Bagi Anda yang kerap melintasi jalur Nagreg dari Bandung menuju Garut atau sebaliknya, sesekali tak ada salahnya menyempatkan untuk mengunjungi Taman Wisata Alam Curug Cinulang. Lokasi wisata yang berada di Jalan Cicalengka, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ini agaknya bisa menjadi tempat Anda melepas lelah.
Curug Cinulang adalah sebuah obyek wisata alam berupa air terjun yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Garut, Jawa Barat. Walaupun letaknya di antara kedua kabupaten tersebut, tetapi secara administratif Curug Cinulang berada di Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Untuk dapat mencapai lokasi Curug Cinulang yang berjarak sekitar 38 kilometer ke arah timur dari Kota Bandung ini relatif mudah karena dapat melalui jalan tol Cipularang. Setelah melewati pintu tol Cileunyi diteruskan melalui jalan Bandung-Garut yang relatif ramai karena merupakan jalan yang menghubungkan kota-kota lain yang ada di sekitar pantai selatan Pulau Jawa. Pada saat sampai di sekitar kilometer 11 jalan Bandung-Garut terdapat sebuah papan petunjuk menuju ke lokasi wisata Curug Cinulang. Dari papan petunjuk ini jarak yang harus ditempuh masih sekitar 2,5 kilometer lagi ke arah timur.
Betapa tidak, Curug Cinulang yang hanya berjarak 2,5 kilometer dari jalur utama Bandung-Garut ini memiliki pemandangan alam yang sangat indah dengan dikelilingi perbukitan dan udara yang sejuk. Daya tarik utamanya tentu saja gemericik air terjun yang jatuh dari ketinggian 10 meter. Hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 2.000 Anda sudah dapat menikmati keindahan Curug Cinulang.
Jika tak membawa bekal makan dan minum, Anda tak usah khawatir. Di sekitar lokasi air terjun, banyak pedagang yang siap menyajikan berbagai minuman ringan dan makanan kecil. Namun sayang, kepedulian akan kebersihan masih kurang di lokasi wisata ini. Terbukti dari masih banyaknya sampah yang berceceran.
Biasanya obyek wisata ini dipadati pengunjung usai Lebaran. Tak terkecuali untuk liburan akhir pekan kali ini, jumlah pengunjung juga naik. Menurut data dari pengelola taman wisata ini, sejak liburan panjang kali ini jumlah pengunjung naik sebesar 10 persen.
Setelah sampai di pintu gerbang kawasan wisata Curug Cinulang, petugas setempat akan meminta bayaran sebesar Rp2.000,00 per orang sebagai tiket masuk dan apabila membawa kendaraan ditambah biaya lagi sebesar Rp1.000,00 per kendaraan. Namun bagi yang membawa kendaraan bermotor, setelah sampai di areal parkir, ada petugas lagi yang meminta jasa parkir sebesar Rp2.000,00 per kendaraan. Selanjutnya, dari areal parkir diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 100 meter hingga akhirnya sampai ke lokasi air terjun. Di sepanjang perjalanan menuju curug ini banyak ditemui warung-warung yang menjual makanan dan minuman maupun aksesoris khas tempat wisata.
Sesampai di lokasi, pengunjung dapat melihat dua buah air terjun yang ketinggiannya hampir sama. Air terjun yang pertama adalah air terjun “utama” yang aliran airnya deras. Sedangkan, air terjun lainnya yang merupakan pecahan dari air terjun pertama, letakknya sekitar 30 meter ke arah barat. Karena derasnya air yang mengalir di kedua air terjun ini, mengakibatkan jarang ada pengunjung yang berani berada didekatnya. Umumnya mereka lebih memilih bermain dengan jarak sekitar 5 meter dari kolam limpahan air atau menikmatinya dari jembatan yang melintasi Sungai Citarik (aliran air di bawah Curug Cinulang). Sebagai catatan, selain air terjun di kawasan wisata ini juga terdapat tempat bermain anak yang letaknya berada di atas bukit di seberang Sungai Citarik.
Sebagai catatan lagi, keindahan panorama Curug Cinulang ini pernah diabadikan dalam sebuah lagu pop Sunda karya Yayan Djatnika berjudul “Curug Cinulang” yang liriknya sebagai berikut.
Di Curug Cinulang
Bulan bentang narembongan
Hawar-hawar aya tembang
Tembang asih tembang kadeudeuh dua'an
Di Curug Cinulang
Batin ceurik balilihan
Numpang kana Panghareupan
Cinta urang mugi asih papanjangan
Kabaseuhan cai ka heman
Kaceretan ibun kamelang
Mengket pageuh geter rasa kahariwang
Hariwang cinta urang panungtungan
Sumber http://uun-halimah.blogspot.com/2008/12/curug-cinulang-jawa-barat.html
Curug Cinulang adalah sebuah obyek wisata alam berupa air terjun yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Garut, Jawa Barat. Walaupun letaknya di antara kedua kabupaten tersebut, tetapi secara administratif Curug Cinulang berada di Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Untuk dapat mencapai lokasi Curug Cinulang yang berjarak sekitar 38 kilometer ke arah timur dari Kota Bandung ini relatif mudah karena dapat melalui jalan tol Cipularang. Setelah melewati pintu tol Cileunyi diteruskan melalui jalan Bandung-Garut yang relatif ramai karena merupakan jalan yang menghubungkan kota-kota lain yang ada di sekitar pantai selatan Pulau Jawa. Pada saat sampai di sekitar kilometer 11 jalan Bandung-Garut terdapat sebuah papan petunjuk menuju ke lokasi wisata Curug Cinulang. Dari papan petunjuk ini jarak yang harus ditempuh masih sekitar 2,5 kilometer lagi ke arah timur.
Betapa tidak, Curug Cinulang yang hanya berjarak 2,5 kilometer dari jalur utama Bandung-Garut ini memiliki pemandangan alam yang sangat indah dengan dikelilingi perbukitan dan udara yang sejuk. Daya tarik utamanya tentu saja gemericik air terjun yang jatuh dari ketinggian 10 meter. Hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 2.000 Anda sudah dapat menikmati keindahan Curug Cinulang.
Jika tak membawa bekal makan dan minum, Anda tak usah khawatir. Di sekitar lokasi air terjun, banyak pedagang yang siap menyajikan berbagai minuman ringan dan makanan kecil. Namun sayang, kepedulian akan kebersihan masih kurang di lokasi wisata ini. Terbukti dari masih banyaknya sampah yang berceceran.
Biasanya obyek wisata ini dipadati pengunjung usai Lebaran. Tak terkecuali untuk liburan akhir pekan kali ini, jumlah pengunjung juga naik. Menurut data dari pengelola taman wisata ini, sejak liburan panjang kali ini jumlah pengunjung naik sebesar 10 persen.
Setelah sampai di pintu gerbang kawasan wisata Curug Cinulang, petugas setempat akan meminta bayaran sebesar Rp2.000,00 per orang sebagai tiket masuk dan apabila membawa kendaraan ditambah biaya lagi sebesar Rp1.000,00 per kendaraan. Namun bagi yang membawa kendaraan bermotor, setelah sampai di areal parkir, ada petugas lagi yang meminta jasa parkir sebesar Rp2.000,00 per kendaraan. Selanjutnya, dari areal parkir diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 100 meter hingga akhirnya sampai ke lokasi air terjun. Di sepanjang perjalanan menuju curug ini banyak ditemui warung-warung yang menjual makanan dan minuman maupun aksesoris khas tempat wisata.
Sesampai di lokasi, pengunjung dapat melihat dua buah air terjun yang ketinggiannya hampir sama. Air terjun yang pertama adalah air terjun “utama” yang aliran airnya deras. Sedangkan, air terjun lainnya yang merupakan pecahan dari air terjun pertama, letakknya sekitar 30 meter ke arah barat. Karena derasnya air yang mengalir di kedua air terjun ini, mengakibatkan jarang ada pengunjung yang berani berada didekatnya. Umumnya mereka lebih memilih bermain dengan jarak sekitar 5 meter dari kolam limpahan air atau menikmatinya dari jembatan yang melintasi Sungai Citarik (aliran air di bawah Curug Cinulang). Sebagai catatan, selain air terjun di kawasan wisata ini juga terdapat tempat bermain anak yang letaknya berada di atas bukit di seberang Sungai Citarik.
Sebagai catatan lagi, keindahan panorama Curug Cinulang ini pernah diabadikan dalam sebuah lagu pop Sunda karya Yayan Djatnika berjudul “Curug Cinulang” yang liriknya sebagai berikut.
Di Curug Cinulang
Bulan bentang narembongan
Hawar-hawar aya tembang
Tembang asih tembang kadeudeuh dua'an
Di Curug Cinulang
Batin ceurik balilihan
Numpang kana Panghareupan
Cinta urang mugi asih papanjangan
Kabaseuhan cai ka heman
Kaceretan ibun kamelang
Mengket pageuh geter rasa kahariwang
Hariwang cinta urang panungtungan
Sumber http://uun-halimah.blogspot.com/2008/12/curug-cinulang-jawa-barat.html
kesana ah hari kamis sama temen-temen .... thanks infonya gan !!
saya baru aja kesana, sayang kurang terawat. jalan setapak menuju curugnya tidak ada pegangan dari besi atau bambu jadi kalo cape ga bisa istirahat karena ada orang yg mau naik dan turun. airnya juga tidak jernih agak kecoklatan. mungkin dikasih batu kali yg kecil utk menjernihkan air. Tempat tunggu/duduk2nya kurang banyak dan kurang lebar. makasih