Risnandar, Terbaik di Antara Nama Besar
Risnandar adalah salah satu anggota dari klan Soendoro, selain Soenarto, Soenaryono, Soenarhadi, dan Giantoro. Dia merupakan salah seorang pemain belakang terbaik yang pernah dilahirkan PERSIB Bandung. Dilahirkan di Bandung pada tahun 1948, Risnandar memulai karier sepak bolanya bersama UNI pada tahun 1966. Setahun kemudian, dia sudah menjadi anggota tim PERSIB Junior dan dalam usia 20 tahun, tepatnya pada tahun 1968 sudah berkostum PERSIB senior. Pada tahun 1970, karier Risnandar semakin melesat ketika terpilih menjadi anggota skuad tim nasional.
Kendati tidak mampu mengantarkan PERSIB menjadi kampiun, prestasi individu Risnandar cukup menonjol. Setelah berkostum "Merah-Putih" di sejumlah turnamen dan pertandingan internasional, Risnandar dinobatkan sebagai pemain terbaik nasional oleh PSSI pada tahun 1973. Terpilihnya Risnandar sebagai pemain terbaik nasional Kompetisi Perserikatan 1972-1973 itu tergolong di luar dugaan. Selain prestasi PERSIB di putaran final "8 Besar" tidak terlalu bagus, karena hanya menempati peringkat ketujuh. Pada saat itu, sederet nama kondang tengah berkibar. Sebut saja Iswadi Idris, Sutan Harhara, Andjas Asmara, Risdianto, Andi Lala (Persija), Abdul Kadir, Rusdi Bahalwan, Jacob Sihasale, dan Waskito (Persebaya).
"Sangat membanggakan dinobatkan sebagai pemain terbaik di antara nama-nama besar pesepakbola nasional ketika itu," katanya.
Setelah malang melintang bersama PERSIB dan tim nasional, Risnandar akhirnya menyatakan gantung sepatu pada tahun 1978, ketika usianya masih 30 tahun. Setelah itu, dia melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Salah satu prestasi terbaik yang dicapainya yaitu mempromosikan PERSIB kembali ke Divisi Utama Kompetisi Perserikatan 1983 setelah terdegradasi pada tahun 1978.***
sumber : persib.co.id