KEPALA Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. H. Nunung Sobari MM (kiri) yang juga mantan Kepala Balai Taman Budaya Jawa Barat, menyaksikan Kepala Taman Budaya Jawa Barat Mohammad Darajatun memotong nasi tumpeng menandai acara Milangkala Ka-24 T
KEPALA Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. H. Nunung Sobari MM (kiri) yang juga mantan Kepala Balai Taman Budaya Jawa Barat, menyaksikan Kepala Taman Budaya Jawa Barat Mohammad Darajatun memotong nasi tumpeng menandai acara Milangkala Ka-24 Taun Taman Budaya Jawa Barat, Sabtu (24/4/2015) malam.*
BANDUNG, (PRLM).- Kehadiran Balai Pengelolaan Taman Budaya sebagai ruang publik ke depan harus mampu menjawab tantangan pelaku seni budaya serta masyarakat pengapresiasi seni budaya. Taman Budaya bukan hanya sebagai fasilitas mempegelarkan karya seni budaya, tapi juga sebagai laboratorium dan bengkel seni budaya yang mencetak generasi pelaku seni dan budaya serta karya berkualitas.
Demikian ditegaskan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. H. Nunung Sobari MM., dalam sambutannya pada acara Milangkala Taman Budaya ke-24, Jumat (24/4/2015) malam bertempat di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat, Jalan Bukit Dago Selatan 53 A Bandung.
“Pada awal berdiri 24 tahun lalu Taman Budaya bertujuan untuk menjadi etalase seni budaya daerah (Jawa Barat), namun seiring dengan tuntutan era globalisasi dan derasnya budaya dari luar, menuntut peran Taman Budaya sebagai UPT Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat untuk lebih banyak memberikan kesempatan dan peluang kepada pelaku seni budaya dari kalangan anak muda dalam menciptakan karya,” ujar Nunung Sobari.
Memasuki usia ke 24 tahun, keberadaan Taman Budaya menurut Nunung bukan lagi usia yang tidak lagi muda. Karenanya dalam perjalanan ke depan harus lebih ditingkatkan lagi program dan kegiatan yang langsung menyentuh dan merangkul lebih banyak pelaku seni budaya serta masyarakat pendukung.
Kelompok musik JavaEtnika menandai perayaan Milangkala ke-24 Tahun Taman Budaya Jawa Barat. Acara ditutup dengan penampilan kelompok bodoran khas Sunda,Kacapi Janaka.
Sementara pada Sabtu (25/4/2015) bertempat di Teater Terbuka akan tampil garapan tarian “Welcome to West Java”, rankaian Kawih Sunda dari Padepokan Ranggon Cijagra pimpinan seniwati Neneng Dinar dan acara dipungkas penampilan Ki Dalang Yogaswara Sunandar Sunarya dari Lingkung Seni Giri Harja 3 Putra yang akan membawakan cerita “Salya Gugur”. (Retnno Heriyanto/A-147)***
Sumber : www.pikiran-rakyat.com
KEPALA Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. H. Nunung Sobari MM (kiri) yang juga mantan Kepala Balai Taman Budaya Jawa Barat, menyaksikan Kepala Taman Budaya Jawa Barat Mohammad Darajatun memotong nasi tumpeng menandai acara Milangkala Ka-24 Taun Taman Budaya Jawa Barat, Sabtu (24/4/2015) malam.*
BANDUNG, (PRLM).- Kehadiran Balai Pengelolaan Taman Budaya sebagai ruang publik ke depan harus mampu menjawab tantangan pelaku seni budaya serta masyarakat pengapresiasi seni budaya. Taman Budaya bukan hanya sebagai fasilitas mempegelarkan karya seni budaya, tapi juga sebagai laboratorium dan bengkel seni budaya yang mencetak generasi pelaku seni dan budaya serta karya berkualitas.
Demikian ditegaskan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. H. Nunung Sobari MM., dalam sambutannya pada acara Milangkala Taman Budaya ke-24, Jumat (24/4/2015) malam bertempat di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat, Jalan Bukit Dago Selatan 53 A Bandung.
“Pada awal berdiri 24 tahun lalu Taman Budaya bertujuan untuk menjadi etalase seni budaya daerah (Jawa Barat), namun seiring dengan tuntutan era globalisasi dan derasnya budaya dari luar, menuntut peran Taman Budaya sebagai UPT Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat untuk lebih banyak memberikan kesempatan dan peluang kepada pelaku seni budaya dari kalangan anak muda dalam menciptakan karya,” ujar Nunung Sobari.
Memasuki usia ke 24 tahun, keberadaan Taman Budaya menurut Nunung bukan lagi usia yang tidak lagi muda. Karenanya dalam perjalanan ke depan harus lebih ditingkatkan lagi program dan kegiatan yang langsung menyentuh dan merangkul lebih banyak pelaku seni budaya serta masyarakat pendukung.
Kelompok musik JavaEtnika menandai perayaan Milangkala ke-24 Tahun Taman Budaya Jawa Barat. Acara ditutup dengan penampilan kelompok bodoran khas Sunda,Kacapi Janaka.
Sementara pada Sabtu (25/4/2015) bertempat di Teater Terbuka akan tampil garapan tarian “Welcome to West Java”, rankaian Kawih Sunda dari Padepokan Ranggon Cijagra pimpinan seniwati Neneng Dinar dan acara dipungkas penampilan Ki Dalang Yogaswara Sunandar Sunarya dari Lingkung Seni Giri Harja 3 Putra yang akan membawakan cerita “Salya Gugur”. (Retnno Heriyanto/A-147)***
Sumber : www.pikiran-rakyat.com