BAGI yang suka wisata sambil berpetualangan, destinasi Pulau Biawak di Kabupaten Indramayu bisa menjadi pilihan. Pada 25-26 Juni 2014, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar melalui bidang pemasaran menyelenggarakan Familiarizatio Tour (FamTour) 2014 ke Pulau Biawak di Kabupaten Indramayu..
Kegiatan itu diiikuti sejumlah tour operator, media massa, dan komunitas lainnya. Tidak kurang dari 20 peserta yang mencoba untuk berwisata dan berpetualang ke pulau yang ada di utara pantai Indramayu tersebut.
Hari pertama, peserta diajak mengeksplore kekasan batik Indramayu di sentra batik Paoman. Mereka disuguhi mulai dari proses pembuatan hingga menjadi kain batik. Tak luput mereka pun belanja kain batik khas Indramayu tersebut. Puas dari sana, peserta diajak berkeliling kota Indramayu sambil melihat bengkel pembuatan kapal motor yang terbuat dari kayu. Bengkel ini terdapat disepanjang muara sungai Cimanuk, jelang sore tiba di Hotel Dewi 2.
Keesokan harinya, para peserta Famtour diajak berpetualang menuju pulau Biawak. Diawali di pantai Tirtamaya sebagai dermaga pelepasan kapal motor (Speed Boat) menuju pulau Biawak di Utara Kabupaten Indramayu.
Pulau Biawak selain masih tergolong pulau masih perawan, di pulau ini Anda pun bisa berwisata ziarah dan sejarah. Pasalnya di Pulau Biawak ini terdapat sebuah makam kuna keturunan Sunan Gunung Djati, yakni makam Syeh Syarief Khasan serta sebuah mercusuar buatan Kolonial Belanda.
Mercusuar setinggi kurang lebih 65 meter atau 16 meter ini, memang sengaja dibangun oleh Belanda sebagai peringatan lalu lintas laut. Di atas pintu masuk mercusuar tertulis prasasti "Onder De Bacering Van Z.M. Willem III. Koning des Nederlanden, ENZ., ENZ.,ENZ., Opgerigt Voch Draailicht 1872". Warnana sudah kusam dan banyak karat disana-sini, karena semua bangunan dari besi. Namun bangunan mercusuar itu masih kuat hingga sekarang. Konon bagian pondasi bangunan mercusuar terbuat dari semen beton yang dicampur dengan timah.
Dikatakan pulau Biawak karena di pulau ini hidup ratusan biawak (varanus salvator). Konon, biawak ini sudah hidup di sana sebelum mercusuar dibangun. Menyebrang ke pulau Biawak menggunakan speedboat milik Pemkab Indramayu bantuan Gubernur Jabar lumayan juga (penatnya). Bisa juga menggunakan jasa perahu motor milik nelayan setempat dengan harga Rp 2 juta/10 orang pergi pulang.
Sedangkan menyewa speedboat, Anda harus merogoh kocek Rp 8 juta/25 orang pergi pulang plus asuransi. Jarak tempuh sekitar 28 mil laut atau 40 kilometer ditempuh selama kurang lebih 2 jam menjadi petualangan yang tak tergambarkan.
Tiba diperairan dangkal Pulau Biawak, eksostismenya semakin jelas. Ribuan ikan hias yang bersembunyi dibalik terumbu karang menyapa para peserta FamTour yang menggunakan kapal motor. Setelah melewati dermaga sejauh 200 meter, ucapan selamat datang di Pulau Biawak tertulis di atas gerbang. Beberapa orang penjaga Pulau Biawak dengan ramah menyambut para peserta.
Keramahan semakin jelas, ketika salah seorang penjaga berbekal puluhan ikan kecil mencoba memanggil penghuni asli pulau ini. Sambil diiringi siulan dan melemparkan ikan kecil, beberapa ekor biawak bermunculan menyambut kedatangan para tamu.
Jelas saja hal ini menjadi atraksi unik khas Pulau Biawak. Dimana seekor biawak diantaranya berhasil kena perangkap, berupa ikan yang diikat pada seutas tali dan disantap sang biawak. Atraksi ini memang sengaja dilakukan sebagai upacara selamat datang.
Usai upacara para peserta Famtour dibebaskan menjelajahi pulau Biawak. Ada yang menyusuri pantai putih, berenang, menaiki mercusuar, berziarah ke makam syekh Khasan, snorkling, diving, mancing ikan, bahkan ada yang penasaran menangkap biawak sepanjang hari. Semuanya bebas dilakukan pengunjung, asalkan tidak membawa pulang apapun yang ada di pulau biawak. Dan itu mutlak dipatuhi.
Jelang petang para peserta diminta untuk kembali ke dermaga Pantai Tirtamaya. Namun bagi yang mau menginap dipersilahkan. Terlebih di pulau ini ada tiga buah mess yang kosong dengan dua kamar tidur setiap messnya.
Perjalanan pulang mengarungi lautan yang membosankan harus ditempuh. Namun hal itu tidak halangan berarti, semuanya telah terbayarkan oleh keindahan, kekhasan, eksotisme Pulau Biawak yang menawan. Walaupun menawan dan menarik minat, perlu penataan dan pengembangan potensi Pulau Biawak in.i
Salah satu upaya pengembangan wisata bahari ini, yakni dengan difasilitasinya bantuan dua kapal khusus dari Gubernur Jabar serta pembenahan dan penyediaan dermaga. Pulau Biawak ini sudah menjadi incaran penggemar wisata bahari dan petualangan dari berbagai daerah. Bagi masyarakat yang ingin .menyebrang dan berwisata ke pulau Biawak bisa memesan tempat ke kantor Diporbudpar Indramayu, Jln Gatot Subroto no4 Indramayu atau ke Kantor Disbudpar Jabar, Jln. Martadinata no. 209 Bandung.
Trip untuk mencapai ke sana, dari Bandung - Indramayu (Pantai Tirtamaya) bisa menggunakan mobil pribadi atau sewaan. Transport P. Biawak – P. sekitarnya (kapal Island Hoping/ Wralodra), plus snack dan makan siang dan asuransi. Fasilitas Guide selama exploring P Biawak, Guide Lokal selama snorkling sewa baju scuba Rp 150 ribu/orang, Snorkel Set.
Anda tertarik menjelajahi setiap jengkal pulau Biawak, termasuk mencapai puncak mercusuar setingg 65 meter, silahkan datang dan siapkan diri dengan mental yang kuat.
Kiki Kurnia
Sumber www.galamedianews.com