KOTA Bandung sebenarnya banyak menyimpan tempat wisata religi yang memiliki nilai religius, seperti makam, masjid dan pesantren-pesantren. Masjid Raya Bandung, misalnya yang dulu dikenal dengan dengan sebutan Kaum atau yang lebih dikenal orang dengan nama Masjid Agung. Di dalam Masjid Agung banyak kegiatan keagamaan setiap harinya, yakni Majelis Taklim dengan penceramah dari para kiayi kahot.
Sejarah masjid yang sudah berganti nama menjadi Masjid Raya Bandung, dulu Masjid Agung dan juga disebut Kaum, karena di sekitar belakang lokasi masjid banyak rumah-rumah menak atau dalem. Sehingga tidak heran bila jalan di depan Masjid Agung dinamai Jalan Dalem Kaum.
Jika Anda melancong ke Masjid Raya Bandung, selain akan menikmati bangunan masjid yang megah dan lapang, juga bisa memanfaatkan menara untuk menyaksikan pemandangan seputar Bandung.
Dari menara Anda dengan jelas bisa melihat Kota Bandung yang dilingkung gunung. Pandangan Anda pun akan tertuju kepada Gunung Tangkubanparahu yang memiliki sasakala Sangkuriang. Wow, sungguh indah dan memiliki daya tarik tersendiri, sehingga sayang jika harus dilewati mengunjungi obyek wisata itu.
Berwisata ke Masjid Raya Bandung, tentu banyak manfaat akan didapatkan, yakni salah satunya bisa menambah wawasan ilmu agama. Karena para kiayinya juga semuanya kiayi kondang yang memiliki dasar ilmu agama Islam yang sangat luas dan mudah difahami oleh siapa pun. Anda pun dapat salat berjamaah dengan anggota Majelis Taklim, juga memperoleh ilmu agama sebagai tuntunan hidup.
Usai wisata religius ke Masjid Raya Bandung, Anda bisa berbelanja. Pasalnya, tempat-tempat perbelanjaannya sangat berdekatan dengan Masjid Raya Bandung yang menawarkan aneka model dan motif yang sesuai dengan selera Anda.
Tempat wisata religi lainnya di Kota Bandung adalah Pusat Dakwah Islam (Pusdai), dan Daarut Tauhid (DT). Keduanya menggabungkan antara konsep wisata dengan nilai-nilai religi. Ini dimaksudkan untuk memberikan warna serta nuansa baru, namun tidak meninggalkan prinsip-prinsip yang ada. Pengembangannya juga mengedepankan nilai-nilai yang humanis dan nyaman bagi pengunjung.
Pusdai yang terletak bersebelahan dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung ini, memiliki ornamen dan desain interior yang unik. Bangunannya juga luas, mampu menampung sekitar 4.000 jemaah, membuatnya nyaman dan enak untuk bersantai sambil menikmati hawa sejuk.
Ciri khas lain yang unik terdapat pada bentuk kubahnya yang berbentuk atap kayu simpang bersusun bertingkat. Selain itu, rangka atapnya juga menggunakan struktur dari baja. Ini menggambarkan kekokohan bangunannya.
Daarut Tauhid sangat dekat dengan lokasi belanja maupun kuliner disekitar Setiabudi dan Lembang. Hal serupa adalah Pusdai, yang juga berdekatan dengan wisata belanja di sekitar jalan Riau. Demikian juga dengan Masjid Agung, yang lokasinya dekat dengan pusat perbelanjaan padat.
Pengembangan berbagai fasilitas dan akses akan sangat mendukung untuk lebih menghidupkan kawasan wisata, untuk menjadi kawasan yang lebih terpadu. Konsep terpadu yang dimaksud adalah penggabungan yang lebih komprehensif antara wisata religi, belanja dan kuliner.
Galamedia
sabtu, 21 juli 2012 01:04 WIB