Pemindahan ibu kota Pemprov Jabar ke wilayah Walini Cikalong Wetan, Kab. Bandung Barat bukan hanya wacana. Saat ini Pemprov melalui Dinas Permukiman dan Perumahan (Kimrum) Jabar terus melakukan pembahasan rencana tersebut dengan sejumlah pihak terkait.
Bahkan rencananya selain kawasan ibu kota pemerintahan, di daerah tersebut juga dibangun kota raya terpadu, yakni Kota Raya Walini.
"Saat ini kami masih melakukan pembicaraan denga PTPN VIII selaku pemilik tanah, karena belum ada kesepakatan yang final. Namun pada dasarnya PTPN sudah setuju jika di lokasi itu akan dibangun Kora Raya Walini," ungkap Kepala Dinas Kimrum Jabar, Eddy Nasution kepada wartawan di ruang kerjanya, Jln. Kawaluyaan Bandung, Kamis (4/8).
Meski belum ada kesepakatan final dengan PTPN, katanya, tapi masterplan Kota Raya Walini sudah dibuat meskipun harus ada penyempurnaan-penyempurnaan. Rencananya di wilayah tersebut akan dibangun berbagai fasilitas seperti perkantoran, mal, pusat bisnis, pasar modern, tempat rekreasi, perumahan, dan pusat pemerintahan.
Dijelaskannya, untuk merampungkan rencana pembangunan Kora Raya Walini pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait.
Apalagi di daerah tersebut akan diintegrasikan dengan pembangunan Kampus Hijau ITB dan Kampung Asia Afrika.
Sementara itu, Kabid Tata Ruang Kimrum Jabar, Bobbi Subroto mengungkapkan pengembangan Walini ini awalnya karena gagasan rencana pembangunan Kampung Asia Afrika. Di kawasan tersebut akan dibangun rumah-rumah dengan desain masing-masing negara anggota KAA.
"Namun belakangan berkembang bahwa ibu kota pemerintah pun akan dikembangkan di sana. Mengingat kondisi Bandung sudah padat. Selain itu untuk mengintegrasikan kantor-kantor dinas Pemprov Jabar yang saat ini banyak tercecer di beberapa lokasi," ujar Bobbi.
Menurutnya, daerah Walini layak untuk dijadikan kawasan baru karena akses jalannya tidak terlalu sulit sebab dekat Tol Cipularang. Apalagi dalam waktu dekat akan dibangun jalan Tol Ciawi-Sukabumi, Sukabumi-Cianjur, dan Cianjur-Padalarang. Juga ditambah jalur jaringan kereta api yang sudah ada di sekitar lokasi. (Sumber Galamedia)
Bahkan rencananya selain kawasan ibu kota pemerintahan, di daerah tersebut juga dibangun kota raya terpadu, yakni Kota Raya Walini.
"Saat ini kami masih melakukan pembicaraan denga PTPN VIII selaku pemilik tanah, karena belum ada kesepakatan yang final. Namun pada dasarnya PTPN sudah setuju jika di lokasi itu akan dibangun Kora Raya Walini," ungkap Kepala Dinas Kimrum Jabar, Eddy Nasution kepada wartawan di ruang kerjanya, Jln. Kawaluyaan Bandung, Kamis (4/8).
Meski belum ada kesepakatan final dengan PTPN, katanya, tapi masterplan Kota Raya Walini sudah dibuat meskipun harus ada penyempurnaan-penyempurnaan. Rencananya di wilayah tersebut akan dibangun berbagai fasilitas seperti perkantoran, mal, pusat bisnis, pasar modern, tempat rekreasi, perumahan, dan pusat pemerintahan.
Dijelaskannya, untuk merampungkan rencana pembangunan Kora Raya Walini pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait.
Apalagi di daerah tersebut akan diintegrasikan dengan pembangunan Kampus Hijau ITB dan Kampung Asia Afrika.
Sementara itu, Kabid Tata Ruang Kimrum Jabar, Bobbi Subroto mengungkapkan pengembangan Walini ini awalnya karena gagasan rencana pembangunan Kampung Asia Afrika. Di kawasan tersebut akan dibangun rumah-rumah dengan desain masing-masing negara anggota KAA.
"Namun belakangan berkembang bahwa ibu kota pemerintah pun akan dikembangkan di sana. Mengingat kondisi Bandung sudah padat. Selain itu untuk mengintegrasikan kantor-kantor dinas Pemprov Jabar yang saat ini banyak tercecer di beberapa lokasi," ujar Bobbi.
Menurutnya, daerah Walini layak untuk dijadikan kawasan baru karena akses jalannya tidak terlalu sulit sebab dekat Tol Cipularang. Apalagi dalam waktu dekat akan dibangun jalan Tol Ciawi-Sukabumi, Sukabumi-Cianjur, dan Cianjur-Padalarang. Juga ditambah jalur jaringan kereta api yang sudah ada di sekitar lokasi. (Sumber Galamedia)