Sedikitnya 50 guru honorer asal Jawa Barat hari ini akan menemui Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan), Mangindaan di Jakarta. Para guru honorer yang tergabung dalam Asosiasi Guru Honorer Indonesia (AGHI) Jabar ini akan menanyakan kejelasan perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk tenaga guru.
"Kami akan berangkat besok (hari ini, red) ke Jakarta dari Sekretariat AGHI Jabar di Jln. Centeh Bandung," kata Ketua AGHI Jabar, Iman Supriatna yang ditemui di kantor Sekretariat AGHI Jabar, Kamis (11/8).
Iman menyebutkan, mereka menemui Menpan selain untuk menanyakan informasi CPNS, juga untuk meminta perhatian bagi guru honorer yang tidak diangkat jadi CPNS. Selama ini guru honorer yang bertugas di sekolah negeri tidak pernah mendapat perhatian, khususnya masalah kesejahteraan.
"Kami ingin meminta jaminan kepada pemerintah, agar guru honorer yang tidak terekrut menjadi CPNS bisa ditambah kesejahteraannya," paparnya.
Iman menyatakan, informasi mengenai CPNS tahun ini masih sumir, termasuk pengangkatan CPNS bagi tenaga guru, meskipun pemerintah sudah menegaskan pada tahun ini pengangkatan CPNS diprioritaskan bagi tenaga pendidik yang tercatat dalam databasetahun 2005, sementara yang tidak masuk database harus mengikuti tes.
"Kami akan minta agar pengangkatan CPNS untuk guru tidak ada tes penyaringan," katanya.
Selain itu, tambahnya, AGHI khawatir kebaradaan para guru honorer ini tidak terakomodasi pada setiap penerimaan CPNS. "Mereka kalah oleh peserta umum yang mengikuti seleksi," tambahnya.
Iman mengatakan, di Kota Bandung ada sekitar 2.500 guru honorer yang tidak terakomodasi setiap ada perekrutan CPNS. Bahkan untuk tingkat Jabar, jumlahnya jauh lebih banyak.
"Dari sekitar 7.000 guru honorer yang terdaftar di AGHI Jabar, lebih dari 70%-nya belum terakomodasi setiap kali ada perekrutan CPNS," tambahnya. (B.81)** sumber : (GALAMEDIA)
Apa itu Progressive Web Apps?
8 years ago