif yang bisa diteladani generasi setelah kita dalam berdemokrasi secara santun, cerdas dan dewasa.

Ketiga: Ambil hikmah. Kedua Capres dan Cawapres sudah berusaha seoptimal mungkin agar menang namun kenyataan menunjukan menurut peraturan hanya ada satu pemenang sebagai Presiden dan Wakil Presiden, karena itu ambil hikmah dari yang terjadi.

Firman Allah SWT  ”Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S Al Baqarah:216).

Karena itu, kita bangsa Indonesia harus mengambil hikmahnya apa yang terjadi pada kita mungkin lebih baik bagi bangsa kita. Marilah kita bermusyawarah dan bertawakal kepada Allah SWT.
   
Mudah mudahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih dapat meningkatkan kesejahteraan yang berkeadilan lebih baik lagi di masa mendatang.

sumber : www.republika.co.id