Ketahuan memanipulasi data menjadi mahasiswa miskin, pemberian beasiswa Bidik Misi bagi 19 mahasiswa baru (maba) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dibatalkan. Sementara UPI sendiri mengajukan tambahan kuota beasiswa karena sekitar 150 mabanya berasal dari ekonomi lemah.
"Terkait manipulasi data, saat tim UPI melakukan kroscek dan visitasi langsung ke rumah calon penerima beasiswa Bidik Misi. Meski berbohong dan memanipulasi data, tidak kita batalkan kemahasiswaannya. Hanya dibatalkan haknya untuk menerima Bidik Misi dan mereka harus membayar kuliah seperti umumnya," ungkap Rektor UPI, Prof. Sunaryo Kartadinata kepada wartawan di kampus UPI, Jln. Setiabudhi, Selasa (23/8).
Menurutnya, untuk tahun akademik 2011/2012 UPI menerima kuota beasiswa Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) untuk 500 maba. Bidik Misi merupakan beasiswa penuh yang akan membiayai mahasiswa selama kuliah dari semester pertama hingga semester delapan. Mereka juga akan mendapat uang kuliah setiap bulan.
Untuk tahun akademik ini, UPI menerima 6.465 maba program S1. Dari jumlah tersebut, 450 di antaranya mendapatkan program Bidik Misi setelah lolos saringan dari 7.254 pendaftar.
Di sisi lain, ratusan maba lainnya mengajukan pembebasan hingga penangguhan pembayaran uang kuliah. Dikatakan Rektor, setelah diwawancara terdapat 150 maba berprestasi yang berasal dari golongan ekonomi lemah.
"Kita sudah ajukan ke Kemendiknas dan diharapkan akan segera disetujui tambahan kuota untuk Bidik Misi tersebut. Apalagi perkuliahan akan dimulai pada 5 September mendatang," tuturnya.
Meski belum ada kepastian dari Kemendiknas, Sunaryo memastikan para maba ini tidak kehilangan haknya sebagai mahasiswa. Mereka juga sudah melakukan registrasi data.
"Jika belum ada kabar dari Kemendiknas, UPI akan berupaya menggunakan dana talangan terlebih dulu untuk membantu para mahasiswa ini," tambahnya.
Secara keseluruhan, tahun ini mahasiswa UPI yang menerima beasiswa mencapai 4.274 orang untuk 25 jenis beasiswa (termasuk 450 penerima Bidik Misi), 75 orang memperoleh bantuan modal dari Program Wirausaha Mahasiswa, dan 20 lainnya berhak atas Program Wirausaha Bank Mandiri.
Sebelumnya puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Republik Mahasiswa (Rema) UPI berunjuk rasa. Mereka mempertanyakan 400 maba yang terancam tidak lulus karena tidak dapat membayar biaya registrasi. Menurut Presiden BEM REMA UPI, Ali Mahfud,
BEM menyambut gembira kebijakan yang dikeluarkan rektorat yang akhirnya berpihak pada mahasiswa.
"Masalah 400 maba itu sudah terselesaikan. Sebanyak 150 maba akan diajukan untuk mendapat Bidik Misi susulan. Sementara sisanya, kasusnya beda-beda. (B.107)** sumber : (GALAMEDIA)
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago