Bandung - Pengusaha outlet di Bandung terus berinvestasi untuk melawan kejenuhan para pengunjung dan juga pesaing. Factory Outlet (FO) yang hanya menjual baju tanpa ada konsep, diyakini akan tersisih dalam persaingan FO yang jumlahnya mencapai ratusan di Bandung.
Hal itu diungkapkan Raja FO Perry Tristianto saat dihubungi detikbandung melalui telepon, Minggu (10/7/2011). "Dibandingkan empat tahun lalu pembeli FO makin jauh berkurang. Ini bukan karena hanya banyaknya pesaing, tapi wisawatan sudah jenuh. Kalau hanya jual baju saja tanpa ada sisi menarik lainnya, sulit bertahan," ujarnya.
Karena kejenuhan wisatawan itulah, menurit Perry, menuntut pengusaha FO terus berinvestasi untuk inovasi. "Contoh saya buat Bali Heaven, saya harus investasi dekorasi seperti di Bali, atmosfirnya. Jadi kita memberikan kenyamanan bagi pengunjung, bukan hanya menjual baju," ujarnya.
Tak hanya FO, pengusaha kuliner pun dituntut terus berinovasi. Sebab di Bandung, hampir tiap minggu selalu ada kafe atau makanan baru.
"Di Bandung itu banyak followernya. Misal si A bangun kafe trus rame pengunjung, lalu si B lalu bangun kafe dengan konsep yang lebih nyaman, pengunjung pindah. Trus si C bangun juga dengan konsep lebih nyaman dan menarik. Ya pengusaha lama itu harus terus berpikir bagaimana berinovasi. Ya capeknya (pengusaha-red) di Bandung itu," terangnya.
(ern/ern)
sumber : bandung.detik.com
Monday, July 11, 2011
Dituntut Terus Berinovasi, Pengusaha di Bandung Capek
0 komentar:
-