Berlibur akan memberikan ruang lebih banyak untuk relaksasi otak, membebaskan pikiran dari pekerjaan sehingga kesehatan bisa lebih terkontrol.
Salah satu hal yang tidak kalah penting saat merencanakan untuk berlibur adalah memilih tempat yang tepat , sesuai dengan budget dan kebutuhan liburan. Tidak harus mengeluarkan banyak uang untuk bisa menikmati masa liburan seperti sekarang. Banyak cara menikmati liburan berkualitas tanpa mengeluarkan banyak kocek.
Bandung sendiri menyimpan banyak tempat eksotic yang bisa menarik
para wisatawan local maupun mancanegara, keindahan alami kota bandung
menjadikan kota yang dijuluki seindah “Kota Paris” ini menjadi tempat
sehat untuk menikmati liburan bersama keluarga, sebutlah beberapa tempat
yang sudah familiar dan selalu dipadati pengunjung setiap masa liburan,
namun tidak membutuhkan biaya yang mahal, seperti Kawah Putih,
Tangkuban Parahu, Situ Patenggang, daerah pegunungan Lembang, Ciwidey dan
kebun strawberrynya, Dago Pakar dengan gua Belanda dan Jepang nya,
daerah kawasan Braga dan Asia Afrika, berbagai Museum dan masih banyak
tempat wisata alam dan budaya lainnya di Bandung, lain cerita jika ingin
mengisi liburan dengan mengunjungi beberapa mall dan kawasan
perbelanjaan fashion yang selalu diserbu ratusan pengunjung setiap masa
liburan, serta kekayaan wisata kuliner di Bandung, yang ini tentu
membutuhkan lebih banyak persediaan dana untuk bisa menikmatinya.
Hmmmmm…berbicara masa liburan, saya sendiri sebagai warga Bandung
biasanya menjadi guided atau penunjuk arah atau istilah gaulnya sekarang
“GPS” saat ada saudara, teman ataupun kerabat dari luar kota datang
untuk berlibur ke kota kelahiran saya ini. Satu hal yang sukai karena
dengan menjadi “GPS” mereka, saya bisa berlibur dengan biaya
gratis..karena tentu kebanyakan perjalanan ditanggung oleh yang Mpunya
acara..hhhee. Tapi kali ini, liburan yang saya lakukan memang berbeda
dengan yang biasanya, bayangkan, saya menjadi “GPS” salah satu tempat
yang sering saya kunjungi saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar,
tempat yang sering saya lewati dalam rute perjalanan pulang pergi menuju
kantor, tapi sesungguhnya merupakan tempat bersejarah yang memiliki
nilai nasionalisme. Hmmmmm..bisa ditebak tempat apa itu?....tempat itu
adalah Museum geology.
Wawww…ternyata menjadi pilihan liburan bersama dua saudara kecil saya.
Berawal dari kedatangan 2 orang keponakan kecil saya dari kota Solo,
Nissa dan Hilmi. Nissa yang sekarang duduk di bangku kelas 1 SD dan
Hilmi masih berstatus siswa Taman kanak-kanak. Dua bocah kakak beradik
yang datang untuk mengisi liburan sekolah itu sangat ingin mengunjungi
Museum Geology, selalu yang mereka katakan adalah “mau liat dinosaurus”,
yaa..memang Museum Geology itu merupakan tempat “melihat fosil-fosil
binatang purba” yang merupakan sarana pendidikan dan penyedia informasi
tentang ilmu kebumian serta objek geowisata bersejarah yang sangat
menarik. Terutama untuk anak seumur Nissa dan Hilmi, melihat fosil-fosil
hewan purba yang ukurannya sangat besar tentu akan menjadi pengalaman
yang tidak terlupakan, selain itu Museum Geology merupakan salah satu
tempat bersejarah yang dilindungi oleh Negara.
Mengajak Nissa dan Hilmi untuk melihat tempat dimana terdapat
“tulang-tulang” dinosaurus kalau menurut dua bocah itu, perjalanannya
juga tidak begitu jauh dari rumah saya, hanya membutuhkan waktu sekitar
30 menit dengan menggunakan sepeda motor, atau sekitar 5000 jika
menggunakan angkutan umum, harga yang sangat hemat untuk sebuah perjalan
wisata bukan?Sepanjang jalan yang dibicarakan Nissa dan Hilmi hanya rencana mereka kalau melihat “fosil-fosil” binatang purba, mau dinaekin lah, mau di kandangin, mau dikasih ice cream..dan semua khayalan anak-anak tentang hewan besar yang biasa mereka tonton melalui Televisi.
Kami pun tiba di Museum Geology, tidak berlama-lama setelah memarkir sepeda motor, langsung saya ajak Nissa dan Hilmi masuk ke dalam Museum Peninggalan Nasional ini. Untuk masuk ke Museum Geology tidak dipungut biaya, hanya kita harus menulis data diri dalam laporan buku tamu yang sudah disediakan dan ditunggui oleh staf Museum itu.
Lurus dari pintu utama Museum Geology, sudah disuguhkan peta geografi
Indonesia dalam bentuk relief layar lebar, yang juga banyak dijadikan
background untuk berfoto-foto ria dibalik gambaran tanah Indonesia yang
lebar itu, karena tujuan saya datang ke musium geology untuk mengajak
Nissa dan Hilmi jalan-jalan, saya langsung melangkah menuju ruangan yang
paling banyak di kunjungi, yaitu ruang sayap timur yang mempertontonkan
banyak fosil binatang purba serta sejarah pertumbuhan makhluk hidup
primitive hingga modern. Rasanya tidak sabar ingin berfoto bersama fosil
binatang purba yang biasanya hanya bisa kita lihat di TV melalui Film
animasi, tapi saya cukup kaget ketika menggiring Nissa dan Hilmi menuju
fosil tiranosaurus, si kecil Hilmi malah berteriak dan menangis, Hilmi
ketakutan dan kaget melihat tulang yang sangat besar dan tinggi itu,
yahhh..berfoto bersama di bawah tiranosaurus pun gagalll..huaaaaa…,
akhirnya kita melihat ke sisi kanan dimana ada fosil reptilia purba dan
gajah purba..untungnya Hilmi tidak menangis melihat fosil yang ukurannya
sedikit lebih kecil dari tiranosaurus itu, dan kami bertigapun sukses
di jepret kamera dengan bantuan pengunjung lain. Lucunya setelah
jalan-jalan melihat fosil binatang purba, kami melihat perkembangan
manusia dari primitive sampai modern, saya jelaskan sedikit kepada Nissa
dan Hilmi tentang sejarah perkembangan manusia, dan bocah-bocah itu
tertawa sambil berteriak dengan polosnya,, “nenek moyang kita
monyett”…duhhh…nissa, hilmi,,segitunyaa menilai nenek moyang kita…^_^
Setelah berputar-putar di wilayah sayap timur , saya ajak nissa dan
hilmi menuju sayap barat gedung Museum Geology, disana sudah disajikan
beberapa pengetahuan mengenai system tata surya, tatanan tektonik
regional yang membentuk geology Indonesia, beragam jenis batuan dan
sumber daya mineral yang ada di berbagai daerah, informasi geology
Indonesia, dan beberapa pemaparan mengenai gunung api aktif di
Indonesia. Saya seperti guru yang mengajari anak-anak didiknya,
sepanjang jalan saya terus bercerita tentang apa yang saya, Nissa dan
Hilmi lihat dalam setiap bilik-bilik di sayap barat ini. Mungkin saat
ini nissa dan hilmi masih terlalu kecil untuk bisa mengerti mengenai
tatanan geology bumi, tapi suatu hari nanti ilmu yang mereka lihat dalam
acara liburan ke Museum Geology pasti akan sangat bermanfaat.
Dari Sayap Barat gedung museum geology, saya pun menuntun kedua
keponakan saya menuju lantai atas, tempat dimana terdapat berbagai
perangkat pengelolaan dan pengolahaan sumber daya energy serta beberapa
peralatan jaman Purba yang digunakan masyarakat primitive. Ada sebuah
benda yang masih saya ingat ketika pertama kali mengunjungi museum
geology hingga sekarang, yaitu peralatan yang digunakan manusia purba,
kalau dilihat seperti “ulekan” yang terbuat dari batu, tapi ukurannya
super jumbo, dan saya sangat suka dengan perangkat itu, unik,aneh,,dan
memiliki nilai sejarah, bahkan membuat saya banyak berkhayal mengenai
ukuran manusia pada jaman itu, kalau peralatan memasaknya sebesar itu,
bagaimana dengan yang menggunakannya? Hhhhhmmm…
Berjalan-jalan mengelilingi Museum Geology tidak membuat Nissa dan
Hilmi kelelahan, sampai kami mendengar ada suara bahwa Museum sudah akan
tutup, akhirnya sayapun menggiring 2 keponakan saya itu keluar dari
museum geology, kemudian mengajak mereka untuk sedikit mencicipi jajanan
kuliner Bandung, di depan Museum Geology berjajar banyak café dan resto
dengan makanan-makanan unik dan khas Kota Bandung.Liburan ke Museum
Geology berakhir dengan sesampainya kami dirumah.
Terkadang Liburan seperti ini yang sering dilupakan oleh kebanyakan
orang. Mereka mendeskripsikan liburan dengan berjalan-jalan ke
tempat-tempat yang mewah, atau membutuhkan biaya besar, bahkan tidak
sedikit yang meronggoh kocek untuk berlibur ke luar negeri. Padahal
dengan berlibur di tanah air sendiri justru membuat kita lebih mengenal
Seberapa kayanya Indonesia, menemani nissa dan hilmi berlibur ke museum
geology menurut saya sangat seru, bisa melihat mereka tertawa, melihat
mereka keheranan, melihat mereka puas bisa mengetahui banyak hal, dan
yang pasti bisa membuat mereka menjadi lebih pintar..syukurlahh..liburan
yang sangat hemat, namun penuh infomasi,,bukan hanya nissa dan hilmi,
tapi saya sendiri..merasa banyak belajar dan mengetahui banyak hal baru.
Terimakasih nissa dan hilmi, semoga menjadi tunas yang mencintai tanah
air, inilah Indonesia kita, inilah Bandung
Alamat Museum Geologi Bandung
Jl. Diponegoro 57 Bandung 40122
Telp. (+62.22) 720 3205-08
Fax. (+62.22) 720 2669
Email. grdc@melsa.net.id
Alamat Museum Geologi Bandung
Jl. Diponegoro 57 Bandung 40122
Telp. (+62.22) 720 3205-08
Fax. (+62.22) 720 2669
Email. grdc@melsa.net.id
ternyata didalem museum geologi itu menakjubkan....!!!