-

Saturday, September 29, 2012

Bekal Hidup

HIDUP ini adalah sebuah perjalanan menuju keabadian. Keabadian yang sesungguhnya. Dalam perjalanan hidupnya, manusia mengalami beberapa fase. Salah satu alam yang dihuni manusia ialah alam dunia. Manusia dilahirkan ke alam dunia dalam keadaan suci tanpa dosa, seperti kertas putih. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah dalam hadis yang artinya, "Tiap-tiap yang lahir, dilahirkan dalam keadaan suci. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya beragama Yahudi, Nasrani atau Majusi" (H.R. Baihaqi)

Di alam dunia ini kita dihadapkan dengan berbagai macam cobaan dan ujian yang datang dari Allah swt. untuk mengukur sejauh mana keimanan dan ketakwaan yang dimiliki seseorang. Apakah ia benar-benar seorang yang beriman dan bertakwa?atau justru ia akan lari dan ingkar dari Allah.

Allah swt. berfirman, "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan berkata, kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji?" (Q.S. Al Ankabut: 2), juga dalam firman-Nya, "Dan sungguh Kami akan mencoba kamu dengan sesuatu dari ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan" (Q.S. Albaqarah: 155).

Sekarang pertanyaannya adalah apakah kita termasuk kategori orang yang beriman dan bertakwa atau justru sebaliknya. Tentu jawabannya ada pada diri kita masing-masing.

Selain itu, kita hidup di dunia ini tiada lain hanyalah diciptakan untuk beribadah kepada Allah swt. Baik ibadah yang berupa hablumminallah ataupun yang berupa hablumminannas. Ibadah bukan hanya saja yang sifatnya ritual. Namun jauh lebih dari itu, ibadah yang sifatnya sosial merupakan ibadah yang luar biasa di hadapan Allah swt.

Semua ibadah yang kita laksanakan hendaklah didasari ikhlas hanya semata karena Allah swt. Ikhlas inilah yang merupakan salah satu syarat ibadah kita diterima. Firman Allah, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus" (Q.S. Albayyinah: 5).

Oleh karena itu, marilah kita isi hidup kita dengan selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah. Jadikanlah takwa sebagai bahan bekal untuk hidup kita karena sebaik-baiknya bekal adalah takwa.

"Berbekalah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa" (Q.S. Albaqarah: 197). Kemudian perbanyaklah amal ibadah disertai dengan ikhlas, sebagai bekal kita untuk menuju alam akhirat. Karena dunia ini ibarat jembatan yang akan menghantar kita ke alam yang abadi, yakni alam akhirat. Tidak ada manusia yang hidup selamanya di dunia ini.

Allah berfirman, "Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati" (Q.S. Ali-Imran : 185). Di sanalah semua perbuatan kita akan dimintai pertangung jawabannya.
(Penulis adalah guru Al Biruni dan pengurus DKM Masjid Thariqul Huda Panyileukan Cibiru, Bandung)**
Galamedia
jumat, 21 september 2012 00:44 WIB
Oleh : Muhamad Nuzul Nurulhuda

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment