Tak terasa, kini kita berada di penghujung Syaban dan tidak lama lagi akan kedatangan Ramadhan 1436 H. Bulan yang dirindu kedatangannya oleh setiap orang beriman. Salah satu upaya yang harus kita lakukan dalam menyosong Ramadhan adalah melatih diri untuk sabar.
Itu karena Ramadhan adalah bulan kesabaran. Rasulullah SAW bersabda, "Inilah (Ramadhan) bulan kesabaran dan ganjaran bagi kesabaran yang sejati adalah surga." (HR Ibnu Khuzaimah). Hal ini kita lakukan agar mampu bersabar saat berada di bulan Ramadhan.
Sabar itu bisa dalam melaksanakan ketaatan, sabar dari kemaksiatan, dan sabar dalam menghadapi musibah. Sebab, tidak jarang saat berada di bulan Ramadhan diri kita tidak dapat bersikap sabar, seperti mudah emosi, malas beribadah, dan mengisi waktu dengan hal tak bermanfaat.
Akibatnya, kita tidak mendapat apa pun dari Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, "Ketika aku menaiki tangga pertama, Jibril muncul di hadapanku dan berkata, `Celakalah orang yang mendapati bulan Ramadhan yang penuh berkah tetapi tidak memperoleh ampunan.' Maka aku berkata, `Amin."
(HR Hakim).
Sabar adalah menahan kecenderungan jiwa terhadap tuntutan akal dan syarak. Orang yang bersabar adalah orang yang selalu menepati jalan Allah dan konsisten berada di jalan-Nya. Dalam ajaran Islam, sabar memiliki kedudukan yang tinggi lagi mulia.
Sabar merupakan kunci memperoleh akhlak mulia dan penghilang seluruh kegelapan, kesulitan, dan penderitaan, sebab sabar merupakan sinar yang menerangi kehidupan. Di dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk bersabar, sebagaimana firman-Nya, "Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar." (QS al- Ahqaaf [46]: 35).
Ketika seseorang telah sampai pada tingkat shaabirin(orang-orang yang sabar) maka Allah SWT akan memberikan berbagai kebaikan. Di antaranya, pertama, senantiasa ada dalam pertolongan Allah SWT.
Kedua, balasan yang lebih baik dan pahala tanpa batas.
"Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (an-Nahl [16] :96).
Ketiga, akan mendapatkan kepemimpinan dalam agama. Upaya yang harus dilakukan agar kita memiliki sikap sabar, selain dengan bermujahadah dan membiasakan diri mematuhi ajaran-ajaran Allah SWT, adalah dengan memohon kepada Allah SWT untuk menganugerahkan kesabaran kepada kita.
Menurut Rasulullah, "Barang siapa me minta sabar maka Allah menyabarkannya. Seseorang tidak diberi pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada pemberian berupa sabar.'' (HR Muslim).
"Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (QS al- Baqarah [2]: 250) Amin. Wallahu'alam.
Oleh: Moch Hisyam
sumber : www.republika.co.id
Itu karena Ramadhan adalah bulan kesabaran. Rasulullah SAW bersabda, "Inilah (Ramadhan) bulan kesabaran dan ganjaran bagi kesabaran yang sejati adalah surga." (HR Ibnu Khuzaimah). Hal ini kita lakukan agar mampu bersabar saat berada di bulan Ramadhan.
Sabar itu bisa dalam melaksanakan ketaatan, sabar dari kemaksiatan, dan sabar dalam menghadapi musibah. Sebab, tidak jarang saat berada di bulan Ramadhan diri kita tidak dapat bersikap sabar, seperti mudah emosi, malas beribadah, dan mengisi waktu dengan hal tak bermanfaat.
Akibatnya, kita tidak mendapat apa pun dari Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, "Ketika aku menaiki tangga pertama, Jibril muncul di hadapanku dan berkata, `Celakalah orang yang mendapati bulan Ramadhan yang penuh berkah tetapi tidak memperoleh ampunan.' Maka aku berkata, `Amin."
(HR Hakim).
Sabar adalah menahan kecenderungan jiwa terhadap tuntutan akal dan syarak. Orang yang bersabar adalah orang yang selalu menepati jalan Allah dan konsisten berada di jalan-Nya. Dalam ajaran Islam, sabar memiliki kedudukan yang tinggi lagi mulia.
Sabar merupakan kunci memperoleh akhlak mulia dan penghilang seluruh kegelapan, kesulitan, dan penderitaan, sebab sabar merupakan sinar yang menerangi kehidupan. Di dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk bersabar, sebagaimana firman-Nya, "Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar." (QS al- Ahqaaf [46]: 35).
Ketika seseorang telah sampai pada tingkat shaabirin(orang-orang yang sabar) maka Allah SWT akan memberikan berbagai kebaikan. Di antaranya, pertama, senantiasa ada dalam pertolongan Allah SWT.
Kedua, balasan yang lebih baik dan pahala tanpa batas.
"Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (an-Nahl [16] :96).
Ketiga, akan mendapatkan kepemimpinan dalam agama. Upaya yang harus dilakukan agar kita memiliki sikap sabar, selain dengan bermujahadah dan membiasakan diri mematuhi ajaran-ajaran Allah SWT, adalah dengan memohon kepada Allah SWT untuk menganugerahkan kesabaran kepada kita.
Menurut Rasulullah, "Barang siapa me minta sabar maka Allah menyabarkannya. Seseorang tidak diberi pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada pemberian berupa sabar.'' (HR Muslim).
"Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (QS al- Baqarah [2]: 250) Amin. Wallahu'alam.
Oleh: Moch Hisyam
sumber : www.republika.co.id