-

Saturday, September 03, 2011

Warga Nagreg Merasa Dikibuli

Amuk warga Nagreg yang terjadi pada sekitar pukul 18.30 sampai 19.00 tadi dipicu oleh omset pedagang makanan yang merosot akibat jalur lama diberlakukan satu arah. Pemerintah melalui kepolisian sebelumnya sudah menjanjikan akan membuka arus dari timur sehingga jalur itu menjadi dua arah.

Pada siang harinya, ratusan pedagang ubi cilembu dan makanan ringan di sepanjang Jalan Raya Nagreg sebenarnya sudah berunjuk rasa ke Pos Pengamatan Nagreg, Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung. Mereka akhirnya dijanjikan oleh Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Brigjen (Pol) Yovianes Mahar, bahwa jalur lama akan dibuka juga dari timur. Ujuk rasa itu berakhir damai.

Kepala Kepolisian Resor Bandung Ajun Komisaris Besar Sony Sonjaya kemudian memerintahkan dibukanya jalur lama untuk arus balik pada pukul 14.00. Setelah dibuka, satu dua kendaraan mulai datang dari timur melintasi warung mereka. Beberapa pemudik balik pun mampir ke warung dan berbelanja.

Namun, rupanya hal tersebut tidak berlansung lama. Pembeli yang diharapkan tak kunjung bertambah. Menurut Pipin Suhendar, sesepuh pedagang setempat, sejumlah pemuda berinisiatif memeriksa keadaan di pertigaan Cikaledong, tempat pemisahan jalur lama dan jalur baru.

"Dari sana, mereka mendapati bahwa kendaraan yang diizinkan melintas jalur lama sangat dibatasi. Ini membuat mereka kecewa, sehingga terjadilah aksi amuk ini," kata Pipin.

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

-

Post a Comment