H-5 Kendaraan Berat Dilarang Lewat Bogor
JAKARTA (GM) - Polri akan menggelar Operasi Ketupat mulai 11 hingga 26 Agustus 2012 untuk pengamanan Lebaran. Sekitar 88.230 personel polisi seluruh Indonesia dilibatkan untuk operasi ini. Operasi akan dibuka dengan upacara gelar pasukan operasi Ketupat Jaya-2012, Jumat (10/8) ini. Untuk Mabes Polri dan Polda Metro Jaya, upacara akan dilakukan di Silang Monas, Jakarta.
"Operasi Ketupat ini untuk mengamankan masyarakat agar Idulfitri bisa berlangsung aman terutama pra dan pasca-Idulfitri," kata Karipenmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/8).
Selain menyiapkan puluhan ribu personel, Mabes Polri juga menyiapkan 3.000 pos pengamanan di sepanjang jalur mudik, tempat wisata, dan pusat-pusat keramaian.
Mabes Polri, kata Boy, juga mengimbau kepada pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk tidak membawa anak kecil. Jika memiliki anak kecil, lebih baik menumpang kendaraan umum. "Motor maksimal ditumpangi dua orang," katanya.
Sementara itu, Polri juga akan berpatroli di Jakarta untuk mengamankan rumah-rumah yang kosong ditinggal pemiliknya ke kampung halaman. "Kita terus melakukan inventarisasi dan merencanakan kegiatan patroli saat arus mudik berlangsung," katanya.
Buka tutup
Sementara itu, PT Jasa Marga akan menerapkan sistem buka tutup jalan tol mulai H-5 Lebaran. Sistem itu diberlakukan secara tentatif dan fleksibel, tergantung situasi dan banyaknya kendaraan di pintu masuk dan keluar tol.
Direktur Operasi PT Jasa Marga, Hasanudin menjelaskan, langkah buka tutup pintu tol dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan, baik di pintu masuk maupun keluar tol.
Diberlakukannya sistem buka tutup ini diputuskan bersama dengan petugas kepolisian di lapangan. "Bila H-5 lalu lintas sudah sangat penuh maka dijadikan satu arah. Bila masih biasa-biasa saja, bisa jadi mulai H-4 atau H-3 atau H-2," kata Hasanudin kepada VIVAnews, Kamis (9/8)..
Buka tutup ini akan diterapkan di tiga ruas tol yang dikelola Jasa Marga, yaitu ruas Tol Jakarta- Cikampek, Palikanci Cirebon, dan Purbaleunyi. Untuk mengurai kepadatan saat arus mudik di gerbang tol transaksi, Jasa Marga juga mengubah sistem transaksi operasi dari dua kali menjadi hanya satu kali.
Sedangkan masalah kendaraan berat, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melarang kendaraan berat melintas kawasan Jalan Raya Bogor, Ciawi dan Sukabumi (Bocimi) pada lima hari sebelum dan setelah Lebaran.
"Yang diperbolehkan adalah kendaraan berat membawa sembako," kata Kepala Seksi Pengendalian dan Operasioanl (Dal Ops) DLLAJ Kabupaten Bogor, Ely Karim, setelah apel siaga libur Lebaran, Kamis (9/8).
Pelarangan kendaraan berat dilakukan guna melancarkan arus lalu lintas dan memperkecil risiko kemacetan bertambah parah, karena ada kendaraan yang mogok. Kendaraan berat yang mogok, akan sangat menyulitkan proses evakuasi saat kondisi jalan yang padat.
Karena itu, akan dilakukan pemeriksaan berat kendaraan yang melintasi jalan itu. Bagi kendaraan yang nekad melintas akan ditindak dan kendaraan bisa ditahan hingga H+7 Lebaran.
"Jika melebihi kapasitas, kami akan melarangnya," kata Ely Karim.Galamedia jumat, 10 agustus 2012 01:27 WIB
JAKARTA (GM) - Polri akan menggelar Operasi Ketupat mulai 11 hingga 26 Agustus 2012 untuk pengamanan Lebaran. Sekitar 88.230 personel polisi seluruh Indonesia dilibatkan untuk operasi ini. Operasi akan dibuka dengan upacara gelar pasukan operasi Ketupat Jaya-2012, Jumat (10/8) ini. Untuk Mabes Polri dan Polda Metro Jaya, upacara akan dilakukan di Silang Monas, Jakarta.
"Operasi Ketupat ini untuk mengamankan masyarakat agar Idulfitri bisa berlangsung aman terutama pra dan pasca-Idulfitri," kata Karipenmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/8).
Selain menyiapkan puluhan ribu personel, Mabes Polri juga menyiapkan 3.000 pos pengamanan di sepanjang jalur mudik, tempat wisata, dan pusat-pusat keramaian.
Mabes Polri, kata Boy, juga mengimbau kepada pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk tidak membawa anak kecil. Jika memiliki anak kecil, lebih baik menumpang kendaraan umum. "Motor maksimal ditumpangi dua orang," katanya.
Sementara itu, Polri juga akan berpatroli di Jakarta untuk mengamankan rumah-rumah yang kosong ditinggal pemiliknya ke kampung halaman. "Kita terus melakukan inventarisasi dan merencanakan kegiatan patroli saat arus mudik berlangsung," katanya.
Buka tutup
Sementara itu, PT Jasa Marga akan menerapkan sistem buka tutup jalan tol mulai H-5 Lebaran. Sistem itu diberlakukan secara tentatif dan fleksibel, tergantung situasi dan banyaknya kendaraan di pintu masuk dan keluar tol.
Direktur Operasi PT Jasa Marga, Hasanudin menjelaskan, langkah buka tutup pintu tol dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan, baik di pintu masuk maupun keluar tol.
Diberlakukannya sistem buka tutup ini diputuskan bersama dengan petugas kepolisian di lapangan. "Bila H-5 lalu lintas sudah sangat penuh maka dijadikan satu arah. Bila masih biasa-biasa saja, bisa jadi mulai H-4 atau H-3 atau H-2," kata Hasanudin kepada VIVAnews, Kamis (9/8)..
Buka tutup ini akan diterapkan di tiga ruas tol yang dikelola Jasa Marga, yaitu ruas Tol Jakarta- Cikampek, Palikanci Cirebon, dan Purbaleunyi. Untuk mengurai kepadatan saat arus mudik di gerbang tol transaksi, Jasa Marga juga mengubah sistem transaksi operasi dari dua kali menjadi hanya satu kali.
Sedangkan masalah kendaraan berat, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melarang kendaraan berat melintas kawasan Jalan Raya Bogor, Ciawi dan Sukabumi (Bocimi) pada lima hari sebelum dan setelah Lebaran.
"Yang diperbolehkan adalah kendaraan berat membawa sembako," kata Kepala Seksi Pengendalian dan Operasioanl (Dal Ops) DLLAJ Kabupaten Bogor, Ely Karim, setelah apel siaga libur Lebaran, Kamis (9/8).
Pelarangan kendaraan berat dilakukan guna melancarkan arus lalu lintas dan memperkecil risiko kemacetan bertambah parah, karena ada kendaraan yang mogok. Kendaraan berat yang mogok, akan sangat menyulitkan proses evakuasi saat kondisi jalan yang padat.
Karena itu, akan dilakukan pemeriksaan berat kendaraan yang melintasi jalan itu. Bagi kendaraan yang nekad melintas akan ditindak dan kendaraan bisa ditahan hingga H+7 Lebaran.
"Jika melebihi kapasitas, kami akan melarangnya," kata Ely Karim.Galamedia jumat, 10 agustus 2012 01:27 WIB