PAGAR KAYUÂ
pagar kayu mengetuk hatiku dalam dalam
kubuka pintu, dan kupersilahkan masuk setelah mencuri
sedikit pandang dari resah wajahnya
ia bercerita sambil menyeruput segelas teduh hangat
“seorang pencuri memperhatikan isi hatimu berhari
hari. sudah kuusir tapi tak juga mau pergi.”
bisa kulihat tangannya yang semakin gemetar, dadanya
yang serasa terbakar
aku tersenyum dan menepuk pundaknya
âœsudahlah, tidak usah dipikirkan. ia memang telah
mencuri sebagian hatiku [...]
Monday, July 13, 2009
Sajak-sajak Lutfi Andi Zulkarnain
0 komentar:
-