Atraksi kesenian reak tidak selalu harus ditampilkan dalam bentuk helaran atau pawai lengkap dengan seperangkat alat kesenian berikut pengeras suara. Seperti kesenian pada umumnya reak dengan bengberokan dan kuda lumping juga dapat ditampilkan di atas panggung dengan dikemas serta sentuhan lebih menarik.
Hal ini dipertunjukan oleh 12 grup kesenian tradisional reak dari Kota
Bandung dan sebagian Kabupaten Bandung serta Sumedang, pada pergelaran
bertajuk “Gebyar Seni Tradisional Reak Sa-Bandung Timur”, Minggu
(12/10) di Lapangan Kampung Jati RT 03 RW 06 Kel. Pasir Biru,
keseniaKec. Cibiru Kota Bandung.
Bandung dan sebagian Kabupaten Bandung serta Sumedang, pada pergelaran
bertajuk “Gebyar Seni Tradisional Reak Sa-Bandung Timur”, Minggu
(12/10) di Lapangan Kampung Jati RT 03 RW 06 Kel. Pasir Biru,
keseniaKec. Cibiru Kota Bandung.
“Sebenarnya ada sekitar 40 grup reak di daerah Bandung timur Kota Bandung dan tidak kurang dari 20 grup sekitar perbatasan Kota Bandung seperti Cileunyi, Rancaekek dan Jatinangor, tapi karena keterbatasan waktu dan anggaran untuk saat ini kami hanya mampu mengundang 12 grup saja,” ujar tokoh kesenian reak Cibiru, Abah Enjum.
Kesenian reak yang ditampilkan menunjukan keunikan yang dimiliki
masing-masing kelompok atau grup reak. Seperti Reak Sadulur yang mampu
mengeluarkan kain dari dalam buah kelapa, kelompok saluyu yang mampu
menjadikan penonton bagian dari mereka turut kerasukan dan bermain,
serta lainnya. (Retno Heriyanto/A-147)***
masing-masing kelompok atau grup reak. Seperti Reak Sadulur yang mampu
mengeluarkan kain dari dalam buah kelapa, kelompok saluyu yang mampu
menjadikan penonton bagian dari mereka turut kerasukan dan bermain,
serta lainnya. (Retno Heriyanto/A-147)***
pikiran-rakyat.com