WAKTU liburan telah datang, biasanya kami sekeluarga suka berbeda
keinginan dan bingung menentukan pilihan kemana kami akan berlibur.
Ketika saya mengusulkan bagaimana kalau ke kampung tempat kelahiran ibu
di Garut. Akhirnya anak-anak dan suami menyetujui usulan saya, ke
Garut.
Minggu pagi kami berangkat ke Garut dengan tujuan wisata ke Situ
Cangkuang tepatnya di Desa Leles. Semangat dan bahagia tergambar di raut
wajah anak-anak. Walau sebenarnya saya sudah lama meninggalkan kota
kelahiran dan sudah tidak ada saudara di kampung tapi saya ingin
mengenang tempat wisata waktu saya kecil, yaitu Situ Cangkuang dan
menjadi bahan ilmu bagi anak-anak tentang alam dan sejarah.
Akhirnya kami sampai di tempat tujuan, sudah banyak yang berubah baik
jalan menuju ke Situ Cangkuang dan lokasinya sudah tertata rapih. Untuk
menikmati Situ Cangkuang kami harus naik rakit dulu, selama naik rakit
kami bisa melihat bagaimana cara rakit di gerakkan oleh bapak yang
menarik rakit, di sekitar Situ (danau) banyak tumbuh tumbuhan seperti
eceng dan pakis. Zaman dulu Situ ini sangat kotor dan belum banyak orang
yang mengetahuinya.
Sekitar 15 menit kami naik rakit dan sampai
di Cangkuang untuk bisa
melihat flora, candi, museum, dan rumah adat. Dan untuk mencapai lokasi
Cangkuangnya kami harus melewati dulu rumah adat yang terdiri dari 7
rumah dimana bentuk, warna cat putih, semua harus sama. Konon menurut
cerita jumlah keluarga yang menempati rumah adat tersebut tidak boleh
lebih dari 7 keluarga. Setelah itu baru kami melewati Candi Cangkuang
dan di sekitar candi terdapat pohon-pohon besar yang sudah berumur
ratusan tahun dengan akar yang merambat dan menjulur hingga keluar dari
tanah. Saya bangga karena di Cangkuang ini masih terjaga kelestarian
alamnya karena sejak saya kecil pohon itu masih ada sampai sekarang saya
punya 3 orang anak dan kami bisa berfoto di pohon itu.
Setelah puas kami menikmati alam Situ Cangkuang dan anak-anak bisa
mengenal alam secara langsung juga mengetahui sejarah tentang Candi
Cangkuang. Ternyata Candi tidak hanya terdapat di Jawa Tengah tapi di
Jawa Barat pun ada. Liburan tahun ini sangat berkesan dan menyenangkan.
http://www.pikiran-rakyat.com/node/151922
Artikel yang Berkaitan
cangkuang memang indah tapi tempat wisata ini tidak akan maju kecuali premanisme dihilangkan, pada tahun 2002 kami rombongan dari asalah satu sma dikota bogor tidak bisa masuk membawa bis ke lokasi karena tidak boleh sama tukang delman, akhirnya kami masuk cangkuang lewat pintu barat padahal tempat yang bagus di pintu utara, jadi kami kapok tidak akan membawa rombongan lagi kesana, masih banyak tujuan wisata yang dikelola secara frofesional