Jemaah calon haji (calhaj) asal Kab. Tasikmalaya akan menjadi kelompok terbang (kloter) pertama yang berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji tahun ini.
Sementara pemberangkatan pertama Kota Bandung masuk kloter lima. Dari Jawa Barat, terdapat 85 kloter dengan 37.404 calhaj yang akan terbang menggunakan Saudi Airlines.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Jabar, H. Saerodji di sela-sela rapat penentuan kloter mengatakan, tidak ada aturan baku dalam menentukan kloter pertama dan urutannya. Pihaknya mengambil keputusan dengan melihat kesiapan setiap daerah.
"Terutama yang persiapan paspor, visa, dan DAPIH (dokumen administrasi perjalanan ibadah haji)-nya sudah rampung 100 persen," tuturnya didampingi Kabid Haji, Zakat, dan Wakaf H. Maman Sulaiman di Hotel Preanger, Jln. Asia Afrika, Rabu (21/9).
Kloter dua hingga lima berturut-turut yaitu Kab. Garut, Kab. Ciamis, Kab. Karawang, dan Kota Bandung. Kloter dua hingga empat akan terbang pada 3 Oktober. Sementara kloter lima dari Kota Bandung akan terbang pada 4 Oktober.
Satu kloter, katanya, terdiri atas 444 calhaj ditambah 6 personel tim petugas ibadah haji Indonesia (TPIHI), tim kesehatan ibadah haji (TKHI), tim petugas haji Indonesia (TPHI), dan tim petugas haji daerah (TPHD).
"Untuk tahun ini kloter yang utuh akan didahulukan keberangkatannya. Jika ada kelebihan atau sisa yang tidak memenuhi satu kloter maka akan digabung dengan calhaj dari daerah lainnya agar lebih efisien," terangnya.
Sementara itu, Maman Sulaeman mengatakan, hingga saat ini baru 30.607 paspor yang sudah terselesaikan. Sementara untuk DAPIH baru mencapai 29.700. "Ditargetkan rampung pada 27 September," terangnya.
Untuk penginapan di Masjidilharam, calhaj akan disebar di sejumlah pondokan. Dipastikan para jemaah haji Jabar akan menempati pondokan paling jauh, jaraknya 2,5 km dengan jumlah 7 persen dari total kuota calhaj Jabar. Sisanya 93 persen akan berada di pondokan yang berada sekitar 2,3 km dari Masjidilharam. (B.107)** sumber : (GALAMEDIA)
Sementara pemberangkatan pertama Kota Bandung masuk kloter lima. Dari Jawa Barat, terdapat 85 kloter dengan 37.404 calhaj yang akan terbang menggunakan Saudi Airlines.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Jabar, H. Saerodji di sela-sela rapat penentuan kloter mengatakan, tidak ada aturan baku dalam menentukan kloter pertama dan urutannya. Pihaknya mengambil keputusan dengan melihat kesiapan setiap daerah.
"Terutama yang persiapan paspor, visa, dan DAPIH (dokumen administrasi perjalanan ibadah haji)-nya sudah rampung 100 persen," tuturnya didampingi Kabid Haji, Zakat, dan Wakaf H. Maman Sulaiman di Hotel Preanger, Jln. Asia Afrika, Rabu (21/9).
Kloter dua hingga lima berturut-turut yaitu Kab. Garut, Kab. Ciamis, Kab. Karawang, dan Kota Bandung. Kloter dua hingga empat akan terbang pada 3 Oktober. Sementara kloter lima dari Kota Bandung akan terbang pada 4 Oktober.
Satu kloter, katanya, terdiri atas 444 calhaj ditambah 6 personel tim petugas ibadah haji Indonesia (TPIHI), tim kesehatan ibadah haji (TKHI), tim petugas haji Indonesia (TPHI), dan tim petugas haji daerah (TPHD).
"Untuk tahun ini kloter yang utuh akan didahulukan keberangkatannya. Jika ada kelebihan atau sisa yang tidak memenuhi satu kloter maka akan digabung dengan calhaj dari daerah lainnya agar lebih efisien," terangnya.
Sementara itu, Maman Sulaeman mengatakan, hingga saat ini baru 30.607 paspor yang sudah terselesaikan. Sementara untuk DAPIH baru mencapai 29.700. "Ditargetkan rampung pada 27 September," terangnya.
Untuk penginapan di Masjidilharam, calhaj akan disebar di sejumlah pondokan. Dipastikan para jemaah haji Jabar akan menempati pondokan paling jauh, jaraknya 2,5 km dengan jumlah 7 persen dari total kuota calhaj Jabar. Sisanya 93 persen akan berada di pondokan yang berada sekitar 2,3 km dari Masjidilharam. (B.107)** sumber : (GALAMEDIA)