, Oleh Riza Rahman
Dalam kitab Ad Durrul Mantsur fi tafsiril Matsuri karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi disebutkan pada zaman dahulu hiduplah seorang pemuda bernama Uzair bin Sarukha.
Beliau adalah salah satu dari sekian banyak nabi yang telah Allah utus kepada umat Bani Israil. Diceritakan suatu hari Nabi Uzair pergi mengendarai seekor keledai dan membawa beberapa makanan sebagai bekal.
Di tengah perjalanan, beliau melewati sebuah kota tak berpenghuni. Rumah dan bangunan-bangunan di dalam kota itu sudah roboh sehingga tampak seperti kota mati.
Saat menyaksikan pemandangan ini, beliau berkata, “Bagaimana mungkin Allah bisa menghidupkan kota yang sudah mati ini?” Kemudian, Allah memerintahkan malaikat maut untuk mematikan sementara, sekitar seratus tahun.
Setelah itu, beliau dihidupkan kembali dan ditanya oleh malaikat maut, “Berapa lama kamu sudah tinggal di sini? Ia menjawab, “Saya sudah tinggal di sini selama satu hari atau beberapa hari.”
“Tidak, sebenarnya kamu sudah tinggal selama seratus tahun di tempat ini,” kata malaikat maut. Lalu, malaikat tersebut menunjukkan kepada Nabi Uzair makanan dan minumannya yang belum berubah.
Lalu, malaikat menunjukkan keledai miliknya yang sudah menjadi tulang-belulang. “Sekarang lihatlah bagaimana Kami mengumpulkan tulang-belulang ini dan melapisinya dengan daging!” Maka, jadilah keledai tersebut seperti sedia kala.
Demi menyaksikan peristiwa ini, Nabi Uzair merasa takjub dan berkata, “Saya mengetahui bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS al-Baqarah {02}:259).
Kisah di atas adalah salah satu kisah berharga yang diabadikan dalam Alquran, yang menggambarkan kekuasaan Allah atas segala yang ada di bumi dan yang ada di langit. Serta memperingatkan manusia yang masih ragu-ragu adanya kehidupan setelah kematian.
Karena kelak di hari kiamat, manusia sejak zaman Nabi Adam AS sampai manusia terakhir yang hidup saat sangkakala kedua akan dibangkitkan dan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya di dunia.
Maka ikhwah, kalau Allah bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati seperti kisah di atas, kalau urusan mengubah keadaan hidup seseorang itu sangat gampang. Yang kaya dijadikan miskin, yang miskin dijadikan kaya, itu bukan hal yang sulit bagi Allah.
Karena, semua yang kita minta tak akan pernah lebih berat daripada penciptaan langit dan bumi beserta isinya. Dan, memang tak ada yang sulit di tangan Allah.
Berdoalah dan mintalah petunjuk kepadanya atas segala permasalahan yang ikhwah hadapi karena manusia diciptakan dalam keadaan lemah. Wallahualam.
sumber : www.republika.co.id
Dalam kitab Ad Durrul Mantsur fi tafsiril Matsuri karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi disebutkan pada zaman dahulu hiduplah seorang pemuda bernama Uzair bin Sarukha.
Beliau adalah salah satu dari sekian banyak nabi yang telah Allah utus kepada umat Bani Israil. Diceritakan suatu hari Nabi Uzair pergi mengendarai seekor keledai dan membawa beberapa makanan sebagai bekal.
Di tengah perjalanan, beliau melewati sebuah kota tak berpenghuni. Rumah dan bangunan-bangunan di dalam kota itu sudah roboh sehingga tampak seperti kota mati.
Saat menyaksikan pemandangan ini, beliau berkata, “Bagaimana mungkin Allah bisa menghidupkan kota yang sudah mati ini?” Kemudian, Allah memerintahkan malaikat maut untuk mematikan sementara, sekitar seratus tahun.
Setelah itu, beliau dihidupkan kembali dan ditanya oleh malaikat maut, “Berapa lama kamu sudah tinggal di sini? Ia menjawab, “Saya sudah tinggal di sini selama satu hari atau beberapa hari.”
“Tidak, sebenarnya kamu sudah tinggal selama seratus tahun di tempat ini,” kata malaikat maut. Lalu, malaikat tersebut menunjukkan kepada Nabi Uzair makanan dan minumannya yang belum berubah.
Lalu, malaikat menunjukkan keledai miliknya yang sudah menjadi tulang-belulang. “Sekarang lihatlah bagaimana Kami mengumpulkan tulang-belulang ini dan melapisinya dengan daging!” Maka, jadilah keledai tersebut seperti sedia kala.
Demi menyaksikan peristiwa ini, Nabi Uzair merasa takjub dan berkata, “Saya mengetahui bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS al-Baqarah {02}:259).
Kisah di atas adalah salah satu kisah berharga yang diabadikan dalam Alquran, yang menggambarkan kekuasaan Allah atas segala yang ada di bumi dan yang ada di langit. Serta memperingatkan manusia yang masih ragu-ragu adanya kehidupan setelah kematian.
Karena kelak di hari kiamat, manusia sejak zaman Nabi Adam AS sampai manusia terakhir yang hidup saat sangkakala kedua akan dibangkitkan dan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya di dunia.
Maka ikhwah, kalau Allah bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati seperti kisah di atas, kalau urusan mengubah keadaan hidup seseorang itu sangat gampang. Yang kaya dijadikan miskin, yang miskin dijadikan kaya, itu bukan hal yang sulit bagi Allah.
Karena, semua yang kita minta tak akan pernah lebih berat daripada penciptaan langit dan bumi beserta isinya. Dan, memang tak ada yang sulit di tangan Allah.
Berdoalah dan mintalah petunjuk kepadanya atas segala permasalahan yang ikhwah hadapi karena manusia diciptakan dalam keadaan lemah. Wallahualam.
sumber : www.republika.co.id