SOREANG, (PRLM).- Untuk mengantisipasi banjir selain dengan normalisasi Sungai Citarum, Pemkab Bandung pada tahun 2012 ini mulai melaksanakan pembangunan danau buatan di wilayah timur Kabupaten Bandung. Pembangunan danau buatan ini merupakan salah satu tahapan pembangunan Kota Baru Tegalluar.
"Danau buatan mulai dilaksanakan tahun ini dengan bekerja sama dengan pelaku industri di Kabupaten Bandung. Salah satunya dalam bentuk penyediaan lahan. Jadi mereka siap menyumbangkan 10 persen lahannya untuk dijadikan danau buatan," ujar Bupati Bandung Dadang Nasser di Majalaya, Minggu (1/1).
Adapun mengenai penganggarannya, ujar Bupati, sebagian besar dari perusahaan dalam bentuk penyediaan lahan. Ini juga berlaku bagi perusahaan yang telah beroperasi maupun yang hendak beroperasi di Kabupaten Bandung. Termasuk juga pengembang perumahan, diwajibkan untuk menyediakan lahan untuk danau buatan. "Sebagian besar anggarannya ya dari perusahaan soalnya mereka menyediakan lahan. Tidak hanya untuk industri, namun juga bagi pengembang perusahaan," lanjut dia.
Dengan adanya danau buatan ini, kata Bupati, bisa menampung luapan air Sungai Citarum. "Pembuatan danau buatan ini seiring dengan pengerukkkan. Selain pengerukkan, untuk menanggulangi banjjir, juga dibuat danau buatan," ujarnya.
Disinggung mengenai kemungkinan dibuat danau buatan di lokasi-lokasi langganan banjir seperti Baleendah, Majalaya, Rancaekek, Dayeuhkolot dan lokasi langganan banjir lainnya, Bupati mengatakan kemungkinan itu kecil.
"Jika dibuat danau dibuat di tiap kecamatan yang langganan banjir, kemungkinannya kecil. Di manapun lokasinya, yang jelas danau buatan ini untuk menampung luapan Sungai Citarum. Luasnya sendiri direncanakan mencapai 300 hektare. Selain itu, akan ada pula danau-danau buatan ukuran kecil untuk menampung luapan air dari anak-anak sungai Citarum yang berpotensi membuat banjir," papar Bupati.
Dengan danau buatan ini, lanjut Bupati, selain untuk menampung air, juga sebagai lumbung persediaan air yang bisa digunakan petani untuk mengairi sawahnya di saat musim kemarau."Air di danau buatan ini bisa digunakan petani untuk mengair sawahnya saat musim kemarau. Selain itu, juga untuk wisata lokal," tegasnya. (A-194/das)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com
"Danau buatan mulai dilaksanakan tahun ini dengan bekerja sama dengan pelaku industri di Kabupaten Bandung. Salah satunya dalam bentuk penyediaan lahan. Jadi mereka siap menyumbangkan 10 persen lahannya untuk dijadikan danau buatan," ujar Bupati Bandung Dadang Nasser di Majalaya, Minggu (1/1).
Adapun mengenai penganggarannya, ujar Bupati, sebagian besar dari perusahaan dalam bentuk penyediaan lahan. Ini juga berlaku bagi perusahaan yang telah beroperasi maupun yang hendak beroperasi di Kabupaten Bandung. Termasuk juga pengembang perumahan, diwajibkan untuk menyediakan lahan untuk danau buatan. "Sebagian besar anggarannya ya dari perusahaan soalnya mereka menyediakan lahan. Tidak hanya untuk industri, namun juga bagi pengembang perusahaan," lanjut dia.
Dengan adanya danau buatan ini, kata Bupati, bisa menampung luapan air Sungai Citarum. "Pembuatan danau buatan ini seiring dengan pengerukkkan. Selain pengerukkan, untuk menanggulangi banjjir, juga dibuat danau buatan," ujarnya.
Disinggung mengenai kemungkinan dibuat danau buatan di lokasi-lokasi langganan banjir seperti Baleendah, Majalaya, Rancaekek, Dayeuhkolot dan lokasi langganan banjir lainnya, Bupati mengatakan kemungkinan itu kecil.
"Jika dibuat danau dibuat di tiap kecamatan yang langganan banjir, kemungkinannya kecil. Di manapun lokasinya, yang jelas danau buatan ini untuk menampung luapan Sungai Citarum. Luasnya sendiri direncanakan mencapai 300 hektare. Selain itu, akan ada pula danau-danau buatan ukuran kecil untuk menampung luapan air dari anak-anak sungai Citarum yang berpotensi membuat banjir," papar Bupati.
Dengan danau buatan ini, lanjut Bupati, selain untuk menampung air, juga sebagai lumbung persediaan air yang bisa digunakan petani untuk mengairi sawahnya di saat musim kemarau."Air di danau buatan ini bisa digunakan petani untuk mengair sawahnya saat musim kemarau. Selain itu, juga untuk wisata lokal," tegasnya. (A-194/das)***
sumber : www.pikiran-rakyat.com