Bencana asap yang menerpa di berbagai wilayah, terutama di Sumatra, di antaranya karena ulah keserakahan manusia. Keserakahan manusia untuk terus-menerus mengeksploitasi sumber daya alam.
Termasuk, membakar lahan dengan cara tak bertanggung jawab, telah berdampak pada kerugian material dan nonmaterial yang tidak sedikit. Di sisi lain, upaya untuk mengatasi bencana asap ini belum juga menemukan titik terangnya.
Padahal, Allah SWT telah mengingatkan dalam Alquran bahwa, "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS ar-Rum [30]: 41).
Terkadang, ketika manusia berinteraksi dengan sesama manusia, hewan, dan alam semesta, sering kali lupa akan tugas dan kewajibannya sebagai khalifah di muka bumi untuk menjaga keseimbangan ekosistem keh idupan di muka bumi. Sebab itu, Allah SWT mengingatkan manusia untuk memperlakukan apa saja yang ada di bumi dengan baik.
Penyakit serakah pada dasarnya bermuara dari sikap hidup berlebih-lebihan dalam penggunaan harta benda dan kekayaan alam, tanpa memikirkan kehidupan selanjutnya di masa depan. Keserakahan tidak hanya merugikan sesama manusia, tetapi juga dapat mengancam keseimbangan ekosistem alam.
Oleh karenanya, ajaran Islam mengingatkan manusia untuk memperlakukan alam dengan sebaik mungkin. Hal ini terlihat ketika tentara Muslim memasuki sebuah wilayah yang ditaklukkan. Salah satu larangan tegas yang dilarang adalah menebangi pohon tanpa ada alasan yang benar. Peristiwa ini memperlihatkan Islam adalah agama yang ramah terhadap lingkungan.
Berbagai upaya pelestarian alam harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang menaati perintah agamanya. Tentunya, setiap perilaku yang menyebabkan kerusakan di muka bumi harus dilarang dan dicegah . Sebab, dalam Alquran surah Ali-Imran ayat 104 dikemukakan, "Dan hen daklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung."
Mengajak kepada yang ma'ruf (pelestarian alam) dan mencegah tindakan yang mungkar (perusakan alam) merupakan perintah Allah SWT kepada umat Islam. Dalam kehidupan sosial bermasyarakat sekarang ini, umat Islam diharuskan berperan aktif menjadi agen-agen pelestarian alam, baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat Muslim yang lebih luas.
Oleh: Muslimin
sumber : www.republika.co.id
Termasuk, membakar lahan dengan cara tak bertanggung jawab, telah berdampak pada kerugian material dan nonmaterial yang tidak sedikit. Di sisi lain, upaya untuk mengatasi bencana asap ini belum juga menemukan titik terangnya.
Padahal, Allah SWT telah mengingatkan dalam Alquran bahwa, "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS ar-Rum [30]: 41).
Terkadang, ketika manusia berinteraksi dengan sesama manusia, hewan, dan alam semesta, sering kali lupa akan tugas dan kewajibannya sebagai khalifah di muka bumi untuk menjaga keseimbangan ekosistem keh idupan di muka bumi. Sebab itu, Allah SWT mengingatkan manusia untuk memperlakukan apa saja yang ada di bumi dengan baik.
Penyakit serakah pada dasarnya bermuara dari sikap hidup berlebih-lebihan dalam penggunaan harta benda dan kekayaan alam, tanpa memikirkan kehidupan selanjutnya di masa depan. Keserakahan tidak hanya merugikan sesama manusia, tetapi juga dapat mengancam keseimbangan ekosistem alam.
Oleh karenanya, ajaran Islam mengingatkan manusia untuk memperlakukan alam dengan sebaik mungkin. Hal ini terlihat ketika tentara Muslim memasuki sebuah wilayah yang ditaklukkan. Salah satu larangan tegas yang dilarang adalah menebangi pohon tanpa ada alasan yang benar. Peristiwa ini memperlihatkan Islam adalah agama yang ramah terhadap lingkungan.
Berbagai upaya pelestarian alam harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang menaati perintah agamanya. Tentunya, setiap perilaku yang menyebabkan kerusakan di muka bumi harus dilarang dan dicegah . Sebab, dalam Alquran surah Ali-Imran ayat 104 dikemukakan, "Dan hen daklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung."
Mengajak kepada yang ma'ruf (pelestarian alam) dan mencegah tindakan yang mungkar (perusakan alam) merupakan perintah Allah SWT kepada umat Islam. Dalam kehidupan sosial bermasyarakat sekarang ini, umat Islam diharuskan berperan aktif menjadi agen-agen pelestarian alam, baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat Muslim yang lebih luas.
Oleh: Muslimin
sumber : www.republika.co.id