BANDUNG (Pos Kota) – Seniman pelawak Kang Ibing meninggal dunia di Rumah Sakit Al Islam Bandung, sekitar pukul 21.00, Kamis (19/8).
Seniman legendaris Jawa Barat yang terkenal dengan perannya sebagai tokoh Kabayan ini meninggal pada usia 64 tahun karena sakit.
Terlahir atas nama Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata di Sumedang, Jawa Barat, 20 Juni 1946, namanya populer lewat grup lawak De’Kabayan bersama Aom Kusman dan Suryana Fatah. Putera pasangan Rd. Suyatna Kusumahdinata dan Rd. Kusdiyah ini juga pernah menjadi Direktur salah satu bioskop di Kota Bandung.
Kariernya dimulai ketika menjadi Pembawa Acara Obrolan Rineh dalam arti santai secara kocak dan sarat kritik di Radio Mara Bandung.
Gaya bicaranya yang berintonasi khas Sunda melekat dalam Profil Kang Ibing yang merupakan nama bekennya. Nama asli yang konon masih teureuh menak Sunda yakni Rd. Aang Kusmayatna Kusumadinata seperti hilang diganti Kang Ibing yang identik dengan sosok Si Kabayan yang lugu tetapi cerdik.
Ketika masih duduk di Fakultas Sastera Unpad Jurusan Sastera Rusia, Kang Ibing pernah menjabat sebagai Ketua Kesenian Daya Mahasiswa Sunda (DAMAS), Penasihat Departemen Kesenian Unpad dan pernah juga menjadi Asisten Dosen di Fakultas Sastera Unpad.
Pada tahun 1970 bersama-sama dengan Aom Kusman dan Suryana Fatah membentuk Group Lawak De Kabayan. Pada tahun 1975 untuk pertama kalinya main film Si Kabayan arahan Sutradara Tutty Suprapto. Pilihan Tuty jatuh ke Ibing konon tertarik saat mendengarkan gaya humornya di Radio Mara tersebut.
Tak berhenti dengan sosok Kabayan, aksinya di layar perak berlanjut dengan Ateng The Godfather (1976), Bang Kojak (1977), Si Kabayan dan Gadis Kota (1989), dimana peran sebagai Kabayan diambil olih aktor Didi Petet dan dia menjadi Abahnya.
Berlanjut kemudian dengan Boss Carmad (1990), Si Glen Kemon Mudik (1990) Warisan Terlarang (1990) dan Di Sana Senang Di Sini Senang (1990)
Selain main film, Ibing juga sudah memerankan membintangi Iklan dari beberapa produk.
Ketika grup DKabayan mulai surut, Kang Ibing mendalami agama dan tampil sebagai dai yang lumayan populer juga.
Kang Ibing banyak memberikan siraman rohani baik di mesjid yang ada di lingkungan pedesaan, kota, perkantoran maupun kampus di wilayah Indonesia sampai ke Timor-Timur bahkan ke Australia.
Tema dakwahnya mudah dicerna, karena menyangkut masalah-masalah keseharian serta dibawakan dengan gaya humor yang segar.
Menikah dengan Ny. Nieke, pelawak dengan tampilan khas memakai peniti “raksasa” ini dikarunia 3 (tiga) orang anak masing-masing Kusmadika, Kusmandana dan Diane.