KONTESTAN Miss Indonesia 2011 asal Bandung, Nita Sofiani paling peduli dengan kondisi lingkungan terlebih tempat kelahirannya. Dara kelahiran 8 Oktober 1992 ini menilai Kota Kembang perlu meningkatkan penghijauan serta raung terbuka sebagai paru-paru kota.
Hal itu dicetuskan disela-sela acara Gowess Sahurr di kawasan Sukajadi Bandung, Sabtu (13/8). Menurutnya, untuk mendukung habitat lingkungan perkotaan dealnya disediakan ruang terbuka hijau sekitar 30 persen dari luas kota yang bersangkutan.
"Bandung sekarang ini kurang ruang terbuka hijau. Minimnya area resapan air mengakibatkan aliran air hujan di permukaan tanah akhirnya akan menggenang dan menimbulkan banjir," bilang Nita.
Cewek bertinggi 170 cm dan berat 55 kg ini menambahkan, selain berfungsi sebagai area resapan air dan ruang interaksi sosial, ruang terbuka hijau ini semakin penting artinya dalam mendukung program "Go Green" dalam rangka mengatasi pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim yang dialami bumi kita
"Penghijauan berperan sebagai paru-paru kota dan menyerap polusi udara yang konsentrasinya semakin menumpuk di atmosfer bumi. Makanya sekarang Bandung terasa panas kalau kemarau seperti saat ini," ungkap wanita yang mengusai bahasa Inggris dan Mandarin itu.
Apa yang diucapkan Nita tersebut pernah pula disampaikan pada ajang pemilihan Miss Indonesia 2011. Ketika itu, mantan model cover di sejumlah majalah ini berniat untuk melakukan penghijauan demi menyelamatkan bumi pertiwi Indonesia khususnya Kota Bandung.
"Disini (Bandung) ada beberapa taman kota yang perlu perawatan. Kalau bisa ditambah lagi karena sangat diperlukan agar penghijauan di Kota Bandung mencapai prosentase ideal," cetusnya. (mza/ ”GM”)**
Hal itu dicetuskan disela-sela acara Gowess Sahurr di kawasan Sukajadi Bandung, Sabtu (13/8). Menurutnya, untuk mendukung habitat lingkungan perkotaan dealnya disediakan ruang terbuka hijau sekitar 30 persen dari luas kota yang bersangkutan.
"Bandung sekarang ini kurang ruang terbuka hijau. Minimnya area resapan air mengakibatkan aliran air hujan di permukaan tanah akhirnya akan menggenang dan menimbulkan banjir," bilang Nita.
Cewek bertinggi 170 cm dan berat 55 kg ini menambahkan, selain berfungsi sebagai area resapan air dan ruang interaksi sosial, ruang terbuka hijau ini semakin penting artinya dalam mendukung program "Go Green" dalam rangka mengatasi pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim yang dialami bumi kita
"Penghijauan berperan sebagai paru-paru kota dan menyerap polusi udara yang konsentrasinya semakin menumpuk di atmosfer bumi. Makanya sekarang Bandung terasa panas kalau kemarau seperti saat ini," ungkap wanita yang mengusai bahasa Inggris dan Mandarin itu.
Apa yang diucapkan Nita tersebut pernah pula disampaikan pada ajang pemilihan Miss Indonesia 2011. Ketika itu, mantan model cover di sejumlah majalah ini berniat untuk melakukan penghijauan demi menyelamatkan bumi pertiwi Indonesia khususnya Kota Bandung.
"Disini (Bandung) ada beberapa taman kota yang perlu perawatan. Kalau bisa ditambah lagi karena sangat diperlukan agar penghijauan di Kota Bandung mencapai prosentase ideal," cetusnya. (mza/ ”GM”)**