DI saat kelompok vokal pengusung lagu-lagu Sunda sudah vakum bahkan terang-terangan telah menyatakan bubar, grup
Barakatak hingga kini masih eksis. Trio vokal yang beranggotakan Aam,
Yayat dan Didi ini tergolong laris dalam urusan manggung.
Mengusung konsep musik bobodoran dengan lirik jenaka, Barakatak cukup diterima oleh publik musik Jawa Barat. Terbukti, tembang-tembangnya semacam "Musik Asik", "Bandung Bergoyang" hingga "Buta Hejo" sempat merajai industri musik. Begitu pula ketika dipinang DH Production untuk terlibat di album kompilasi pop Sunda "Bentang-Bentang, kehadiran Barakatak cukup mengkatrol angka penjualan CD album tersebut.
Lewat dua lagunya "Com Giriwil" dan "Pang Geulisna", Aam dan kawan-kawan mencuri perhatian masyarakat. Apalagi tingkah polah mereka di video klip album itu sanggup membuat penonton tertawa. Ya, itulah ciri khas Barakatak, loba hereuy tapi lagunya tetap enak didengar.
Seperti saat mereka kembali didaulat menghiasi album "Bentang-Bentang II" masih karya H. Dose Hudaya, grup Barakatak konsisten dengan bobodor ana ketika membawakan lagu "O.E.A.E.O" kolaborasi dengan penyanyi debutan Tika Zein. Baik syair lagu maupun video klip-nya, Barakatak menampilkan sikap jenaka penuh improvisasi.
Mun serius mah da teu bisa. Jadi kitu we loba heureuy. Ya sesuai namanya Barakatak nu artina seuseurian, kami ingin menunjukan jati diri sebagai seniman musik yang selalu bisa menghibur dengan musik dan canda," ujar Didi di kediaman Dose Hudaya, Jln. Cilengkrang Ujung Berung, Kamis (28/7).
Untuk album kali ini, Barakatak berubah format serta warna musiknya. Selain diselipi vokal Tika Zein, grup yang telah berkibar sejak tahun 1991 itu juga membawakan tembang bernada house musik. "Kalau yang sebelumnya murni berbahasa Sunda, sekarang mah dicampur bahasa Indonesia dengan kehadiran Tika Zein. Jenis musiknya juga mengalami perubahan jadi rada ngebeat," tutur Didi.
Dengan format seperti itulah, trio yang di masa lalu sukses menggedor blantika rekaman tersebut lebih bebas mengekspresikan kabisanya. "Keberadaan Tika lebih memberi warna terhadap penampilan Barakatak. Namun ciri khas kita tidak hilang, ngabodor baik dalam lirik maupun gaya," timpal Aam.(galamedia)
Mengusung konsep musik bobodoran dengan lirik jenaka, Barakatak cukup diterima oleh publik musik Jawa Barat. Terbukti, tembang-tembangnya semacam "Musik Asik", "Bandung Bergoyang" hingga "Buta Hejo" sempat merajai industri musik. Begitu pula ketika dipinang DH Production untuk terlibat di album kompilasi pop Sunda "Bentang-Bentang, kehadiran Barakatak cukup mengkatrol angka penjualan CD album tersebut.
Lewat dua lagunya "Com Giriwil" dan "Pang Geulisna", Aam dan kawan-kawan mencuri perhatian masyarakat. Apalagi tingkah polah mereka di video klip album itu sanggup membuat penonton tertawa. Ya, itulah ciri khas Barakatak, loba hereuy tapi lagunya tetap enak didengar.
Seperti saat mereka kembali didaulat menghiasi album "Bentang-Bentang II" masih karya H. Dose Hudaya, grup Barakatak konsisten dengan bobodor ana ketika membawakan lagu "O.E.A.E.O" kolaborasi dengan penyanyi debutan Tika Zein. Baik syair lagu maupun video klip-nya, Barakatak menampilkan sikap jenaka penuh improvisasi.
Mun serius mah da teu bisa. Jadi kitu we loba heureuy. Ya sesuai namanya Barakatak nu artina seuseurian, kami ingin menunjukan jati diri sebagai seniman musik yang selalu bisa menghibur dengan musik dan canda," ujar Didi di kediaman Dose Hudaya, Jln. Cilengkrang Ujung Berung, Kamis (28/7).
Untuk album kali ini, Barakatak berubah format serta warna musiknya. Selain diselipi vokal Tika Zein, grup yang telah berkibar sejak tahun 1991 itu juga membawakan tembang bernada house musik. "Kalau yang sebelumnya murni berbahasa Sunda, sekarang mah dicampur bahasa Indonesia dengan kehadiran Tika Zein. Jenis musiknya juga mengalami perubahan jadi rada ngebeat," tutur Didi.
Dengan format seperti itulah, trio yang di masa lalu sukses menggedor blantika rekaman tersebut lebih bebas mengekspresikan kabisanya. "Keberadaan Tika lebih memberi warna terhadap penampilan Barakatak. Namun ciri khas kita tidak hilang, ngabodor baik dalam lirik maupun gaya," timpal Aam.(galamedia)