-
Showing posts with label makanan. Show all posts
Showing posts with label makanan. Show all posts

Thursday, June 16, 2011

SITEMAP

Tempat-Tempat Wisata

Wisata Kuliner

Hotel dan Penginapan Bandung
Tokoh Dan Sejarah

Artikel

Saturday, May 21, 2011

APA SIH YANG MEMBUAT KITA BETAH DI BANDUNG

bandung?itu tu yg jadi ibukotanya jawa barat..(kalo masi ga tau liat peta aja gan )
nah skarang apa aja si yg bisa bikin kita betah di ni kota?yu kita bahas satu satu
1. Udara yang sejuk
karena bandung letaknya dikelilingi oleh pegunungan,jadi iklim kota bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yg lembab dan sejuk.dengan suhu rata rata 23.5 °C ampe 30.5 °C.dengan iklim yg sejuk kaya gitu bisa bikin kita betah berlama lama di bandung
2. Wisata Alam
di bandung banyak banget wisata alam keren yg bisa kita kunjungi gan.contohnya
gunung tangkuban perahu:





di gunung tangkuban prahu kita bisa menikmati udara yg dingin sambil melihat indahnya kawah ratu atau sambil menikmati telor rebus yg kita rebus sendiri di kawah domas.


kawah putih ciwidey:




Dikawah putih ciwidey ini mata kita bisa dimanjakan dengan indahnya danau kawah yg berwarna putih kehijauan..kalau agan aganwati mau kesini jangan lupa bawa kamera gan,coz tempatnya sangat cocok buat berfoto foto ria sambil memasang mimik muka kita yg paling keren apalagi kalo pergi kesini sama pasangan gan,wah romantis deh.tapi klo mau kesini bawa bekal gan,coz klo dah sampe di daerah kawah ga ada yg jual makanan gan.pedagang cuma boleh jualan di pintu masuk doang.jarak dari pintu masuk ke kawah jauh gan jadi mending bawa sendiri daripada tar kelaperan


dago pakar:



di dago pakar atau disebut juga taman Ir.H juanda kita bisa menghirup udara bandung yg bersih gan.ditaman atau yg skarang dijadikan hutan kota ini terdapat berbagai jenis pepohonan yg umurnya puluhan bahkan lebih dari seratus tahun gan.selain itu disini juga ada 2 buah gua buatan peninggalan zaman penjajahan gan.gambar yg paling atas adalah gambar gua peninggalan belanda,sedangkan gambar yg ke dua adalah gambar gua peninggalan jepang.makannya kedua gua itu dinamakan gua belanda sama gua jepang gan

maribaya:



di maribaya kita bisa menikmati indahnya curug maribaya (air terjun maribaya)kita juga bisa duduk duduk nyewa tikar yg disediakan sambil menyantap bekal makanan kita atau beli di warung warung yg jual makanan disini..ada banyak warung ko gan jadi ga usah kelaperan klo ksini..hehe.kalo beruntung agan juga bisa melihat binatang liar kaya monyet yg turun dari atas bukit buat nyari makan.akses ke sini bisa lewat lembang atau bisa juga jalan tembusan dari dago pakar gan,tapi harus beli tiket terusan
3. banyak mall/FO dan tempat hiburan.contohnya
BSM:

di bsm ini fasilitasnya lumayan lengkap gan,disini kita bisa belanja baju dan aksesoris,nonton bioskop (nonton film nya gan,jangan nonton bioskopnya doang ),makan atau sekedar cuci mata liat IGO bandung gan..hehe



bandung juga dikenal sebagai kota pusat perbelanjaan gan hususnya dibidang fashion.jadi ga heran klo disini agan bakal banyak liat FO disetiap sudut kota  
kebun binatang bandung:

di kebun binatang bandung ini koleksi satwa nya cukup lengkap gan,ga kalah sama kebun binatang lainnya di indonesia..klo lewat sini ane jadi suka inet waktu masih zaman bocah.
5. Ane yakin ini pasti hal yg paling bikin kita betah di bandung,apalagi kita kaum adam..ini dia gan jengg..jengh..
igo bandung:
igo di bandung emang ga ada abis nya gan, sejauh mata memandang kita bisa melihat mahluk Tuhan yg paling indah..mata kita bakal dimanjain sama cewe cewe bandung yg terkenal cantik cantik tapi tidak sombong dan rajin menabung

Tuesday, May 03, 2011

Kompak Curi Stok Toko, 10 Karyawan Dibekuk

K16-11 Beberapa pelaku pencurian kosmetik di toko lai-Lai, di Kota Malang, Jawa Timur, saat digelar di Mapolsekta Klojen, Kota Malang. Selasa (3/5/2011) MALANG, KOMPAS - Kekompakan 10 karyawan dan karyawati toko Lai-Lai, Jalan Arjuno, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur ini, tak patut ditiru. Pasalnya, mereka kompak mencuri barang-barang dagangan yang ada di toko yang dijaganya sendiri. Perbuatan 10 karyawan itu terungkap setelah pemilik toko Lai-Lai, Erica Bince Harianto (37), warga Jalan Guntur Nomor 11A, Kecamatan Klojen, Kota Malang, merekapitulasi seluruh barang jualannya. Rampung menghitung, Erica mengaku kanget karena uang yang masuk dengan barang yang keluar atau barang yang terjual tidak sama. "Mulai dari itu kecurigaan Erica mulai nampak, bahwa ada yang tidak beres di dalam tokonya. Karena tak terjadi pembobolan toko, Erica mulai merasa curiga kepada para karyawan/karyawati yang menjaga barang-barang jualan di dalam toko tersebut," kata Kepala Polsekta Klojen, Kompol Kartono, Selasa (3/5/2011). Tak berselang lama sejak kecurigaan itu muncul, Erica mencari pelaku dan terus menyelidiki gerak-gerik para karyawannya. "Setelah menemukan ada titik terang dan yakin pelakunya adalah karyawannya sendiri, Erica langsung melapor ke polisi. Polisi langsung memeriksa para karyawan di toko itu," kata Kartono. Berdasarkan hasil pemeriksaan para karyawan di toko itu, terbongkar dari pengakuan Sinta Tri Kurniasari, Saifud Diana dan Maika Putri. "Ternyata otaknya tiga pelaku itu. Dari tiga tersangka itu, merembet ke tersangka lainnya," katanya. Setelah polisi memeriksa 60 karyawan dan karyawati di toko Lai-Lai, polisi berhasil menetapkan 10 tersangka. yakni, Sinta Tri Kurniasari (20), Saifud Diana (22), Maika Putri (19), AR Sadiyah (21), Moch Arif (23), Didik Purwanto (23), Andik Suryanto (21), Yayuk Susmiati (19), Lauren Tri Vony (20), dan Reti Dwi cahyani (17). Kronologis pencuriannya kata Kartono, saat 10 karyawan itu mulai kerja di dalam toko, masing-masing pelaku sudah kompak dan merencanakan perbuatan tercelanya itu. "Saat 10 karyawan itu ada di dalam toko, secara bergantian mengambil barang yang ada di etalasi, dan dibawanya ke gudang. Di dalam gudang pelaku memasukkan barang itu ke lubang yang ada di kamar mandi. Di luar kamar mandi sudah ada karyawan yang menerimanya, yakni Maika itu," katanya. Dari luar lubang kamar mandi itu, Maika membawa barang hasil curiannya itu ke ruang ganti khusus karyawan. "Di kamar khusus karyawan itu, barang curiannya di taruh di loker dijadikan satu," katanya. Saat akan pulang, barang yang sudah dicurinya itu dikeluarkan dan 10 karyawan itu mengambilnya sendiri sesuai dengan apa yang dicurinya di dalam toko. "Barang yang dicurinya itu bermacam-macam, mulai dari barang-barang kosmetik, sabun, shampo, dan makanan siap saji," katanya. Saat ini, barang hasil curian tersebut sudah diamankan di Mapolsekta Klojen. Begitu juga ke 10 tersangka yang kini menghuni Mapolsekta dan Mapolresta Malang. "Akibat perbuatannya, 10 pelaku itu, dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara. Karena diketahui melakukan pencurian bersama-sama," tegas Kartono. Berdasarkan pengakuan salah satu tersangka yang ditemui di Mapolsekta Klojen, aksinya sudah lama dilakukan, yakni sejak awal April hingga Mei. "Kami melakukannya karena gajinya kecil, tak cukup untuk kebutuhan kami," aku Moch Arif. Seluruh karyawan kata Arif, digaji tidak sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). "Gaji kami hanya Rp 600 ribu hingga Rp 750 ribu. Makannya memang ditanggung, tapi sering dikasih sayur yang sudah busuk, tak layak untuk dimakan," aku Arif. Hasil curian dari seluruh pelaku itu kata Arif, tidak dijual lagi. Tapi dipakai sendiri. "Tidak sampai kami jual. Kalau kami butuh barang di toko itu ya saya ambil," ceritanya.

Jelajahi Makanan Fermentasi di 'Fermenstation Reloaded' ITB

Bandung - Makanan fermentasi yang umumnya kita kenal yakni Tahu, Tempe, atau Youghurt. Namun ternyata makanan hasil fermentasi itu beragam. Keanekaragaman makanan fermentasi ini bisa kita lihat di Pameran yang bertajuk 'Fermentations Reloaded' di Aula Timur ITB.

Ada 17 stand yang meyajikan banyak makanan dan minuman hasil fermentasi. Pesertanya yakni Mahasiswa Mikro Biologi 2008 ITB, dan stand-stand undangan seperti Saung Jamur dan Kopi Luwak. Hasil karya mahasiswa ITB Sendiri ada 6 stand, yakni Butter Milk, Tahu Bandung Nato Tauco, Soyhourt, dan Keju.

Menurut Ketua Panitia Fermentation Reloaded Widya Putra, kegiatan ini selain memamerkan hasil karya mahasiswa, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara mengolah poduk fermentasi.

"Tujuannya kita ingin menstandarisasi makanan-makanan fementasi. Di Indonesia banyak makanan fermentasi, kalau kita atur jumlah bakterinya akan menghasilkan tekstur dan rasa yang lebih enak. Kalau tidak terstandarisasi dengan baik, hasilnya akan berbeda-beda," ujar Widya kepada detikbandung saat ditemui di sela-sela pameran, Selasa (3/5/2011).

Yang menarik, siang nanti akan ada Chef Haryo Pranoe yang akan mengolah 6 makanan fermentasi dari stand utama. Menarik bukan? Pameran ini akan berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. Pengunjung tidak dipungut biaya, dan bebas mencoba setiap makanan.

Panitia juga meyediakan cukup banyak meja dan kursi untuk kenyamanan pengunjung sambil menikmati makanan hasil fermentasi.

(avi/ern)


sumber : bandung.detik.com

Pengelola Hotel di AS Tekan Pegawai Muslimnya untuk Ganti Nama

Pengelola Hotel di AS Tekan Pegawai Muslimnya untuk Ganti Nama

REPUBLIKA, Seorang pelayan Muslim sebuah Hotel di New York, Amerika Serikat mengatakan bahwa pihak hotel menyuruhnya untuk memalsukan namanya yang berbau Islam. Hal itu dilakukan agar para tamu tidak merasa takut saat berkunjung atau bermalam di hotel.

Pelayan Muslim tersebut bernama Mohamed Kotbi. Pria merupakan kelahiran Maroko ini, bekerja di Hotel Waldorf-Astoria. Ia mengungkapkan bahwa pihak hotel menekannya untuk menggunakan nama palsu yakni 'Edgar', seperti dilaporkan Daily Mail, Senin (2/5).

Kotbi, yang telah bekerja di hotel tersebut sejak Desember 1984 tersebut, saat ini mengajukan gugatan ke pengadilan karena mengalami dikriminasi. Namun pihak hotel enggan menanggapi gugatan tersebut.

Kotbi melanjutkan, setelah serangan terhadap gedung kembar World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 lalu, untuk pertama kalinya ia disuruh mengubah namanya dengan menggunakan nama palsu 'John'.

"Saya menaruhnya. Saya begitu Shock," ujarnya kepada The New York Post. Ketika Kotbi mempermasalahkan hal tersebut kepada manajemen hotel, pihak hotel hanya mengatakan, "kami tidak ingin menakuti tamu kami."

"Lebih baik menjadi Edgar ketimbang Mohamed hari ini," tuturnya. Kotbi menuduh pihak hotel telah menciptakan sebuah "lingkungan kerja yang bermusuhan". Ia juga diduga di pengadilan dokumen yang ia berulang kali disebut "teroris" dan "anak laki-laki Al Qaeda."


sumber : www.republika.co.id

Soal Citarum, Pemerintah Gagal!

KOMPAS/ DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO Aktivis Greenpeace membentangkan bendera berisi tuntutan perbaikan lingkungan untuk Sungai Citarum, Selasa (3/5/2011). Greenpeace resmi berkampanye untuk Sungai Citarum. BANDUNG, KOMPAS — Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Greenpeace bekerja sama dengan LP3ES mengenai Sungai Citarum, ternyata beberapa kesimpulannya cukup mencengangkan. Salah satunya adalah penilaian bahwa pemerintah sudah gagal dalam menangani pencemaran.Hal tersebut diungkapkan Kurniawan Zein dari LP3ES di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (3/5/2011). Survei tersebut dilaksanakan terhadap 400 orang yang tersebar dari hulu hingga hilir selama April 2011. "Sebanyak 53-57 persen warga di daerah hulu menilai pemerintah gagal, sementara 50-64 persen warga di hilir berpendapat sama," ujar Kurniawan mengungkapkan hasil penelitiannya.Hasil lain dari survei tersebut, lanjutnya, masyarakat di sepanjang sungai sebetulnya sudah memiliki pengetahuan bahwa sungai tersebut rusak parah dan pembuangan limbah sama dengan pelanggaran peraturan. Mayoritas responden, mencapai 72-76 persen, ternyata mengaku setuju untuk terlibat secara langsung bila pemerintah membuka tangan.

SIM Keliling Mangkal di Pasmod Batununggal

Bandung - Mobil pelayanan SIM Keliling Polrestabes Bandung akan berada di Pasar Modern (Pasmod) Komplek Batununggal, Jalan Soekarno Hatta, Selasa (3/5/2011). Bagi Anda yang ber-KTP Bandung bisa memperpanjang masa berlaku SIM A dan SIM C.

Untuk mempercepat proses, siapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan fotocopy. Selain itu, tunjukkan masa berlaku SIM yang sudah habis masa berlakunya.

Layanan SIM keliling ini hanya akan melayani warga ber-KTP Bandung dan yang SIM-nya dikeluarkan Polrestabes Bandung. SIM keliling akan mulai beroperasi mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai.

(tya/tya)


sumber : bandung.detik.com

Tabrakan, 16 Polisi dan 1 Warga Luka

KOMPAS/MUKHAMAD KURNIAWAN Truk Pengangkut pasukan pengendali massa Kepolisian Resor Purwakarta tertabrak di Jalan Raya Bungursari Kampung Ciloa, Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (3/5/2011), saat akan mengamankan unjuk rasa buruh di kawasan industri Kota Bukit Indah. PURWAKARTA, KOMPAS — Truk pengangkut pasukan pengendali massa Kepolisian Resor Purwakarta tertabrak di Jalan Raya Bungursari Kampung Ciloa, Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (3/5/2011), saat akan mengamankan unjuk rasa buruh di kawasan industri Kota Bukit Indah.Akibat kejadian itu, 16 polisi dan 1 warga mengalami luka-luka, satu di antaranya luka berat, yakni Iyus (37), warga Sukatani, Purwakarta. Hingga kini, para korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Efarina Etaham dan Rumah Sakit MH Thamrin.Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Purwakarta Ajun Komisaris Sudewo mengatakan, truk dalmas rusak di sisi kanan akibat benturan dengan truk ekspedisi. Sementara sisi kiri terbentur dengan bus karyawan yang datang dari arah yang sama dengan truk dalmas.Dua sepeda motor juga terlibat dalam kecelakaan itu. Salah satunya dikendarai oleh Iyus yang mengalami luka berat. Tidak ada korban di bus karyawan karena sedang tidak mengangkut penumpang. Sementara 16 polisi yang berada di truk dalmas mengalami luka-luka ringan."Pengamanan demonstrasi tetap jalan. Anggota lain menggantikan tugas anggota yang menjadi korban kecelakaan ini," kata Sudewo.Menurut rencana, para buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia akan berunjuk rasa memperingati Hari Buruh di kawasan industri Kota Bukit Indah, sekitar 5 kilometer dari lokasi kecelakaan, siang ini.

Pengelola Hotel di AS Tekan Pegawai Muslimnya untuk Ganti Nama

Pengelola Hotel di AS Tekan Pegawai Muslimnya untuk Ganti Nama

REPUBLIKA, Seorang pelayan Muslim sebuah Hotel di New York, Amerika Serikat mengatakan bahwa pihak hotel menyuruhnya untuk memalsukan namanya yang berbau Islam. Hal itu dilakukan agar para tamu tidak merasa takut saat berkunjung atau bermalam di hotel.

Pelayan Muslim tersebut bernama Mohamed Kotbi. Pria merupakan kelahiran Maroko ini, bekerja di Hotel Waldorf-Astoria. Ia mengungkapkan bahwa pihak hotel menekannya untuk menggunakan nama palsu yakni 'Edgar', seperti dilaporkan Daily Mail, Senin (2/5).

Kotbi, yang telah bekerja di hotel tersebut sejak Desember 1984 tersebut, saat ini mengajukan gugatan ke pengadilan karena mengalami dikriminasi. Namun pihak hotel enggan menanggapi gugatan tersebut.

Kotbi melanjutkan, setelah serangan terhadap gedung kembar World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 lalu, untuk pertama kalinya ia disuruh mengubah namanya dengan menggunakan nama palsu 'John'.

"Saya menaruhnya. Saya begitu Shock," ujarnya kepada The New York Post. Ketika Kotbi mempermasalahkan hal tersebut kepada manajemen hotel, pihak hotel hanya mengatakan, "kami tidak ingin menakuti tamu kami."

"Lebih baik menjadi Edgar ketimbang Mohamed hari ini," tuturnya. Kotbi menuduh pihak hotel telah menciptakan sebuah "lingkungan kerja yang bermusuhan". Ia juga diduga di pengadilan dokumen yang ia berulang kali disebut "teroris" dan "anak laki-laki Al Qaeda."


sumber : www.republika.co.id

Nenek Tega Siram Suami dengan Air Panas

K19-11 Ali Hermanto (53), kakek asal Pasuruan yang menjadi korban siram air panas oleh istrinya sendiri sedang dirawat di RS. Soedarsono. PASURUAN, KOMPAS - Kekerasan dalam rumah tangga rupanya tidak hanya dilakukan suami terhadap istri. Di Pasuruan, Jawa Timur, seorang nenek tega menyiram suaminya dengan air panas hanya gara-gara kesal, Senin (02/5/2011).Akibatnya, punggung korban mengalami luka bakar cukup serius. Nenek bernama Sri Wahyuni (50) dan suaminya, Ali Hermanto (53), adalah warga Jl Jawa Gang 7 Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Purworejo, Pasuruan. Keduanya sudah mempunyai dua cucu.Saat di rumah sakit, korban mangaku sangat syok melihat tingkah istrinya yang tega menyiramnya dengan air panas saat memperbaiki saluran got kamar mandi. Ia mengakui, sebelumnya sering bertengkar."Dia sering marah-marah ketika saya memperbaiki sesuatu," rintihnya sambil tengkurap di atas ranjang. Untuk menyelidiki kasus ini, Satuan Reskrim Polresta Pasuruan langsung membawa di nenek dari rumahnya.Namun rupanya nenek tersebut masih kesal hingga petugas kesulitan memintai keterangan. Berdasarkan keterangan para saksi, polisi menduga motif penyiraman air panas tersebut lantaran kesal terhadap suaminya."Memang si nenek sering bertengkar dan jengkel dengan suaminya, kalau setiap memperbaiki apa-apa" jelas AKP Ponasit, Kasatreskrim Polrestas Pasuruan.Jika nenek tersebut terbukti melawan hukum, ia dapat dijerat Undang-Undang No 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Jalan Kabupaten di Garut Terputus

GARUT, KOMPAS — Jalan yang menghubungkan empat desa di Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, terputus akibat longsor yang dipicu hujan deras, Senin (2/5/2011), pukul 11.00 WIB. Dibutuhkan jembatan darurat agar arus transportasi warga bisa berjalan kembali.Hujan deras yang turun dalam dua hari terakhir membuat saluran air di tepi jalan sepanjang 6 meter dan lebar 3 meter yang menghubungkan empat desa itu tergerus."Tidak ada korban jiwa, tapi jalan putus total mulai pukul 11.00 WIB. Sekitar 10.000 orang kesulitan menjalankan aktivitasnya sehari-hari," kata Camat Cihurip Teten Sundara di Garut, kemarin.Teten mengatakan, empat desa itu adalah Desa Cihurip, Desa Cisangkal, Desa Jayamukti, dan Desa Purwajaya, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Tasikmalaya."Akibat gerusan air, lebar jalan tinggal tersisa satu meter dan sulit dilalui kendaraan bermotor. Kecamatan Cihurip terletak sekitar 60 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Garut," katanya.Untuk sementara, jalan darurat dibuat menggunakan pohon kelapa. "Kami sedang mengusahakan pembuatan jembatan darurat," katanya.

Eka," Pola Permainan tak Masalah"

Monday, May 02, 2011

Warga Ingin Penyelesaian Konflik Lahan

SEMARANG, KOMPAS - Petani dan warga di kawasan Urut Sewu di Desa Setro jenar dan Brecong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Senin (2/5/2011) berharap proses penyelesaian konflik agraria antara petani dan pihak TNI dapat segera diselesaikan. Penyelesaian soal kepemilikan lahan di Urut Sewu itu penting agar kasus konflik agraria tidak berlarut-larut."Kami telah menyerahkan sejumlah dokumen bukti kepemilikan lahan ke Badan Pertanahan Nasional Jawa Tengah. Penyerahan dokumen itu guna membuktikan kalau lahan sebenarnya milik warga, yang sah mengarap lahan selama ini," ujar Paryono dan Nur Hidayat dari Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) didampingi Warsono (Serikat Tani Merdeka) di Semarang, Jateng.Paryono dan Waryono bersama delapan wakil warga usai ke Kantor Wilayah BPN Jateng didampingi aktivis YLBHI-Lembaga Bantuan Hukum Semarang, Andiyono dan Erwin Dwi Kristianto di Semarang. Perwakilan warga itu menyerahkan sejumlah dokumen bukti kepemilikan lahan di kawasan Urut Sewu.Seperti diberitakan, pada 16 April 2011 telah terjadi konflik agraria antara petani dan aparat TNI di kawasan Urut Sewu yang meliputi wilayah Kecamatan Mirit, Ambal dan Bulus pesantren, Kabupaten Kebumen.Akar masalah konflik itu, warga melakukan protes atas klaim kepemilikan lahan di tepi pantai oleh TNI dan kawasan tersebut digunakan sebagai latihan militer. Akibat konflik itu, sedikitnya enam warga kini ditahan oleh Kepolisian Resort Kebumen.Menurut Partono, kedatangan wakil petani dan warga kawasan Urut Sewu yang meliputi Desa Brecong, Kecamatan Bulus pesantren dan Desa Setrojenas, Kebumen ke BPN Jateng merupakan langkah warga meminta keadilan.Warga Kebumen kini resah karena lahan pertanian yang selama bertahun-tahun digarap dan sebagian besar petani sudah membayar pajak, ternyata tidak diakui oleh negara.Ada pun dokumen yang telah diserahkan terdiri salinan satu bendel Daftar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP), beberapa bukti salinan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dan copi surat Letter C milik warga di Desa Setro jenar. Juga dokumen dan copi salinan surat Letter C dan sej umlah salinan SPPT milik warga di Desa Brecong.Warsono menjelaskan, bukti kepemilikan warga ada yang sudah dalam bentuk sertifikat hak milik. Namun, bukti itu hanya diperlihatkan saja karena kondisi surat itu sudah setengah rusak akibat terlalu lama tersimpan. Bukti yang diserahkan itu mencakup hak kepemilikan lahan garapan pertanian seluas 2,3 hektar.Andiyono dari LBH Semarang menyatakan, kajian atas konflik di kawasan Urut Sewu terkait soal klaim kepemilikan lahan. Karena hanya BPN, lembaga yang berhak menilai kepemilikan lahan , maka warga sepenuhnya menyerahkan bukti kepemilikan lahan itu ke BPN.BPN tinggal meneliti dan mengkaji sejumlah dokumen bukti kepemilikan yang diserahkan oleh warga. "BPN Jateng dibantu BPN Kabupaten Kebumen silahkan menelusuri bukti kepemilikan warga, supaya dapat menyatakan lahan tersebut apakah milik warga atau milik negara," ujar Andiyono.Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Jawa Tengah, Doddy Imron Cholid mengemukakan, setelah memperoleh bukti dokumen kepemilikan dari warga maka petugas BPN secepatnya mengkajinya.

Islamophobia, Produk Strategi yang Salah Digunakan Barat

Islamophobia, Produk Strategi yang Salah Digunakan Barat

REPUBLIKA, Kepala pusat dialog antar agama Islam Kebudayaan dan Hubungan Organisasi, Mohammad Hussein Mozaffari mengatakan Islamophobia sebagai sebuah produk strategi yang salah, yang digunakan Barat selama ini terhadap Islam. "Negara Barat menggunakan strategi yang salah terhadap Muslim dan Islam, kebijakan tersebut mengarahkan kepada Islamophobia," tuturnya.

Mozaffari menggarisbawahi, "untuk mengalihkan permasalahan tersebut (fenomenan Islamophobia), kita harus menyadari strategi yang dikeluarkanoleh musuh dan mencoba untuk menggagalkan mereka."

Dia menekankan hal itu kepada aktivis pusat dialog antar agama Islam Kebudayaan dan Hubungan Organisasi. "Mengembangkan kapasitas yang ada dan mendamaikan para pemuka agama dalam bidang dialog agama adalah tujuan utama kami di tahun berjalan," tuturnya.

"Budaya Islam dan Hubungan Organisasi menggarisbawahi pentingnya dialog antar-agama," ujarnya seraya menambahkan bahwa mereka melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang ditetapkan organisasi.

"Dalam konferensi ini bukan menekankan perbedaan antara agama-agama ilahi, kita harus menyoroti persamaan dan kesamaan yang ada di antara mereka, "kata Mohammad Hussein Mozaffari.


sumber : www.republika.co.id

Banjir, Rancaekek Macet Parah hingga 10 Kilometer

Bandung - Banjir di depan pabrik Kahatex Jalan Rancaekek mengakibatkan kemacetan parah. Antrean kendaraan mencapai 10 KM. Hal itu diungkapkan pembaca detikbandung, Dino Adropy (35) warga yang juga memiliki toko di Jalan Raya Cipasir KM 22.

"Macetnya sampai seputaran Jalan Cileunyi KM 22, banjirnya di depan PT Kahatex," ujar Dino saat dihubungi detikbandung via telepon selulernya, Senin (2/5/2011).

Genangan air tersebut akibat hujan deras yang turun sejak sore sekitar pukul 15.00 WIB. "Sampai sekarang masih hujan. Mobil terjebak 3 jam. Panjang antrian ini bisa sampai 10 KM," terang Dino.

Kendaraan yang telanjur terjebak pun harus rela berjalan sangat lambat. Banjir di depan PT Kahatex hingga mengakibatkan kemacetan seperti ini memang kerap terjadi, namun belum juga ada solusi untuk menyelesaikannya.


(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com

Delapan Rumah Rusak Terkena Longsor

MAGETAN, KOMPAS — Delapan rumah rusak akibat tertimpa longsor di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Longsor yang terjadi pada Minggu (1/5/2011) malam itu juga mengakibatkan jalan antardesa tidak bisa dilewati karena tertimbun material berupa batuan bercampur tanah. Akses transportasi serta distribusi barang di wilayah tersebut praktis tertutup.Lokasi longsor tersebar di lima titik di Desa Genilangit dan Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah."Sebelum longsor pada Minggu malam itu, hujan deras mengguyur wilayah Magetan selama hampir setengah hari," kata Kepala Subbidang Penanganan Bencana Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Magetan Muhamad Maksum, Senin (2/5/2011).Data yang dihimpun Kesbangpolinmas Magetan menyebutkan, sedikitnya ada tiga rumah warga yang rusak tertimpa longsor di Desa Genilangit. Selain rumah, sebuah pagar sepanjang 4 x 3 meter milik SD Negeri Genilangit I juga dilaporkan roboh. Sementara itu, di Desa Gonggang dilaporkan, bencana longsor menimpa sedikitnya lima rumah penduduk hingga rusak berat.Sebuah jalan desa yang menghubungkan Desa Genilangit dengan Desa Wonomulyo tertimbun longsor dengan panjang  10 meter dan lebar 3 meter. Jalan yang tertimbun ini tidak bisa dilalui kendaraan mobil dan sepeda motor. Akibatnya, akses dari Genilangit menuju Wonomulyo atau sebaliknya tertutup total. 

Osama Tewas, Polisi di Bandung Antisipasi Gangguan Keamanan

Bandung - Polrestabes Bandung siap menangkal gangguan keamanan terkait tewasnya pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden. Hal ini diberlakukan guna mengantisipasi reaksi dari pengikut Osama di Kota Bandung.

"Polri tetap melakukan antisipasi terhadap hal seperti ancaman atau tindakan yang melawan hukum. Kami akan bertindak tegas bagi yang melanggarnya," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Jaya Subrianto kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Senin (3/5/2011).

Disinggung apakah tewasnya Osama memengaruhi keamanan di Kota Bandung, Jaya menjawab bakal tetap antisipasi sejak dini dan melakukan pengamanan di lokasi objek vital.

"Mudah-mudahan pengikut Osama tidak ada di Kota Bandung," harap Jaya.

(bbn/ern)


sumber : bandung.detik.com

Dilarang Gunakan Nama Islam, Pelayan Hotel di AS Menggugat

Dilarang Gunakan Nama Islam, Pelayan Hotel di AS Menggugat

REPUBLIKA, NEW YORK - Seorang Muslim yang bekerja di  hotel Waldorf-Astoria di New York dilarang menggunakan nama aslinya. Dia "dinamai" sesuai keinginan manajernya dengan alasan "nama Muslim akan membuat para tamu ketakutan."

Mohamed Kotbi, yang sudah beberapa tahun bekerja di hotel itu mempunyai nama baru, Edgar. nama itulah yang tertulis di papan nama yang tersandang di dadanya.

Kotbi, sudah bekerja di hotel itu sejak Desember 1984. Semula ia menerima saja diperlakukan demikian. Namun lama-kelamaan, ia berontak, setelah banyak diskriminasi dilakukan padanya. Ia pun menggugat hotel itu dengan tudingan melakukan diskriminasi ras dan agama.

Selama bekerja, katanya, ia beberapa kali diganti namanya menjadi John. Saat ia bertanya pada manajernya, sang namajer enteng menjawab, "Agar para tamu tak ketakutan karena kau menyandang nama Muslim."

Menurut laporan New York Post, ia melaporkan distriminasi yang dialaminya pada  Equal Employment Opportunity Commission pada 2005 dan 2009. Namanya dipulihkan setelah itu.

Namun sejak November tahun lalu, ia kembali dapat nama palsu. "Lebih baik 'Edgar' ketimbang Mohamed," katanya menirukan alasan manajernya.

Namun, bukan hanya itu yang disoalnya. Adalah suasana kerja yang menjadi tak nyaman dan memojokkannya yang utama  dikeluhkannya. Ia kerap dipanggil "teroris" atau "Al Qaeda Boy" baik oleh manajer maupun rekan-rekannya.


sumber : www.republika.co.id

GTT/PTT Keluhkan Soal Kesejahteraan

K15-11 Puluhan GTT/PTT kota Surabaya menggelar doa bersama di depan kantor DPRD Surabaya, Senin (2/5/2011). Mereka berharap pemerintah lebih memperhatikan nasib dan kesejahteraan mereka. SURABAYA, KOMPAS - Puluhan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kota Surabaya menggelar aksi di depan kantor DPRD Kota Surabaya, Senin (2/5/2011). Mereka meminta legislatif untuk lebih memperhatikan nasib mereka yang semakin tidak jelas, dan kian terancam. Mereka yang tergabung dalam Dewan Koordinator Honorer Se-Indonesia (DKHI) Kota Surabaya menuntut pemerintah membuat kebijakan yang meningkatkan kesejahteraan tenaga yang sudah puluhan tahun mengabdi di lembaga pendidikan milik negara ini. Ketua DKHI Kota Surabaya, Eko Mardiono menuturkan, ribuan GTT saat ini posisinya terancam menyusul banyaknya guru PNS baru yang masuk melalui jalur tes. Apalagi, menurut dia, guru baru tersebut memiliki kewajiban 24 jam mata pelajaran setiap bulan, yang secara otomatis mengurangi jam mengajar GTT. GTT yang dulunya dalam sebulan memiliki hingga 30 jam pelajaran, kini menurun hingga 10 jam. Jika honor mengajar dalam 1 jam hanya Rp 20 ribu, maka dalam sebulan mereka hanya mendapat Rp 200 ribu. Selain itu menurutnya, dalam segi kapasitas kemampuan, guru GTT tidak kalah hebat dengan guru PNS. 'Jika demikian, kenapa tidak GTT saja yang diangkat jadi PNS,' katanya. Karena itu, dia meminta pemkot Surabaya merumuskan kebijakan yang menyejahterakan GTT. 'Paling tidak, nilai honornya sesuai dengan upah minimum Kota Surabaya,' ujarnya. Dalam aksi itu, DKHI juga memprotes Surat Edaran Dinas Pendidikan Kota Surabaya tertanggal 7 Maret lalu, yang mengatur tentang pemberlakuan tenaga kontrak kepada seluruh PTT di lingkungan sekolah TK, SD, SMP, dan SMA negeri. 'Kebijakan itu berpotensi memecat begitu saja PTT yang sudah puluahan tahun mengabdi karena berstatus tenaga kontrak,' katanya. Jumlah GTT/PTT di Kota Surabaya tercatat sekitar 4.500 orang. 1.600 diantaranya adalah GTT yang masuk dalam data base, sementara PTT yang masuk dalam data base hanya sekitar 800 orang.

Ajukan Penangguhan Penahanan, Eep Bawa Tiga Dokter ke Sidang

Bandung - Dalam sidang putusan sela, terdakwa perkara korupsi upah pungut Kabupaten Subang Eep Hidayat menghadirkan tiga orang dokter. Ketiganya didatangkan untuk memberikan keterangan tentang kesehatan Eep agar dikabulkan penangguhan penahanannya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Hakim I Gusti Lanang mengatakan bahwa dirinya menerima banyak surat permohonan penangguhan Eep. Mereka di antaranya dari Pemkap Subang, LSM dan Penasehat Hukum Eep sendiri.

"Kecuali untuk yang sangat mendesak atau extraordinary baru bisa (penangguhan penahanan-red). Seperti stroke misalnya. Anda tidak stroke kan? Saya doakan sehat terus," ujar hakim dalam sidang di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LRE Martadinata, Senin (2/5/2011).

Atau jika menderita penyakit jantung maka majelis hakim harus mendengarnya dari dokter yang memeriksa langsung. "Jadi untuk saat ini belum bisa saya kabulkan," kata hakim.

Kemudian Eep pun menjelaskan bahwa ia menderita sakit jantung. Bahkan pada tahun 2006, ia menjalani operasi untuk memasang 4 ring. "Saya sudah dipasang 4 ring. 2006 operasi. Saya juga alergi obat, tidak bisa sembarangan minum obat dari klinik karena ada efeknya," kata Eep di muka persidangan.

Bahkan ia mengaku selama di rutan, ia sempat ditunggui petugas hingga pukul 23.00 WIB karena khawatir anfal. "Selain itu saya punya sesak," katanya.

Kemudian Hakim pun menerima surat keterangan kesehatan Eep yang ternyata tidak disertai tandatangan dokter.

"Mana ini,tidak ada tandatangan, hanya blangko. Surat jadi-jadian ini. Majelis hakim mau mendengar dari dokternya langsung," katanya.

Kemudian Eep pun mengatakan bahwa dokter yang menanganinya hadir untuk memberi pernyataan. Ada 3 dokter yang dihadirkan, mereka yaitu Nunung Suhaeri dokter umum yang juga merupakan dokter pribadi Eep, Kiki Abdulrohim dokter spesialis jantung, dan Jane Margareta dokter spesialis syaraf.

Usai disumpah, mereka pun menerangkan kondisi kesehatan Eep.

"Tahun 2006, Pak Eep operasi jantung di RSHS," ujar Nunung. Sementara Kiki mengaku sempat dipanggil ke Rutan untuk memeriksa Eep. "Pernah sekali," katanya.

Sementara Jane mengungkapkan, bahwa Eep juga menderita vertigo. Namun saat dimintai apa rekomendasi mereka pada Eep, tak ada yang menyatakan agar Eep dikeluarkan dari rutan. Hampir senada, mereka mengungkap bahwa penyakit Eep bisa terjadi kapanpun dan dipengaruhi kondisi Eep.

Kemudian Eep pun menambahkan bahwa dirinya juga pernah opersi ginjal. Selain itu ia mengaku harus selalu dekat dengan oksigen.

"Waktu itu di mobil kejaksaan enggak ada oksigen, hampir enggak kuat. Berat badan saya di rutan bertambah. Bukan karena senang. Biasanya kalau di rumah saya hanya makan nasi 1 kali untuk menjaga berat badan. Bertambah berat badan ngaruh jadi sesak. Sekarang sudah batuk, gejala ke arah itu sudah ada," katanya sambil kemudian batuk.

Mendengar penjelasan Eep, Hakim kemudian meminta kronologis kesehatan Eep itu dibuat secara tertulis disertai rekomendasi dari dokter.

"Kalau bisa sebelum Jumat sudah disampaikan untuk pertimbangan," katanya.

(tya/ern)


sumber : bandung.detik.com