GARUT, (PRLM).- Sejumlah wisatawan pengunjung Situ Bagendit mengeluhkan permukaan air danau yang surut selama musim kemarau ini. Dampaknya, banyak dari wisatawan yang hanya menikmati pemandangan dari pinggir danau dan tidak menyewa perahu atau rakit untuk megelilingi objek wisata yang terletak di Desa Banyuresmi, Kecamatan Banyuresmi, Garut itu.
Berdasarkan pantauan “PRLM” pada Minggu (21/9/2014), permukaan air danau turun sekitar satu meter dibanding dua bulan lalu. Di beberapa titik, tanah dan bebatuan menyembul di antara air. Semak belukar, ranting kering, dan sampah plastik yang terbawa arus juga menumpuk di beberapa titik.
Namun demikian, luas area danau yang dapat dikelilingi dengan rakit dan perahu kayuh bertambah luas. Hal itu terjadi karena eceng gondok yang sebelumnya menutupi 2/3 luas danau kini sudah mulai berkurang. Saat ini eceng gondok hanya menutupi sebagian luas danau.
Salah seorang wisatawan, Andri Wijaya(25) menyatakan, keindahan Situ Bagendit berkurang karena riak air danau tidak banyak terlihat lagi. Ranting kering dan sampah plastik juga mencemari pemandangan.
“Tapi di sisi lain, ada perubahan mencolok yaitu berkurangnya eceng gondok. . Limbah eceng gontok yang menumpuk di tepi danau juga sduah diangkut dan tidak mengganggu aktivitas pengunjung,” katanya.
Mahasiswa asal Bandung tersebut tidak menyangka jika permukaan danau surut sebanyak itu. Pasalnya, di sepanjang jalan menuju danau, saluran irigasi masih penuh. Sawah sawah juga masih hijau dan terairi dengan baik.
Pengunjung lainnya, Citra Utami (31) menyatakan kecewa karena tidak puas berkeliling menggunakan perahu kayuh. Meski permukaan danau yang tidak tertutup eceng gondok meluas, perahu yang disewanya kerap terantuk dasar danau di beberpa titik yang dangkal.
“Kami pun hanya berkeliling di tengah danau saja dan tidak bisa jauh jauh. Kalau musim kemaraunya masih lama. Bisa jadi nanti sarana perahu tidak bisa dinikmati karena danau mengering,” ucapnya.
Kondisi tersebut dibenarkan petugas penjaga karcis perahu kayuh, Ajat (39). Menurutnya, ketinggian air sejak beberapa pekan lalu hanya sekitar setengah meter dan terus menurun. Hal itu menyulitkan para pengusaha perahu dan rakit dalam menggaet pengunjung.
Sekali putaran, pengunjung dipungut biaya Rp 20.000 untuk menyewa perahu kayuh berkapasitas maksimal 4 penumpang. Objek wisata Situ Bagendit hanya ramai dikunjungi pada hari Minggu baik oleh wisatawan lokal maupun dari luar Garut.
“Memang banyak pengunjung yang mengurungkan niatnya menyewa perahu. Kami juga harus menggali dasar danau di sekitar dermaga agar perahu dan rakit bisa bergerak,”
Ajat menyatakan, hanya terjadi sedikit penurunan jumlah penyewa perahu dibanding bulan lalu. Namun dia khawatir mengeringnya danau akan mem buat penyewa jauh berkurang pekan depan.
Beberapa pemancing juga mengeluhkan semakin sulitnya mendapat ikan. Mereka harus pergi jauh ke bagian barat danau untuk mendapat lokasi memancing yang cocok.
“Saya sudah sekitar 6 jam memancing tapi belum mendapat satu pun ikan. Padahal beberapa bulan lalu bsia bawa 4-5 ikan,” tutur seorang pemancing, Hilman (30). (Yusuf Wijanarko/A-89)***