RATUSAN bungkus kerupuk berwarna kuning tampak menggunung. Sementara antrean pembeli mulai tidak terbendung. Mereka menunggu giliran dilayani dan segera pulang dengan membawa sekantong kerupuk dan sambal oncomnya yang dihargai Rp 5.000.
Makanan ini dikenal dengan sebutan kurupuk ojay atau kurupuk anclom. Mungkin, kudapan sejenis ini sekarang jarang ditemui di perkotaan. Tetapi di momen Ramadan, camilan tradisional yang murah meriah ini banyak dijumpai. Dan peminatnya jangan ditanya.
Salah satu tempat yang menjual makanan yang sudah terbilang langka ini ada di Jln. Ciawitali, Kel. Citeureup Kota Cimahi. Letaknya yang strategis membuat kerupuk ini sangat laris. Sejak tenda jualan dibuka pukul 14.00 WIB hampir tidak pernah berhenti dikunjungi. Bahkan pada pukul 17.00 WIB, ratusan bungkus kurupuk sudah ludes.
Rini Anggraeni (28), penjualnya, mengaku berjualan khusus selama Ramadan. Ia mengawali usaha ini Ramadan tahun lalu. "Orang 'kan biasanya bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Makanya saya mencoba berjualan kerupuk ojay biar agak beda. Alhamdillah banyak yang beli karena segar saat disantap saat berbuka," katanya.
Cara menyantapnya cukup dengan mencelupkan kerupuk ke dalam mangkuk berisi sambal oncom cair. Aroma oncom, kencur, bawang putih, dan pedasnya membuat siapa pun ketagihan.
"Jangan takut sakit perut karena bumbunya dimasak sampai matang jadi aman untuk lambung dan tidak akan sakit perut, pokoknya seger disantap saat tajil," katanya.
Rini mengaku omzet penjualanya sangat menjanjikan. Setiap hari ia mengantongi Rp 1,5 juta dan jika dikalikan 30 hari bisa mencapai Rp 45 juta. "Alhamdulillah tahun lalu pun ramai seperti tahun ini. Semoga sekarang untungnya lebih besar," tambahnya.
Ia meyakinkan setiap awal puasa dagangannya selalu laris manis. "Seharinya habis 1.000 bungkus dan itu pun tidak sampai magrib, karena pukul 17.00 WIB sudah ludes," ucapnya bangga.
Makanan ini dikenal dengan sebutan kurupuk ojay atau kurupuk anclom. Mungkin, kudapan sejenis ini sekarang jarang ditemui di perkotaan. Tetapi di momen Ramadan, camilan tradisional yang murah meriah ini banyak dijumpai. Dan peminatnya jangan ditanya.
Salah satu tempat yang menjual makanan yang sudah terbilang langka ini ada di Jln. Ciawitali, Kel. Citeureup Kota Cimahi. Letaknya yang strategis membuat kerupuk ini sangat laris. Sejak tenda jualan dibuka pukul 14.00 WIB hampir tidak pernah berhenti dikunjungi. Bahkan pada pukul 17.00 WIB, ratusan bungkus kurupuk sudah ludes.
Rini Anggraeni (28), penjualnya, mengaku berjualan khusus selama Ramadan. Ia mengawali usaha ini Ramadan tahun lalu. "Orang 'kan biasanya bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Makanya saya mencoba berjualan kerupuk ojay biar agak beda. Alhamdillah banyak yang beli karena segar saat disantap saat berbuka," katanya.
Cara menyantapnya cukup dengan mencelupkan kerupuk ke dalam mangkuk berisi sambal oncom cair. Aroma oncom, kencur, bawang putih, dan pedasnya membuat siapa pun ketagihan.
"Jangan takut sakit perut karena bumbunya dimasak sampai matang jadi aman untuk lambung dan tidak akan sakit perut, pokoknya seger disantap saat tajil," katanya.
Rini mengaku omzet penjualanya sangat menjanjikan. Setiap hari ia mengantongi Rp 1,5 juta dan jika dikalikan 30 hari bisa mencapai Rp 45 juta. "Alhamdulillah tahun lalu pun ramai seperti tahun ini. Semoga sekarang untungnya lebih besar," tambahnya.
Ia meyakinkan setiap awal puasa dagangannya selalu laris manis. "Seharinya habis 1.000 bungkus dan itu pun tidak sampai magrib, karena pukul 17.00 WIB sudah ludes," ucapnya bangga.
mau dong resepnya.. kangen bgt cmilan wktu SD tp enak'a msh inget pe skrng dah emak2.. :)