-

Friday, May 22, 2015

Kesenian Bangbaraan Mulai Tersingkir

Suara nyaring mirip tonggeret (garengpung-jawa) ditimpa bunyi mirip kendang, menyeruak di antara rimbunnya pohon bambu di wilayah Blok Salawe, Dusun Tunggalrahayu, Desa/Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis yang masih asri.

Kidung atau nyanyian tentang pitutur nasehat, terdengar padu serasi dengan bunyi tetabuhan tersebut.

Sumber suara itu berasal dari sebuah saung, yang berada di kawasan Situs Cagar Budaya Sang Hyang Maharaja Cipta Permana Prabu Galuh Salawe.

Tampak tiga orang tampak asyik menabuh beberapa alat yang seluruhnya terbuat dari bambu.

Ya, mereka tengah memainkan kesenian tradisi Bangbaraan, kesenian turun temurun ada di wilayah di sisi Sungai Citanduy.

R. Latip Adiwijaya, laki-laki berperawakan besar, mengenakan pakaian pangsi dipadu iket, kedua tanggannya memegang Bangbaraan, tampak larut dengan kidung yang dinyayikan.

Dengan irama ritmis, bangbaraan yang mengeluarkan suara mirip tonggeret itu dipukulkan ke bagian telapak kaki serta sesekali dipukulkan ke celempung anak dan indung.

Sedangkan Erik, tampak ngibing atau berjoget, dengan membawa bangbaraan, yang dipukulkan ke telapak tangan.

Sementara itu Rasum yang duduk bersila , memainkan Kempring anak dan indung.

Paduan suara itu iramanya monoton, akan tetapi mengalun ritmis, hingga membuat suasana terasa lebih nyaman.

Ketiganya tengah memainkan kesenian Bangbaraan, kesenian tradisional yang sudah berlangsung turun temurun di wilayah Salawe.

Latip yang juga menjadi pucuk pimpinan Sanggar Seni Kriya dan sekaligus Komunitas Ekonomi Kreatif Banda Haur, bersama dengan saudaranya itu, terus berupaya melestarikan warisan leluhur. (nurhandoko wiyoso/A-88)***
Sumber : www.pikiran-rakyat.com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment