Bandung - Event West Java World Music Festival harusnya digelar secara roadshow alias berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain di Jabar. Hal itu untuk memberikan edukasi bagi banyak orang di Jabar.
"Festival seperti ini harusnya seperti di luar negeri, digelar roadshow," kata Program Director West Java World Music Festival Ismet Ruhimat saat ditemui di Monumen Perjuangan Rakyat Jabar (Monju), Minggu (17/7/2011) malam.
Sisi utama jika digelar roadshow, adalah sisi edukasi. Di mana masyarakat akan banyak belajar untuk mencintai budayanya sendiri, khususnya dari sisi kesenian tradisional.
"Ini lebih ke persoalan edukasi, report knowledgenya seperti apa dengan adanya event seperti ini," ungkapnya.
Ismet menambahkan, dengan event seperti itu diharapkan memiliki ketertarikan untuk belajar dan mencintai budaya yang ada
Menurut Ismet, event West Java World Music Festival sebaiknya jangan dilihat dari untung-rugi. Namun yang harus dikedepankan adalah tanggungjawab moral dan edukasi.
"Jangan berpikir untung-rugi. Tapi yang penting benefit dari sisi moral dan edukasi buat masyarakat," katanya.
Hal itu dikatakan Ismet menyikapi rencana pemerintah yang bakal mengurangi anggaran untuk pelaksanaan West Java World Music Festival. "Mudah-mudahan dalam dua atau tiga tahun ke depan bisa dilihat kapan bisa lepas dari pemerintah. Tapi persoalannya semua pihak harus mendukung," jelas Ismet.
Namun, Ismet yakin jika lepas dari APBD, sponsor akan berdatangan. Sebab, event itu sudah mulai dikenal masyarakat, bahkan jadi ikon Jabar.
"Dengan hadirnya seniman-seniman luar negeri, itu jadi jaminan akan banyak sponsor yang mau membiayai West Java World Music Festival," tutur Ismet.
Ismet menambahkan, meski lepas dari APBD, nantinya pemerintah harus tetap memberikan peran. "Misalnya dari segi perizinan dan segala macam harus dipermudah," pintanya.
(ors/ern)
sumber : bandung.detik.com
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago