Untuk mengantisipasi dan mencari solusi bencana kekeringan di wilayah Jawa Barat, Ketua DPRD Jabar, Irfan Suryanagara hari ini akan memanggil organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jabar dan instansi terkait lainnya.
"Kekeringan terus meluas. Kalau kekeringan ini terus dibiarkan pasti akan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi petani dan masyarakat lainnya. Makanya, besok (hari ini, red) kami akan memanggil sejumlah OPD dan pihak terkait untuk membahas kekeringan. Apa saja solusinya dan upaya apa yang akan dilakukan," kata Irfan kepada wartawan di ruang kerjanya, Jln. Diponegoro Bandung, Senin (12/9).
Di antara OPD yang akan diundang, yakni Dinas Pertanian, Pengelolan Sumber aya air (PSDA), Badan Penanggulangan Bencana derah (BPBD), Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dll.
"Kita juga akan menanyakan penyebab terjadinya kekeringan selain faktor cuaca. Misalnya, apakah irigasi yang buruk atau ada penyebab lain. Sementara untuk solusinya, bisa saja diperbanyak embung-embung atau penyedian pompa-pompa air," jelas Irfan.
Ia pun memikirkan teknologi tepat guna bagi petani agar tidak merugi meskipun cuaca tidak bersahabat. Ia khawatir jika kekeringan dibiarkan maka akan berakibat pada stok beras di Jabar. Apalagi saat ini kekeringan terjadi di lumbung-lumbung padi, seperti di Karawang, Indramayu, dan Purwakarta.
"Diharapkan dengan pertemuan tersebut kita bisa segera mengambil langkah dan upaya menangani kekeringan di Jabar," harapnya.
Sementara itu, Kepala PSDA Jabar, Deddy Mulyadi mengungkapkan hingga akhir Juli 2011 kekeringan di Jabar hanya 5.000 ha atau sekitar 0,5 persen dari total areal irigasi di Jabar. Angka tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun 2008 dan 2009. Pada tahun 2008 di bulan yang sama kekeringan mencapai 30.000 ha atau 30 persen dari total areal irigasi. Sementara tahun 2010 tidak bisa dijadikan pembanding karena selama satu tahun musim basah (hujan).
"Secara umum, kekeringan di Jabar tahun ini, khususnya untuk tanaman padi tahun 2011 tidak begitu mengkhawatirkan mengingat musim tanam 2010-2011 akan segera berakhir September ini," kata Deddy.
Menurutnya, untuk mengantisipasinya, pihaknya telah melakukan berbagai cara seperti menerapkan pola rotasi pemberian air, sosialisasi penghematan pemakaian air, dan pemanfaatan air drainase melalui pompanisasi serta gravitasi. (B.96)** sumber : (GALAMEDIA)
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago